Letusan Freatik Merapi Sebabkan Hujan Abu hingga 25 Km
Oleh
Haris Firdaus
·2 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah kembali menunjukkan peningkatan aktivitas. Pada Rabu (23/5/2018) pukul 03.31, gunung api yang saat ini berstatus Waspada (Level II) itu kembali mengeluarkan letusan freatik.
”Letusan freatik pada Rabu dini hari tadi memiliki durasi 4 menit dan tinggi kolom letusan 2.000 meter,” ungkap Kepala Seksi Gunung Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso, Rabu pagi, di Yogyakarta.
Agus menjelaskan, letusan freatik itu terlihat dari Pos Pengamatan Gunung Merapi di Jrakah, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, serta Pos Pengamatan Gunung Merapi di Kaliurang, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kolom letusan freatik tersebut mengarah ke arah barat daya.
Agus memaparkan, akibat letusan freatik tersebut, terjadi hujan abu di wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, terutama di wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB) II dan KRB III.
Dia menambahkan, berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang dan Pos Pengamatan Gunung Merapi di Ngepos, Magelang, jangkauan abu vulkanik itu mencapai 25 kilometer (km) atau sampai di wilayah Borobudur, Magelang.
Agus memaparkan, status Gunung Merapi masih Waspada. BPPTKG merekomendasikan masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius 3 km dari puncak. Selain itu, BPPTKG juga merekomendasikan pendakian di Merapi untuk dihentikan sementara.
Sebelumnya, pada Senin (21/5/2018) pukul 23.00, BPPTKG menaikkan status Merapi dari Normal ke Waspada. Keputusan menaikkan status itu diambil setelah terjadinya peningkatan letusan freatik yang diikuti teejadinya gempa vulkanotektonik dan gempa tremor.
Beberapa jam setelah kenaikan status Waspada, Merapi kembali mengalami letusan freatik, yakni pada Selasa (22/5/2018) pukul 01.47. Lebih dari 24 jam setelah letusan tersebut, Merapi kembali mengalami letusan freatik pada Rabu pukul 03.31.
”BPPTKG terus melakukan monitoring secara intensif terkait aktivitas Gunung Merapi sejak Merapi ditingkatkan statusnya dari Normal ke Waspada,” ujar Agus.