JAKARTA, KOMPAS — Jelang pendaftaran nama (entry by name) Asian Games pada 30 Juni 2018, sejumlah cabang olahraga masih menyeleksi atlet pemusatan latihan nasional. Atlet pun diminta menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam waktu tersisa.
Pada pelatnas sepatu roda, saat ini atlet berjumlah delapan orang. Dari jumlah itu, hanya empat orang yang akan didaftarkan, masing-masing dua untuk nomor lomba individual putra dan putri 20 kilometer.
Wakil Ketua Umum Pembinaan Teknik dan Peningkatan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia (PB Porserosi) Jeffry Abel mengatakan, belum ada keputusan untuk pendaftaran nama. Saat ini, tim pelatih dan pengurus masih menilai kondisi dan performa atlet.
”Saat ini, kami masih menilai atlet di pelatnas. Mereka, kan, masih terus berlatih untuk persiapan. Dari latihan itu, akan kami lihat kondisi dan performa akhir mereka,” ucap Jeffry saat dihubungi, Senin (4/6/2018), dari Jakarta.
PB Porserosi juga akan menilai prestasi atlet saat bertanding di luar negeri. Adapun sejak pelatnas Maret 2018, tim sepatu roda sudah tiga kali mengikuti kejuaraan, yakni Arena Geisingen Internasional dan Gross Gerau Speedskating di Jerman serta Kejuaraan Marathon Swiss 2018.
Di Kejuaraan Marathon Swiss, pesepatu roda Muhammad Oky Adrianto dan Alifia Meidia Namasta berhasil meraih emas. Oky menjuarai nomor 32 kilometer putra, sementara Namasta menjuarai nomor 21 kilometer putri. ”Itu menjadi nilai bonus untuk mereka,” ujar Jeffry.
Sementara itu, cabang bisbol akan menyeleksi kembali atlet seusai kejuaraan Bisbol Asia Timur, 24-28 Juni, di Hong Kong. Seleksi itu akan dilakukan malam hari untuk memastikan mata atlet tidak bermasalah ketika tersorot lampu.
”Nanti seleksi akan diikuti 32 orang, terdiri dari 24 tim inti saat ini dan 8 orang tim cadangan yang tidak ikut ke Hong Kong,” ucap pelatih bisbol Lukmanul Hakim.
Pada cabang layar, nasib atlet pelatnas ditentukan pada Kejuaraan Asia Layar (ASC), 18-25 Juni, di Pantai Marina, Ancol, Jakarta. Layar akan mengambil 16 dari 28 atlet peserta pelatnas.
Di sisi lain, tim bola tangan saat ini sudah memiliki 14 tim inti dan 2 tim cadangan. Tim inti yang akan didaftarkan menuju Asian Games. Akan tetapi, mereka masih mengantisipasi pergantian karena banyak pemain yang cedera.
”Dua orang cadangan itu untuk mengantisipasi pemain cedera. Ada beberapa yang masih menjalani perawatan. Kalau yang cedera tidak pulih sampai akhir Juni, akan diganti,” ucap manajer bola tangan Iman Suroso.
Saat ini, tim bola tangan menjalani latihan di Korea Selatan sampai 29 Juni 2018. Mereka akan bertanding sekitar 15 kali melawan klub lokal di negara yang merupakan kiblat bola tangan itu.