Pemerintah Antisipasi Tiga Titik Kemacetan Jalur Mudik
Oleh
Jumarto Yulianus
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memastikan pemerintah telah menyiapkan mudik Lebaran tahun ini dengan sebaik-baiknya. Berbagai potensi kemacetan sudah diantisipasi. Warga diharapkan dapat mudik dengan nyaman, aman, dan bahagia.
Moeldoko menyebutkan, ada tiga titik kemacetan yang diwaspadai dalam mudik Lebaran tahun ini, yaitu persimpangan antara jalur pantai utara (pantura) dan jalur pantai selatan (pansela), jembatan Kali Kuto di ruas Tol Batang-Semarang, serta peralihan dari jalan tol operasional ke jalan tol fungsional.
”Di tiga titik tersebut kemungkinan akan terjadi kemacetan ataupun perlambatan arus lalu lintas kendaraan. Nanti pada titik-titik tersebut akan ditempatkan petugas serta dipasang rambu-rambu dan pemberitahuan agar pemudik berhati-hati,” kata Moeldoko seusai menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah instansi yang terlibat dalam urusan mudik di Jakarta, Selasa (5/6/2018).
Di persimpangan pantura dan pansela, kemacetan terjadi karena kendaraan keluar dari jalan tol. Apalagi, jika sebagian besar kendaraan pemudik memilih masuk jalur pantura. Untuk mengurangi beban kemacetan di jalur pantura, sebagian kendaraan pemudik akan diarahkan melalui pansela. ”Di pansela terdapat banyak kawasan wisata. Itu bisa membuat pemudik bahagia,” ujarnya.
Titik kemacetan selanjutnya adalah jembatan Kali Kuto yang menghubungkan Kabupaten Batang dan Kendal. Kemacetan terjadi karena pembangunan jembatan itu belum selesai. Jembatan Kali Kuto baru bisa dilintasi pada H-2 Lebaran.
Pemudik yang mudik lebih awal akan diarahkan keluar Gringsing sejauh 500 meter untuk melintasi Kali Kuto. Setelah itu, pemudik masuk kembali ke jalur tol fungsional di simpang susun Weleri menuju gerbang tol keluar di Krapyak, Semarang.
”Peralihan dari ruas tol operasional ke ruas tol fungsional juga akan menimbulkan kemacetan karena terjadi perlambatan. Kendaraan yang sebelumnya bisa melaju dengan kecepatan 100 kilometer per jam tiba-tiba melambat dengan kecepatan sekitar 40 kilometer per jam,” ujarnya.
Meski ada beberapa potensi kemacetan dan hambatan pada mudik Lebaran tahun ini, Moeldoko memastikan semuanya sudah diantisipasi dengan baik oleh kementerian dan instansi yang terkait dengan urusan mudik Lebaran. ”Dari H-8 sampai dengan H+8 Lebaran, semuanya siaga 24 jam,” ujarnya.
Gangguan transaksi
Menurut Direktur Operasi II PT Jasa Marga (Persero) Tbk Subakti Syukur, implementasi 100 persen transaksi nontunai di semua ruas tol juga berpotensi menimbulkan gangguan transaksi di gerbang tol hingga menimbulkan kemacetan. Sebagian pemudik mungkin masih menggunakan uang tunai atau tidak membawa uang elektronik.
Namun, potensi gangguan transaksi itu sudah diantisipasi. Untuk kelancaran pelayanan transaksi di gerbang tol, beberapa hal dilakukan, misalnya meningkatkan kapasitas transaksi dengan penambahan gardu operasi di Gerbang Tol (GT) Manyaran, GT Cileunyi, GT Cengkareng, dan pemanfaatan mobile reader sejumlah 121 unit.
”Kami juga menambah lokasi top-up (isi ulang) tunai di gerbang tol sebanyak 43 titik sehingga jumlahnya menjadi 56 titik serta menyediakan mobil layanan gerak perbankan di 24 lokasi rest area,” kata Subakti saat meninjau jalur mudik Jakarta-Solo akhir pekan lalu.
”Untuk mengantisipasi pemudik yang tidak memiliki kartu tol atau uang elektronik, kami juga akan menjual uang elektronik sejumlah 65.920 kartu,” ujar Subakti.