JAKARTA, KOMPAS — Sebelas hari menjelang Lebaran, harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang masih terpantau di bawah harga eceran tertinggi yang dipatok pemerintah, yaitu Rp 8.950 per kilogram. Harga beras berpeluang naik setelah Lebaran.
Ketua Umum Koperasi Pasar Induk beras Cipinang (PIBC) Zulkifli Rasyid, Selasa (5/6/2018) di Jakarta, menjelaskan, harga beras jenis medium di PIBC berada pada kisaran Rp 8.285-Rp 8.500 per kg. Sementara beras jenis premium tercatat Rp 10.500-Rp 11.500 per kg. Menilik kondisi itu, harga beras di PIBC sudah berada di bawah harga eceran tertinggi (HET) beras.
”Harga beras untuk saat ini masih terkontrol,” ujar Zulkifli.
Ia mengatakan, harga beras berada di bawah HET bukan karena pasokan yang berlimpah, melainkan lebih karena permintaan beras dari konsumen yang masih rendah.
Menurut Zulkifli, pasokan beras dari daerah ke Jakarta tidak banyak. Hal itu karena di sejumlah daerah belum berlangsung panen raya.
”Setiap tahun seperti ini. Saat Lebaran, permintaan terhadap beras agak berkurang karena sudah banyak masyarakat yang pulang kampung,” ujarnya.
Berdasarkan pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya, harga beras akan beranjak naik dua minggu setelah Lebaran. ”Tidak menutup kemungkinan setelah Lebaran harga beras akan naik,” katanya.
Mengantisipasi gejolak harga beras setelah Lebaran, menurut Zulkifli, cadangan beras Bulog bisa menjadi instrumen untuk mengendalikan harga beras.
Hingga pertengahan Mei 2018, cadangan beras milik Bulog berada di kisaran 1,3 juta ton. Jumlah tersebut belum termasuk impor beras jilid II oleh Bulog sebanyak 500.000 ton.
Pedagang beras di PIBC, Bugiarti (49), mengatakan, permintaan terhadap beras cenderung sepi saat Lebaran. Menurut dia, ada penurunan permintaan beras saat Lebaran sebesar 30 persen dibandingkan hari-hari biasa. Bugiarto membanderol beras jenis medium seharga Rp 8.500-Rp 9.000 per kg.
Harga bawang merah naik
Di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta, harga sejumlah komoditas pangan terpantau mengalami kenaikan. Asisten Manajer Usaha dan Pengembangan Pasar Induk Kramatjati Syarif Hidayatullah mengatakan, selama dua hari terakhir, harga bawang merah melonjak dari Rp 24.000 menjadi Rp 26.000 per kg.
Kenaikan harga itu karena pasokan bawang merah dari Brebes, Jawa Tengah, berkurang. Idealnya, suplai bawang merah per hari yang masuk ke Pasar Induk Kramatjati sebanyak 99 ton. Kini, pasokan bawang merah yang masuk hanya 67 ton.
Pedagang bawang merah di Pasar Induk Kramatjati, Darti (48), menjual bawang merah seharga Rp 29.000 per kg. Harga tersebut melonjak dari sehari sebelumnya, yaitu Rp 28.000 per kg. ”Memang sekarang pasokan bawang merah dari daerah berkurang,” kata Darti.