JAKARTA, KOMPAS — Harga sejumlah bahan pangan di Jakarta Utara, seperti daging ayam, bawang merah, dan bawang putih, mulai merangkak naik. Pemkot Jakarta Utara menyatakan harga masih relatif aman.
Di Pasar Kelapa Gading, Senin (4/6/2018), seorang pedagang ayam, Roni (28), mengatakan, harga daging ayam broiler saat ini Rp 40.000 per kilogram, padahal sebelum puasa Rp 25.000 per kg. Ia tidak tahu mengapa harga daging bisa naik karena harga pun sudah meningkat sejak di agen. Salah satu agen langganannya berada di Pulogadung, Jakarta Timur.
Sementara itu, Sani (54), pedagang bumbu dan sayur, mengatakan, harga bawang merah dan bawang putih pun naik. Ia menjual bawang merah seharga Rp 35.000 per kg tiga hari lalu, kemudian per Sabtu (2/6/2018) menjadi Rp 40.000 per kg. Adapun bawang putih kating dari harga Rp 28.000 per kg menjadi Rp 30.000 per kg dan bawang putih banci dari Rp 25.000 per kg menjadi Rp 28.000 per kg.
Namun, ada pula kestabilan, bahkan penurunan harga, di Pasar Sunter Podomoro. Pedagang daging sapi, Soleh (53), menyebutkan, harga daging tenderloin 150.000 per kg, daging sirloin Rp 130.000-Rp 140.000 per kg, dan daging sengkel Rp 120.000 per kg. Harga relatif tidak berubah sejak sebelum puasa. Ia mendapatkan pasokan daging dari PD Dharma Jaya dan stok saat ini tergolong melimpah.
Stok aman
Wali Kota Jakarta Utara Husein Murad bersama Kepala Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Utara Komisaris Besar Reza Arief Dewanto memimpin peninjauan harga bahan pangan di Pasar Sunter Podomoro di Kecamatan Tanjung Priok dan Pasar Kelapa Gading di Kelapa Gading serta pengawasan kualitas pangan di pasar modern Lotte Mart Jakarta Utara.
Menurut Husein, dari dua pasar tradisional itu, tidak ada kenaikan harga yang signifikan dan berdasarkan keterangan pedagang, stok pangan masih aman. ”Kami belum tahu beberapa hari menjelang Lebaran, mungkin akan ada lonjakan pembeli atau lonjakan harga. Namun, sampai dengan hari ini, kami pantau dalam keadaan stabil, baik harga maupun stok,” ucapnya di sela pemantauan.
Reza Arief Dewanto mengatakan, kepolisian memiliki satuan tugas pangan yang bertugas memonitor harga bahan pangan setiap hari kemudian melaporkannya kepada satgas pangan di tingkat Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya. Tim terdiri dari petugas reserse kriminal dan intelijen.
Hingga saat ini, kata Reza, pihaknya belum menemukan hal-hal yang mencurigakan dari penetapan harga jual bahan pangan oleh para pedagang. ”Kami tidak menemukan hal-hal yang menyimpang dari pergerakan harganya. Kami juga tidak menemukan penimbunan dan sebagainya,” ucapnya.
Sementara itu, di Lotte Mart, laboratorium peternakan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian DKI menguji 14 sampel daging dan ikan dari pasar grosir modern ini. Hasilnya, tidak ada sampel mengandung formalin dan kondisi daging serta ikan di sana cukup segar.