NEW YORK, RABU — Pertemuan hari pertama antara Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo dan Utusan Khusus Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yong Chol, di New York, Amerika Serikat, Rabu (30/5/2018) malam, berlangsung mulus. Pertemuan selama 90 menit dengan makan malam itu akan dilanjutkan kembali Kamis waktu setempat.
Chol akan berada di AS selama dua hari. Kedatangannya bertujuan membicarakan kepastian rencana pertemuan tingkat tinggi Presiden AS Donald Trump dan Kim Jong Un, pada 12 Juni mendatang di Singapura.
”Jamuan makan malamnya berjalan menyenangkan dan hidangannya daging Amerika,” kata Pompeo singkat ketika ditanya wartawan yang menunggu di luar ruang pertemuan. Mereka bertemu di dalam sebuah apartemen di wilayah East Side, New York, dekat dengan gedung PBB.
Sebelum jamuan makan malam, Pompeo mengunggah kembali sikap pemerintahan Trump di Twitter. ”Saya menantikan pertemuan dengan Kim Yong Chol di New York untuk membahas potensi pertemuan tingkat tinggi dengan Kim Jong Un. AS berkomitmen pada perlucutan nuklir sepenuhnya dan dapat diverifikasi di Semenanjung Korea,” katanya.
Belum diketahui apakah ada perkembangan dalam penyelesaian perbedaan pemahaman mengenai definisi dan metode perlucutan nuklir. Seperti diketahui, AS dan Korut berbeda pendapat mengenai isu itu dan hal ini pula yang dikhawatirkan akan mengganjal pertemuan kedua pemimpin.
Menurut Kementerian Luar Negeri AS, Pompeo serta Kim Yong Chol, yang juga Wakil Ketua Komite Pusat Partai Buruh Korut, masih pada tahap mencoba saling mengenal satu sama lain. Sebelumnya, mereka sudah bertemu dua kali di Korut.
Pejabat di Kemlu AS juga menyebutkan, sebelum pelaksanaan pertemuan tinggi Trump dan Kim Jong Un, Pyongyang harus memperjelas apa yang akan mereka lakukan untuk memenuhi tuntutan Washington yang menghendaki Korut meninggalkan program senjata nuklir selama-lamanya.
Trump, menurut pejabat itu, setiap saat bisa memutuskan apakah persiapan pertemuan tingkat tinggi dilanjutkan atau tidak lanjut setiap saat. Jika hasil pertemuan Pompeo dan Kim Yong Chol tidak sesuai harapan, AS akan tetap menekan Korut dan juga tetap siap berdialog suatu saat nanti.
AS dan Korut masih berbeda pendapat soal metode perlucutan dan masalah itu tidak akan mudah diselesaikan.
Kantor berita Korsel, Yonhap, yang mengutip Menteri Unifikasi Korsel Cho Myoung-gyon, menyebutkan, AS dan Korut masih berbeda pendapat soal metode perlucutan dan masalah itu tidak akan mudah diselesaikan.
Meski demikian, jika AS dan Korut melakukan tatap muka dan berdialog, kemungkinan besar akan ada solusi atau fondasi untuk mencapai solusi itu. (REUTERS/AFP/AP)