Meskipun telah berumur lebih dari 22 tahun, grup band Sheila on 7 masih dicintai penggemarnya. Kepiawaian mereka menciptakan lagu yang enak didengar dan lirik yang mudah dicerna membuat penggemarnya rela meluangkan waktu serta berdesak-desakan untuk menyaksikan aksi panggung Sheila on 7.
Pemandangan tersebut terlihat saat Sheila on 7 tampil di panggung utama Jakarta Fair Kemayoran 2018 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (27/5/2018). Tidak ada sisa ruang sedikit pun di area penonton sehingga jalan dan ruang pameran pun dipenuhi orang yang ingin menikmati band asal Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, tidak hanya perempuan penonton yang ingin menyaksikan Akhdiyat Duta Modjo (vokalis), Adam Muhammad Subarkah (bassist), Eross Candra (gitaris), dan Brian Kresna Putro (drummer) membawakan lagu-lagu yang sudah tidak asing di telinga penikmat musik di Indonesia.
Pria penonton pun tak kalah antusias. Saiful (31), misalnya, rela menunggu idolanya tampil sejak 19.00 di depan panggung utama, padahal Sheila on 7 baru akan pentas pada pukul 22.00. Saiful bersama 20 temannya dari Tangerang tampak antusias walaupun harus berdesak-desakan dengan penonton lain. ”Semua lagu karya Sheila on 7 berkesan dalam hidup saya,” kata Saiful penuh semangat.
Semua lagu karya Sheila on 7 berkesan dalam hidup saya.
Lagu berjudul ”Jadikanlah Aku Pacarmu” dari album pertama Sheila on 7 yang dirilis pada 1999 menjadi lagu yang dinantikan Saiful. Ia menceritakan, lagu tersebut berkesan karena mengingatkan kenangan saat menyatakan cinta kepada orang yang disukainya.
Antusiasme juga tampak pada wajah Tika (28). Ia rela antre untuk membeli suvenir kaus Sheila on 7. Baginya, Sheila on 7 tidak sekadar sebuah grup band yang menghasilkan lagu yang indah, tetapi juga menjadi bagian yang mengiringi langkah hidupnya. ”Setiap lirik dari lagu Sheila on 7 seperti mewakili perasaan yang saya alami,” ujar Tika.
Oleh karena itu, ia selalu menantikan aksi Sheila on 7 saat pentas di Jakarta. Selain itu, faktor positif lain yang dinantikan Tika dari Sheila on 7 ialah keramahan dari personelnya.
Setiap lirik dari lagu Sheila on 7 seperti mewakili perasaan yang saya alami.
Pentas
Sesuatu yang dirasakan Saiful dan Tika seperti mewakili penonton. Ketika Sheila on 7 memainkan lagu ”Menyelamatkanmu” sebagai pembuka, seluruh penonton pun berteriak histeris.
Sapaan ramah dan semangat dari Duta disambut dengan sukacita oleh penonton. Hampir seluruh penonton mengabadikan aksi Duta bersama tiga personel lain dengan gawai mereka. Pemandangan tersebut seperti kunang-kunang di sawah yang sedang menari.
Ketika lagu ”Pejantan Tangguh” dan ”Kita” dibawakan tanpa prolog, paduan suara dari penonton pun tak terbendung. Mereka bernyanyi riang tanpa henti mengikuti irama. Ajakan Duta untuk melompat-lompat ketika lagu ”Melompat Lebih Tinggi” pun direspons dengan penuh semangat oleh para penonton.
Lagu-lagu yang terasa masih asing, seperti ”Karena Aku Setia” dan ”Berlayar Denganku”, pun tak luput dari teriakan para penonton. Mereka ikut bernyanyi dan hanyut dalam romantisme yang dibangun oleh band yang berdiri pada 6 Mei 1996 tersebut.
Sejumlah pasangan pun hanyut dalam setiap lagu yang dinyanyikan Duta dan mereka tidak memedulikan desakan dari penonton lain. Hanya ada sukacita dan senyum ceria yang tampak dari wajah mereka.
Pada pementasan ini, Sheila on 7 juga membawakan lagu ”Film Favorit” yang baru dirilis pada Januari 2018. Selain itu, mereka juga membawakan lagu-lagu favorit Sheila Gank (sebutan untuk penggemar Sheila on 7) lainnya, seperti ”Hari Bersamanya”, ”Lapang Dada”, ”Seberapa Pantas”, serta ”Dan”.
Konser yang berjalan sekitar satu jam tersebut ditutup dengan lagu ”Itu Aku”. Pada lagu ini, Duta menghampiri para penonton dan mereka pun berebut untuk menggapai tangan sang vokalis. Instrumentalia yang dimainkan Eross, Adam, dan Brian mengiringi langkah para penonton meninggalkan area panggung utama JFK 2018. Sheila on 7 dijadwalkan akan menjadi band penutup JFK 2018 pada 1 Juli 2018.
Perjalanan panjang
Sheila on 7 bukanlah grup band yang didirikan dalam waktu sekejap. Berawal dari pertemanan ketika masih duduk di bangku sekolah, mereka mengalami jatuh bangun. Mereka merintis dari panggung festival, pergi ke Jakarta dengan kereta ekonomi untuk menawarkan lagu demo, hingga meninggalkan bangku kuliah.
Mereka merintis dari panggung festival, pergi ke Jakarta dengan kereta ekonomi untuk menawarkan lagu demo, hingga meninggalkan bangku kuliah.
Mereka pun harus mengalami dua personelnya, Anton Widi Astanto (drummer) dan Saktia Ari Seno (gitaris), berpisah. Di sisi lain, Brian bergabung menggantikan Anton.
Lirik lagu yang diciptakan Sheila on 7 menjadi salah satu kekuatan yang membuat mereka masih diterima penggemar musik di Indonesia hingga sekarang. Saat ditemui, Duta mengatakan, sebagian besar lagu dan lirik Sheila on 7 diciptakan oleh Eross.
”Ia (Eross) menciptakan lirik berdasarkan pengalaman hidup sehari-hari,” ujar Duta. Pengalaman tersebut dialami Eross dan personel Sheila on 7 lain ataupun kisah yang diceritakan orang lain. Ia menegaskan, Sheila on 7 tidak pernah berusaha memaksakan diri untuk menghasilkan karya yang puitis ataupun bersifat menggurui.
Duta menambahkan, Sheila on 7 hanya membuat karya sederhana dan membiarkan penikmat musik mengekspresikan dirinya. ”Kami hanya berusaha membuat hal baik bagi orang lain sesuai dengan kemampuan yang kami miliki,” ujarnya.
Kami hanya berusaha membuat hal baik bagi orang lain sesuai dengan kemampuan yang kami miliki.
Pada 2018, Sheila on 7 masih mempromosikan lagu ”Film Favorit”. Mereka juga berharap dapat menghasilkan album baru pada 2019. Semoga sukses Sheila on 7, kalian masih ada di hati.