Thomas Indonesia Dihentikan China
BANGKOK, KOMPAS — Perjalanan tim bulu tangkis putra Indonesia terhenti pada semifinal kejuaraan beregu putra Piala Thomas. China, yang gagal ke final dalam dua penyelenggaraan terakhir, menghentikan Hendra Setiawan dan kawan-kawan.
Pada semifinal yang berlangsung di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Jumat (25/5/2018), Indonesia dihentikan China, 1-3. Di final, China akan berhadapan dengan pemenang antara Jepang dan Denmark.
Kekalahan tersebut membuat Indonesia gagal menyamai hasil dua tahun sebelumnya ketika lolos ke final. Di Kunshan, China, saat itu Indonesia dikalahkan Denmark, 2-3.
Kekalahan tersebut membuat Indonesia gagal menyamai hasil dua tahun sebelumnya ketika lolos ke final. Di Kunshan, China, saat itu Indonesia dikalahkan Denmark, 2-3.
Satu-satunya kemenangan Tim Merah Putih di Impact Arena didapat ganda putra nomor satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Tiga wakil lainnya yang kalah adalah Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Anthony memasuki lapangan dengan modal tiga kemenangan dari empat pertemuan sebelumnya dengan Chen Long. Dua kemenangan di antaranya didapat tahun ini, yaitu di Malaysia dan Indonesia Masters.
Namun, pada pertemuan kali ini, Anthony kesulitan mengembangkan permainan, apalagi dengan pertahanan Chen Long yang sangat kuat. Juara Olimpiade Rio de Janeiro 2016 itu, bahkan, beberapa kali meraih poin dari pengembalian smes ke tempat kosong. Anthony tertinggal, 5-14, pada gim pertama.
Pada pertemuan kali ini, Anthony kesulitan mengembangkan permainan, apalagi dengan pertahanan Chen Long yang sangat kuat.
Melalui permainan net yang beberapa kali mengecoh Chen Long, pemain Indonesia berperingkat ke-13 dunia itu memperkecil selisih ketertinggalan, lalu menyamakan skor, 18-18. Anthony, bahkan, mendapat game point, 20-19, tetapi gagal memenangi karena melakukan kesalahan, termasuk saat gagal melakukan permainan net yang memberi poin terakhir bagi Chen.
Anthony mengatakan, saat mendapat game point, dia berusaha mempercepat permainan. Namun, karena serangan terlalu deras, bola pukulannya justru keluar lapangan.
Anthony unggul cepat, 6-0, pada gim kedua. Namun, kondisi berbalik setelah jeda pada skor 11-8. Setelah Chen Long mengunggulinya pada 12-11, pemain peringkat kelima dunia itu terus melaju memenangi pertandingan, 22-20, 21-16.
Pendukung Indonesia dibuat berdebar ketika ganda putra andalan, Kevin/Marcus, kehilangan gim pertama saat berhadapan dengan juara dunia, Liu Cheng/Zhang Nan. Baru pada gim kedua dan ketiga, Kevin/Marcus bisa memperlihatkan kecepatan permainan mereka.
”Pada gim pertama, kami kesulitan mengontrol bola karena menang angin (angin berembus kencang ke arah lawan). Saat kalah angin pada gim kedua, permainan lebih baik. Pada gim ketiga, kami belajar dari gim pertama,” ujar Kevin pada wartawan Kompas, Denty Piawai Nastitie, dari Bangkok.
Harapan untuk mengungguli China muncul saat Jonatan Christie memenangi gim pertama melawan Shi Yuqi. Akan tetapi, saat bertukar lapangan, Jojo, panggilannya kesulitan mengontrol pukulan sehingga banyak membuat kesalahan. Shi Yuqi yang semakin nyaman dengan permainannya memenangi pertandingan 18-21, 21-12, 21-15.
Dalam kondisi tertinggal, 1-2, pasangan senior, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, diandalkan untuk memperpanjang ”napas”. Meski bermain ketat hingga tiga gim, Hendra/Ahsan kesulitan mengimbangi permainan cepat Li Junhui/Liu Yuchen. Kekalahan Hendra/Ahsan, 17-21, 21-18, 12-21, mengakhiri perjalanan Indonesia di Bangkok.
Thailand-Jepang
Final Piala Uber, yang akan berlangsung Sabtu, mempertemukan Thailand dan Jepang. Menang atas juara bertahan, China, 3-2, final ini menjadi yang pertama bagi Thailand.
Hasil terbaik mereka sebelumnya adalah semifinal pada 2012. Ratchanok Intanon, yang menyumbangkan poin pertama bagi Thailand, mengucapkan terima kasih kepada penonton yang mendukung dengan riuh.
Sementara, Jepang yang pernah lima kali menjuarai Piala Uber terakhir kali tampil di final pada 2014. Ketika itu, Jepang dikalahkan China, 1-3. Jepang menjadi unggulan pertama pada kejuaraan kali ini. (AFP)
Hasil Semifinal Indonesia-China 1-3
Anthony Sinisuka Ginting-Chen Long 20-22, 16-21
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon-Zhang Nan/Liu Cheng 12-20, 21-17, 21-15
Jonatan Christie-Shi Yuqi 21-18, 12-21, 15-21
Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan-Li Junhui/Liu Yuchen 17-21, 21-18, 12-21
Ihsan Maulana Mustofa-Lin Dan (tidak dimainkan)