Jakarta-Surabaya Terhubung, Jangan Terjebak Euforia Jalan Tol
Oleh
Satrio Pangarso Wisanggeni
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jalan tol antara Jakarta dan Surabaya telah terhubung pada masa jelang Lebaran tahun ini. Namun, masyarakat diimbau tidak terpaku untuk hanya melintasi jalan tol pada saat mudik karena dikhawatirkan penumpukan kendaraan dapat terjadi pada periode puncak arus mudik.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna, Sabtu (2/6/2018) di Jakarta, mengatakan, penggunaan jalan tol di Pulau Jawa sebagai prasarana arus mudik 2018 lebih siap dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Ini karena Jakarta dan Surabaya kini telah terhubung jalan tol. Pada 2017, jalan tol dari Jakarta hanya mencapai Gringsing, Batang, Jawa Tengah.
”Dengan capaian tersebut serta waktu libur lebih panjang, penumpukan diharapkan tidak terjadi pada hari yang sama,” kata Herry dalam diskusi bertajuk ”Siap-siap Mudik Asyik” di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu.
Menurut data BPJT, dari total jalan tol Jakarta-Surabaya sepanjang 760 kilometer tersebut, baru 525 kilometer yang beroperasi penuh. Sisanya, 235 kilometer, berstatus fungsional. Ruas-ruas fungsional adalah Pemalang-Batang sepanjang 39,20 km, Batang-Semarang (75 km), Salatiga-Kertasura (32,45 km), Sragen-Ngawi (50,8 km), Wilangan-Kertosono (39,05 km), Bandar-Batas Barat (0,90 km), Pandaan-Malang (15,47 km), dan Ciawi-Sukabumi (15,35 km).
Herry menganjurkan masyarakat tidak terpaku hanya menggunakan jalan tol saat mudik kali ini. Moda transportasi lain seperti kereta api pun sebaiknya dipertimbangkan oleh publik yang akan pulang ke kampung halamannya masing-masing.
Hal serupa disampaikan pada kesempatan yang sama oleh Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Endra Saleh Atmawijaya. ”Kita perlu menyadari bahwa jalan tol bukanlah satu-satunya andalan untuk mudik. Jangan terjebak euforia jalan tol,” ujarnya.
Kita perlu menyadari bahwa jalan tol bukanlah satu-satunya andalan untuk mudik. Jangan terjebak euforia jalan tol.
Di Pulau Jawa, kata Endra, ada hampir 5.000 km jalan lintas, yang terdiri dari 1.341 km jalan pantai utara (pantura), 1.200 km jalur lintas tengah, dan 1.400 km jalur lintas selatan. Semua ruas jalan tersebut pun dalam kondisi baik.
”Dalam waktu yang tersisa ini, kami akan pastikan tidak ada lubang lagi. Kami pun siapkan posko siaga bencana di sekitar 80 titik. Seluruh karyawan PUPR akan mendapat tugas jaga secara bergilir untuk menjamin jika terjadi lubang atau longsor bisa langsung dibereskan,” tutur Endra.
Herry memperkirakan, puncak arus mudik dari Jakarta akan jatuh pada Jumat (8/6/2018) dan Sabtu (9/6/2018). Pada periode itu, diperkirakan 110.000-120.000 kendaraan akan melintasi Gerbang Tol Cikarang Utama setiap hari.
”Untuk itu, jangan sampai kita keluar rumah dan masuk tol di waktu yang bersamaan,” ujar Herry.
Adapun arus balik, lanjutnya, akan terpecah menjadi dua, yakni pada Rabu (20/6/2018) dan Minggu (24/6/2018).
Masyarakat yang akan menggunakan tol juga diingatkan agar mengisi kartu uang elektronik untuk mencegah tersendatnya pembayaran di gerbang tol.
Herry menyebutkan, total tarif tol Cawang (Jakarta) hingga Surabaya (Jawa Timur) sebesar Rp 344.000. ”Beberapa waktu lalu, Bank Indonesia meningkatkan batasan saldo menjadi Rp 2 juta. Seharusnya cukup untuk tarif tol tersebut,” ucapnya.
Herry mengatakan, pengguna tol hanya membayar untuk ruas-ruas yang telah beroperasi. Jalan tol fungsional, lanjutnya, tidak dikenai biaya.
Secara terpisah, Jumat (1/6/2018), Jasa Marga memberlakukan potongan harga (diskon) sebesar 10 persen untuk seluruh ruas tol yang dikelolanya. Diskon ini diberikan pada 13-14 Juni 2018 dan 18-19 Juni 2018.
Direktur Operasi I Jasa Marga Mohammad Sofyan mengatakan, salah satu tujuan program diskon tarif tol ini adalah untuk mendistribusikan lalu lintas agar tidak menumpuk di sejumlah tanggal tertentu.
”Jika dicermati, diskon tidak diberikan saat prediksi puncak arus mudik maupun balik Lebaran agar lalu lintas dapat terdistribusi dengan baik. Hal ini mengingat tingginya volume lalu lintas saat arus mudik dan balik Lebaran,” ujar Sofyan.