Haris Firdaus/Tri Agung Kristanto/Regina Rukmorini
·2 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Setelah tujuh hari dalam kondisi tenang, Gunung Merapi kembali meletus Jumat (1/6/2018) pukul 08.20. Letusan itu memiliki tinggi kolom letusan 6.000 meter, durasi 2 menit, dan amplitudo 77 milimeter.
”Tadi, pukul 08.20, telah terjadi letusan di Gunung Merapi selama 2 menit dengan tinggi kolom 6.000 meter dan amplitudo 77 milimeter,” kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, Jumat pagi, di Yogyakarta.
Hanik mengatakan, letusan tersebut kemungkinan terjadi karena aktivitas gas vulkanik di wilayah permukaan kawah Merapi. Ia menambahkan, letusan itu hanya mengeluarkan abu sehingga masyarakat tidak perlu panik. ”Ini yang dikeluarkan adalah abu. Jadi, kami harap masyarakat tetap tenang,” ujarnya.
Hanik menyebutkan, sampai saat ini, status Gunung Merapi tetap Waspada (Level II). Oleh karena itu, BPPTKG tetap merekomendasikan masyarakat tak beraktivitas di wilayah dengan radius 3 kilometer dari puncak gunung api yang berlokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah tersebut.
Sebelum letusan ini, pada 21-24 Mei 2018, Gunung Merapi mengalami delapan kali letusan. Letusan-letusan yang terjadi relatif kecil dan hanya menghasilkan hujan abu dan pasir di wilayah sekitar Merapi. Rangkaian letusan tersebut terjadi setelah adanya letusan freatik pada 11 Mei 2018. Namun, sejak Jumat (25/5/2018) hingga Kamis (31/5/2018), Merapi tidak mengeluarkan letusan.
Hujan abu
Setelah letusan itu, warga di wilayah Kabupaten Sleman, DIY, pun mulai merasakan hujan abu. Saat letusan tersebut terjadi, warga Sleman juga merasakan getaran.
Agnes Iswandari, warga Kecamatan Turi, Sleman, yang berjarak sekitar 15 kilometer dari puncak Merapi, menuturkan, letusan Merapi kali ini terasa besar karena disertai getaran yang terasa hingga di rumahnya. ”Kaca-kaca rumah bergetar,” ujarnya.
Iswandari menambahkan, pukul 09.00 cuaca di sekitar kediamannya mulai gelap seperti mendung. Hujan abu dari letusan Merapi mulai menyelimuti kawasan Sleman.
Ella, warga di Jalan Kaliurang, Sleman, menuturkan, sekitar pukul 09.00 hujan abu akibat letusan Merapi turun di wilayahnya.
Hujan abu juga terjadi di wilayah Ketep, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Pemandangan Merapi yang cerah dari Ketep dan hujan abu tipis menyebabkan banyak orang yang sekadar lewat akhirnya menyempatkan diri datang ke obyek wisata Ketep Pass.
Kepala Bagian Promosi dan Pemasaran Ketep Pass Edwar Alfian mengatakan, hujan abu di wilayah itu terjadi pukul 09.10. ”Mereka yang semula tidak bertujuan berwisata akhirnya justru mampir dan mengambil foto di Ketep Pass,” ucapnya.