Di Restoran Internasional, Bakso dan Sate Paling Disukai
Oleh
Ayu Pratiwi
·3 menit baca
Apa yang paling disukai di restoran Satoo yang terkenal untuk sajian buffet internasionalnya yang beragam? Ternyata bukan sushi, pasta Italia, ataupun kari India. Hidangan lokal terlaris itu adalah bakso dan sate. Restoran Satoo di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, digemari untuk hidangan khas Indonesia sesuai standar hotel bintang lima dan tanpa penguat rasa atau MSG.
”Saat memasuki restoran, ketiga makanan itu (sushi, pasta, kari) bukan hidangan pertama yang akan menarik perhatian,” kata Direktur Komunikasi Shangri-La Debby Setiawaty, Rabu (23/5/2018) malam.
Anda, terutama yang gemar dengan dessert, kemungkinan besar akan terpancing dengan beraneka ragam hidangan manis yang tertata secara apik di sepanjang aula masuk. Dari gaya lokal ke Barat, Anda bisa menikmati es campur, es krim, kue-kue kecil, seperti brownies dan mousse, serta buah-buah segar.
Kembali ke hidangan lokal yang diunggulkan Satoo, gerai bakso ditemukan di bagian belakang restoran dan sate di bagian tengah setelah Anda melalui gerai India, Timur Tengah, dan China. Disajikan dengan mangkok ayam jago dan dilengkapi dengan mi, sup, saus, daun bawang, dan bawang goreng, sajian bakso itu tampak otentik. Persis seperti yang biasanya Anda temukan di pinggir jalan.
Rasanya pun tidak jauh berbeda dari yang rasa klasiknya. Tekstur bakso terasa empuk, padat, dan rasa daging sapinya pas. Himawan Kristianto, chef de cuisine Satoo, menjelaskan, keinginannya untuk menyajikan makanan lokal berbintang empat yang mempertahankan rasa pinggir jalannya.
”Bakso yang paling otentik adalah yang street food. Sayangnya, kenyamanan dan keamanan kandungan dalam makanan street food tidak terjamin. Sesuai standar hotel ini, kami menyajikan makanan lokal dengan rasa aslinya dan tanpa MSG,” ujar Kris.
Untuk menciptakan bakso otentik yang berkualitas itu, Kris beserta timnya melakukan survei pada 2017 selama dua bulan di Jakarta. Mereka mempelajari cara membuat bakso juga saus sambalnya dari sejumlah daerah di Ibu Kota.
”Saus sambal kami pelajari dari daerah Pejompongan. Kami menggunakan bahan yang standar, tetapi cara masaknya berbeda sehingga tahan lebih lama,” kata Kris.
Selain teknik memasak, kualitas bahan makanan juga penting, bagi Kris, untuk bisa menyajikan makanan yang sesuai dengan ekspektasi pengunjung hotel bintang lima. Untuk menghidangkan sate kambing yang empuk dan tanpa bau khas kambing, Kris menggunakan daging domba asal Australia.
Bagi Anda yang menghindari kambing karena bau atau lemaknya, sate kambing ini sangat dianjurkan. Dipersiapkan oleh para chef yang mahir memotong daging, potongan dagingnya tidak tercampur dengan lemak. Bagian kecil lemak itu dipotong lalu ditusuk secara terpisah sehingga Anda bisa menyingkirkannya. Bau khas kambing yang membuat enek itu pun tidak ada. Selain sate kambing, hidangan kambing favorit lainnya adalah kari kambing India dan lamb ouzi.
Selain bakso dan sate, tentunya ada makanan favorit berbuka puasa lain, seperti ketupat sayur, gulai ikan, opor ayam, rendang, dan rujak pengantin. Opsi internasional, seperti sushi, pasta, bebek Peking, serta hidangan laut segar yang disajikan di atas es, juga bisa dicicipi apabila Anda kuat untuk hidangan putaran kedua. Atau mungkin ketiga.
Sejak 2018, Satoo mempersembahkan sajian kuliner bertema ”Taste of Indonesia”. Hidangan itu berbeda-beda setiap bulan. Sebelum Ramadhan, Satoo telah menyajikan menu dari daerah Palembang, Jawa Barat, Bali, dan Yogyakarta.
Pada Juli 2018, menu khas Betawi akan disajikan, lalu pada Agustus menu khas Manado, pada September Padang, pada Oktober Medan, dan pada November Jawa Timur.
”Pelanggan cukup puas dengan variasi makanan yang disajikan. Kami telah pelajari bahwa tamu lokal lebih suka masakan Indonesia untuk berbuka puasa,” kata Debby.
Restoran dengan kapasitas 500-600 orang itu dibuka mulai pukul 06.00 hingga pukul 22.00. Buffet itu tersedia untuk makan pagi, makan siang, dan makan malam. Pada Minggu hingga Kamis, buffet itu dikenakan Rp 428.000 per orang dan pada Jumat hingga Sabtu Rp 488.000 per orang.