PALEMBANG,KOMPAS - Sebanyak sembilan kamera pemantau akan dipasang di Jembatan Ampera, Palembang, Sumatera Selatan, guna mencegah tindakan vandalisme di jembatan yang menjadi mercu tanda (trade mark) Kota Palembang tersebut. Pemasangan kamera pemantau ini untuk meminimalisasi kerusakan jembatan, yang kemudian menambah biaya perawatan. Langkah ini juga bagian dari persiapan Palembang jelang Asian Games Jakarta-Palembang 2018.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jembatan Metropolitan, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah V Palembang, Suwarno mengatakan, kamera-kamera itu akan dipasang di sejumlah titik strategis, sekaligus rawan vandalisme. "Ada yang menghadap ke hulu dan hilir, ke sungai, dan beberapa kamera dipasang di sejumlah tangga di jembatan," kata Suwarno, Senin (4/6/2018).
Tiga kamera yang menghadap di sisi hulu, hilir, dan sungai akan dilengkapi fitur berteknologi tinggi, yakni gambar dapat diperbesar hingga 34 kali dengan jarak pantau mencapai 700 meter. Suwarno berharap, dengan teknologi ini, siapapun yang merusak atau melakukan pelanggaran di jembatan, akan terpantau. “Nomor plat kendaraan hingga wajah perusak, juga terlihat. Jika ada bukti, akan lebih mudah untuk membuat laporan ke kepolisian,” ujarnya.
Pemasangan kamera pantau ini merupakan upaya pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, untuk menjaga Jembatan Ampera. Mengingat, di sejumlah titik di jembatan terdapat coretan terutama di tembok tangga jembatan, yang mengurangi estetika mercu tanda itu.
Di sisi lain, ungkap Suwarno, biaya perawatan khususnya pengecatan, juga tergolong tinggi. Untuk mengecat jembatan Ampera saja membutuhkan dana sekitar Rp 5 miliar. Itu karena cat juga harus bermutu tinggi.
Seluruh data rekaman, lanjut Suwarno, sepenuhnya menjadi milik BBPJN Wilayah V Palembang. Namun, jika ada pihak berwenang yang membutuhkan, data tersebut bisa saja diberikan. Pemasangan teknologi ini, direncanakan selesai sebelum perhelatan Asian Games 2018.
Kamera di arena
Saat memantau kesiapan Palembang menyambut Asian Games, Minggu (3/6/2018) Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Syafruddin mengatakan, sudah ada 35 kamera pemantau yang dipasang di sejumlah arena di dalam kompleks olahraga Jakabaring, Palembang dan di beberapa pusat keramaian.
Namun, ke depan, Syafruddin berharap kamera pemantau dapat ditambah menjadi 100 unit. Kamera-kamera itu dipasang di sejumlah tempat keramaian seperti pusat perbelanjaan, destinasi wisata, dan paling utama adalah Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang. “Kalau ada pemangku kepentingan yang ingin berkontribusi, kami terbuka untuk itu,” kata dia.
Hal ini dinilai perlu, lanjut dia, karena para atlet dan kontingen, dipastikan tak hanya tinggal dan bertanding di wisma atlet, atau di gelanggang. Mereka pasti akan menyempatkan diri untuk berkunjung ke tempat wisata yang menjadi ciri khas daerah setempat. “Untuk itu, kemanan menjadi tanggung jawab setiap aparat,” ungkap Syafruddin.
Pemasangan "girder"
Sementara itu, pembangunan Jembatan Musi IV kini sudah dalam tahap pemasangan girder (tiang penyangga besar) di bentang sungai Musi, sepanjang 314 meter. Kemajuan pembangunan pun sudah mencapai 81,78 persen. Pemasangan ini ditargetkan rampung pada Juli mendatang.
Suwarno menerangkan, dari 14 pilar yang dipasang di sepanjang Jembatan Musi IV, tinggal tiga pilar yang belum dipasang. Proses pemasangan pilar harus dilakukan secara serentak, karena pembangunan jembatan ini menitikberatkan pada keseimbangan jembatan.
Dengan terhubungnya pilar nanti, maka titik krusial pembangunan jembatan telah selesai. “Kami tinggal melakukan penyelesaian akhir untuk pemasangan penerangan jembatan dan sejumlah ornamen. Beberapa hari sebelum Asian Games 2018, Jembatan Musi IV akan dibuka secara fungsional,” ungkap Suwarno lagi.
Selain Jembatan Musi IV, pemerintah juga tengah menyelesaikan pembangunan Jembatan Musi VI, untuk mengurangi beban Jembatan Ampera.