Kaum Muda Gerakkan Pariwisata
JAKARTA,KOMPAS Di berbagai wilayah Tanah Air, kaum muda bersemangat mengembangkan obyek wisata di daerah masing-masing. Secara kreatif dan inovatif, mereka terjun mengelola destinasi wisata, selain gencar mempromosikan potensinya melalui media sosial.
Ketua Kelompok Sadar Wisata Lubuk Alung (LA) Adventure, Ritno Kurniawan (32) bersama rekan-rekannya menginisiasi berbagai kegiatan wisata air Terjun Nyarai di kawasan hutan Gamaran, Desa Gumaran, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Atraksinya mulai dari bertualang di hutan dan air terjun, menginap di hutan, berburu ikan hingga memantau burung.
“Kami juga merangkul masyarakat yang semula menjadi pembalak liar di hutan itu, sebagai pemandu,” tutur Ritno, Jumat (25/5/2018). Saat ini, Hutan Gamaran dengan Air Terjun Nyarainya, menjadi obyek wisata minat khusus terbaik di Sumbar. LA Adventure, bahkan tampil sebagai juara Asosiasi ”outdoor” Eropa yang peduli pada isu lingkungan dan wisata ”outdoor” dunia (EOCA) pada 2016.
Tak sedikit anak muda di Sumbar yang mendukung pariwisata melalui medsos. Sejumlah akun medsos yang aktif mempromosikan pariwisata, antara lain @infosumbar dan @sudutpayakumbuh. Kedua akun itu tiap hari mengunggah info-info terkait obyek dan kegiatan pariwisata.
Manajer Operasional sekaligus pendiri @infosumbar Muhammad Irfan Mursyidin (27) mengatakan, @infosumbar yang kini memiliki 377.000 pengikut di Instagram dan 68.000 pengikut di Twitter, ingin mempromosikan potensi pariwisata Sumbar.
Medsos juga diandalkan untuk promosi wisata oleh sejumlah anak muda di Purbalingga dan Banyumas, Jawa Tengah. Mereka juga mempercantik sejumlah destinasi wisata, misalnya Curug Jenggala di Baturraden, Banyumas serta Kampung Warna di Bobotsari, Purbalingga.
Di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, kreativitas untuk memanfaatkan segala aset dan obyek wisata, terus tumbuh. Para pelaku wisata juga memanfaatkan pola, rutinitas kehidupan di desa, serta kepemilikan mobil-mobil kuno, menjadi paket-paket wisata menarik, selain keindahan alam.
Borobudur VW Cabrio Community, atau komunitas pemilik sekaligus pencinta VW Safari misalnya, terinspirasi membuat paket wisata, dengan memakai mobil VW Safari sebagai sarana transportasi. Tak sekadar menjadi kendaraan belaka, VW Safari tersebut juga menjadi bagian penting untuk wisata swafoto.
“Sebelum sampai ke tempat tujuan wisata saja, pengunjung sudah bisa menikmati wisata swafoto, dengan sesi berswafoto saat kendaraan berhenti, atau saat kendaraan berjalan,” ujar Ketua Borobudur VW Cabrio Community, Prana Aji pekan lalu.
Wisata foto
Wisata foto yang menyasar anak-anak muda, dikembangkan di Spot Balon Udara, Kampung Talun Kacang, Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunung Pati, Semarang. Berbeda dengan obyek wisata foto lain, Spot Balon Udara tak hanya menjual keindahan alam, juga menyiapkan tiga tema foto unik, yaitu Sakura Jepang, Little Candy Land dan balon udara.
Yopik Pandoyo (24) salah satu pengelola wisata foto Spot Balon Udara, menuturkan, ide menciptakan wisata foto berawal dari inisiatif warga. Pemandangan dari halaman belakang rumah warna sangat indah, menghadap hamparan air Waduk Jatibarang dikelilingi hutan dan Gunung Ungaran. Ide membentuk wisata foto itu lalu diwujudkan pemuda kampung dan karang taruna.
Berlatarkan pemandangan dua danau yang berdampingan, yakni Danau Buyan dan Danau Tamblingan, obyek wisata swafoto juga disiapkan di Desa Wanagiri di Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali. Berfoto narsistis di kawasan Wanagiri, yang berjarak sekitar 60 kilometer dari Kota Denpasar, memberikan pengalaman yang tidak biasa karena tempat wisata selfie itu berada di tebing.
Tempat wisata selfie di Desa Wanagiri yang berada di kawasan sejuk di jalur wisata Denpasar – Buleleng itu tidak hanya satu tempat namun terdapat beberapa spot. Tempat wisata selfie itu juga terdapat di desa-desa sekitar kawasan bukit, yang sejuk dan akrab berteman kabut, di ketinggian lebih dari 1.350 meter di atas permukaan laut.
“Wisata selfie di Desa Wanagiri ini dibangun sejak 2016,” kata Ketut Sunarta, petugas tiket di tempat wisata selfie Puncak Wanagiri, Desa Wanagiri, Buleleng, Selasa. Tarif tiketnya terjangkau, yakni Rp 20.000 untuk wisatawan lokal atau domestik. Untuk wisatawan mancanegara atau wisatawan asing, tarif tiketnya Rp 40.000.
Menguji adrenalin
Sejumlah agenda telah dipersiapkan oleh pelaku wisata di Malang Raya, Jawa Timur, guna menyambut libur Lebaran. Manajer Pemasaran dan Humas Jatim Park Grup Titik S Arianto, di Batu, Jumat (25/5/2018), mengatakan, di Jatim Park II yang dikenal memiliki kebun binatang modern “Batu Sacret Zoo”, misalnya, pihaknya mendatangkan satu ekor badak dari India yang merupakan salah satu spesies badak terbesar di dunia.
Adapun di Jatim Park I ada tambahan atraksi Happy Boat dan Enterprise Ride. Masih di Jatim Park I (Eco Green Park) ada Foam Party di Water Track. Di Jatim Park III (The Legend Star) ada tambahan Japanese Winter dengan suhu minus 5 derajat celsius. Adapun di Museum Angkut ada F1 Corner dan Shooting Target. Di Batu Night Spectacular ada Scary Maze.
Agrowisata petik apel di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Batu, juga bersiap menyambut wisatawan. Pengurus Kelompok Tani Makmur Abadi (KTMA) Desa Tulungrejo, Harno, mengatakan sedikitnya ada 15 kelompok wisatawan yang telah memesan (booking) tempat untuk berwisata selama libur Lebaran.
Obyek wisata penguji adrenalin, Paralayang Gunung Banyak di perbatasan Batu dan Kabupaten Malang akan membuat potongan harga bagi wisatawan. “Kemungkinan potongan harganya bervariasi, Rp 35.000-Rp 50.000 untuk sekali terbang dari tiket normal Rp 400.000. Mungkin potongan harga akan diberikan H-7 sampai H+7,” ujar Taufik, salah satu master tandem Obyek Wisata Paralayang Gunung Banyak.
Menurut Taufik pada Hari H Lebaran, penerbangan baru dilakukan setelah pukul 12.00. Pada H+1 Lebaran penerbangan dilakukan sepanjang hari mulai pukul 08.00. Pada libur Lebaran, jumlah wisatawan ke Gunung Banyak diperkirakan mencapai ribuan orang dalam sehari yang mana sebagian besar biasnya hanya melihat-lihat dan swafoto.