Pelatih tim Piala Thomas Indonesia diprediksi menurunkan tim terkuat pada laga melawan Thailand. Kemenangan atas Thailand akan memuluskan langkah Indonesia ke perempat final.
BANGKOK, KOMPAS-Tim putra Indonesia akan menurunkan kekuatan penuh menghadapi tuan rumah Thailand pada kejuaraan bulu tangkis beregu putra Piala Thomas 2018. Tim ”Merah Putih” tidak mau kecolongan untuk memastikan diri lolos mewakili Grup B yang juga diisi Korea Selatan dan Kanada.
Pelatih ganda putra Indonesia Herry Iman Pierngadi memastikan akan menurunkan tim terkuat. ”Saya ingin yang terbaik. Siapa yang paling siap dan bisa menyumbang poin akan diturunkan,” ujar Herry di Bangkok, Senin (21/5/2018).
Laga Indonesia melawan Thailand berlangsung di Impact Arena, Bangkok, Selasa ini. Pada pertandingan sebelumnya, Indonesia menang atas Kanada, 5-0, sedangkan Thailand harus mengakui keunggulan Korsel, 2-3.
Kekalahan Thailand di laga pertama akan membangkitkan tekad para pemain mereka untuk tampil lebih baik saat berhadapan dengan Indonesia. Apalagi, sebelum kejuaraan bergulir, Thailand menyatakan berambisi untuk lolos ke perempat final.
Pelatih Kepala Tim Thailand, Rexy Maenaky, mengatakan, tim putra Indonesia punya kekuatan yang sangat bagus di kejuaraan beregu. ”Dengan catatan sejarah 13 kali meraih Piala Thomas, tim Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata. Namun, kami tetap akan berjuang untuk lolos ke perempat final,” ujarnya.
Indonesia mengirimkan empat pemain tunggal putra, terdiri dari Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Ihsan Maulana Mustofa, dan Firman Abdul Kholik. Tim “Merah Putih” juga diperkuat pasangan nomor satu dunia Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (peringkat ke-12), serta juara dunia 2013 dan 2015, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Indonesia menghadapi tantangan setelah Jonatan Christie, atau yang biasa disapa Jojo, mengalami sakit flu dan radang tenggorokan. Sakit membuat Jojo absen dalam pertandingan melawan Kanada. Pada Senin pagi, Jojo sudah mulai berlatih.
Namun, pelatih tunggal putra Hendry Saputra Ho, belum dapat memastikan apakah Jojo akan diturunkan dalam pertandingan melawan Thailand. ”Kita lihat perkembangan kondisi Jojo beberapa hari lagi,” ujarnya.
Berkurang
Absennya Jojo dalam pertandingan akan membuat kekuatan Indonesia berkurang. Tetapi, Hendry meminta para pemain tetap menjaga pikiran positif. ”Tidak ada yang berat asal kita siap. Semua punya peluang menang,” ujarnya.
Di bagian putri, Indonesia melalui perjuangan keras memastikan diri lebih baik dari Malaysia pada penyisihan Grup B. Indonesia menang 3-2 atas Malaysia.
Indonesia harus kehilangan poin pertama setelah Fitriani menyerah pada Soniia Cheah, 21-10, 17-21, 14-21. Pada gim pertama, tunggal pertama Indonesia ini bermain lebih baik. Dia tahan melakukan pukulan reli panjang yang membuat Cheah kesulitan.
Memasuki gim kedua, Fitriani mulai terbawa pola pukulan lawan yang lebih banyak menyerang. Fitriani kian tertinggal pada gim ketiga. Dari pinggir lapangan, pelatih tunggal putri Minarti Timur berulang kali memberi masukan agar Fitriani lebih fokus.
Tetapi, Fitriani malah banyak melakukan kesalahan sendiri. Saat tertinggal 11-15, dia kehilangan dua poin berikutnya karena kesalahan sendiri, yaitu dia tidak bisa mengembalikan pukulan Cheah yang berada di dekat net serta memukul kok dengan tenaga yang kurang maksimal. Fitriani kehilangan poin karena kok tidak menembus net.
Fitriani menuturkan, dia sempat bermain kurang fokus dan kerap melakukan kesalahan sendiri. Selain itu, pada gim kedua lawan mempercepat tempo. ”Kaki saya kurang cepat dan kurang lincah sehingga tertinggal,” katanya.
Ganda pertama Greysia Polii/Apriyani Rahayu membalas kekalahan itu dengan mengalahkan Yea Ching Goh/Lee Meng Yean, 21-13, 21-14. Tunggal kedua Gregoria Mariska Tunjung lalu tampil ngotot untuk menang atas Goh Jin Wei, 22-20, 21-16.
Kemenangan Indonesia atas Malaysia dipastikan ganda kedua Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta. Della/Rizki menundukkan Chow Mei Kuan/Vivian Hoo, 24-22, 20-22, 21-12. Pada laga terakhir, Ruselli Hartawan kalah dari Selvaduray Kisona, 23-21, 21-23, 13-21.
Selanjutnya, tim putri Indonesia akan berhadapan dengan Perancis, yang di atas kertas bisa diatasi. Pertemuan dengan Perancis diharapkan membuka peluang Indonesia lolos ke babak perempat final.