Warga merusak dua mobil dan rumah dinas di Kabupaten Paniai, Papua. Mereka menolak pelantikan penjabat baru bupati. Polisi menyelidiki kasus ini.
JAYAPURA, KOMPAS - Sekelompok warga merusak dua mobil dan rumah dinas Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Kamis (24/5/2018) sekitar pukul 09.00 WIT, di daerah Enarotali, Kabupaten Paniai, Papua. Aksi ini dipicu penolakan pelantikan penjabat Bupati Paniai Musa Isir, Rabu lalu.
Kepala Kepolisian Resor Paniai Ajun Komisaris Besar Supriagung mengatakan hal itu saat dihubungi dari Jayapura, Kamis siang.
Supriagung menuturkan, sekitar 70 warga terlibat dalam aksi pembakaran dan perusakan dua mobil, yakni mobil dinas kesehatan dan ambulans, serta rumah dinas Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Paniai.
”Saat ini situasi di Paniai sudah kondusif. Sebanyak 294 anggota Polres Paniai dan 187 personel Brigade Mobil yang diperbantukan dari Polda Papua bersiaga di Paniai,” ujar Supriagung.
Ia mengatakan, pelayanan di RSUD Enarotali terganggu. Petugas medis dan paramedis hanya bertugas di Instalasi Gawat Darurat.
”Layanan kesehatan di RSUD Enarotali terganggu bukan hanya karena aksi massa, melainkan juga disebabkan banyak pegawai rumah sakit belum mendapatkan honor dan tunjangan uang lauk pauk selama lima bulan terakhir,” ujarnya.
Diproses hukum
Supriagung mengatakan, para pelaku yang terlibat dalam perusakan diduga merupakan simpatisan Yohanes Youw. Yohanes adalah mantan penjabat Bupati Paniai yang selesai masa tugasnya pada 16 April 2018.
”Kasus ini sudah masuk tahap penyelidikan. Kami sudah mendapat instruksi dari Polda Papua untuk memproses para pelaku perusakan hingga provokator di balik aksi ini,” katanya.
Penjabat Bupati Paniai Musa Isir menyatakan, masyarakat jangan terprovokasi isu bahwa dirinya akan memihak salah satu calon bupati dalam pilkada di Paniai tahun ini.
Pada 12 Februari lalu, KPUD Paniai menetapkan lima pasangan kepala daerah. Namun, tiga kandidat dari jalur perseorangan dianulir Panitia Pengawas Pemilu karena bermasalah dalam dukungan KTP. ”Saya mengimbau warga agar menghentikan aksi anarkis. Saya akan menjalankan pemerintahan sesuai amanah dan bersikap netral,” kata Musa.
Penjabat Gubernur Papua Soedarmo berharap masyarakat, khususnya massa pendukung Yohanes Youw, dapat menerima keputusan pelantikan Musa sebagai penjabat Bupati Paniai.
”Jika tidak puas dengan keputusan ini, silakan menggugat lewat proses hukum. Penunjukan Musa sesuai dengan aturan yang berlaku,” kata Soedarmo.