Majalah bisnis China, New Fortune, mengeluarkan daftar terakhir 500 orang terkaya di China berdasarkan kekayaan pribadi mereka per 8 Mei 2018.
Pony Ma atau Ma Huateng (46), pendiri dan CEO Tencent, raksasa teknologi China, dinobatkan sebagai orang paling kaya di China tahun 2018, menggeser posisi Wang Jianlin, chairman perusahaan pengembang realestat Dalian Wanda.
Orang terkaya nomor dua di China adalah Jack Ma (Alibaba) dan nomor tiga Xu Jiayin (Evergrande Group).
Pony Ma mendirikan dan memimpin perusahaan layanan pesan instan China yang bermarkas di Shenzhen. Platform internetnya termasuk QQ, WeChat, dan Tenpay. Tencent kini menjadi perusahaan paling bernilai di Asia.
Tidak seperti Jack Ma (meskipun sama-sama bermarga Ma, keduanya tidak punya hubungan keluarga), Pony Ma cenderung menghindari sorotan publik. Ia juga masuk dalam daftar ”World’s 10 Most Powerful CEO’s” tahun 2018 dan daftar 15 orang terkaya di dunia.
Pony Ma mengenyam pendidikan di Universitas Shenzhen dan mendapatkan ijazah dalam ilmu komputer pada 1993. Ia kemudian bekerja mengembangkan peranti lunak ”pager”. Pada masa itu, China baru memiliki satu komputer untuk 100 orang.
Ia tinggal di Shenzhen dan menghasilkan 176 dollar AS untuk pekerjaan pertamanya. Lima tahun setelah lulus, tulis CNBC.com, Pony Ma, yang saat itu berusia 27 tahun, bergabung dengan empat teman sekelasnya di universitas untuk ikut mendirikan Tencent. Mereka menciptakan layanan pesan instan mirip AOL Messenger yang disebut QQ yang terhubung pada desktop dan ponsel. QQ langsung menjadi platform pesan instan terbesar di China.
Tencent mulai menghasilkan uang melalui iklan dan biaya bulanan dari pengguna chat QQ premium. Sampai 2001, Tencent mengumpulkan 32 juta dollar AS dalam investasi dan pada 2004 Tencent go public di Hong Kong. Pada 2011, Tencent meluncurkan aplikasi pesan khusus ponsel yang dinamakan WeChat, terpisah dari QQ. Sejak saat itu, WeChat dijuluki ”satu aplikasi mengatur semuanya”.
WeChat makin populer di China, sementara Whatsapp yang sudah diakuisisi Facebook dilarang digunakan di China. Pengguna aktif WeChat hampir 1 miliar orang setiap bulan. Mereka dapat mengirim teks, panggilan, bermain gim, mengirim uang, berbelanja, membayar pesanan di restoran, memesan taksi, dan bahkan berkencan daring.
Majalah New Fortune, seperti dikutip China Daily, Selasa (22/5/2018), menyebutkan, jika digabungkan, kekayaan 500 orang terkaya di China itu mencapai 9,57 triliun yuan pada 2018, naik 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Untuk kali pertama, kekayaan pribadi 10 orang terkaya di China melampaui 100 miliar yuan dan tiga di antara mereka memiliki kekayaan pribadi melebihi 200 miliar yuan.