OSLO, KOMPAS — Selama ini dunia hanya concern pada perubahan iklim yang diakibatkan kerusakan lingkungan di darat. Dunia belum berpikir apa kontribusi kerusakan lingkungan di laut terhadap perubahan iklim.
”Jangan salah, 71 persen dunia adalah laut. Kerusakan lingkungan di laut harus didata untuk mengetahui seberapa besar sumbangannya terhadap perubahan iklim di dunia,” ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat memberikan kuliah umum di Norwegian Institute of International Affairs (Nupi) di Oslo, Kamis (7/6/2018), seperti dilaporkan wartawan Kompas, Mohammad Bakir.
Hadir pada kesempatan itu Dubes Indonesia untuk Norwegia, Todung Mulya Lubis; Direktur Kebijakan, Kementerian Perikanan Norwegia Gunnar Stolsvik, dan sejumlah pejabat eselon 1 Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Menurut Susi, pencurian ikan tak hanya merusak lingkungan laut, tetapi juga menggerus kesejahteraan nelayan.
”Kita harus mulai membedakan siapa yang disebut nelayan dan siapa pelaut. Apakah mereka yang mengawaki kapal besar dengan teknologi canggih di lautan, yang sekali jaring dapat ratusan ton ikan dapat disebut nelayan atau pelaut,” katanya.
Belajar dari kasus yang ditangani KKP, kata Susi, kejahatan pencurian ikan juga disertai kejahatan lain, seperti penyelundupan narkoba atau human trafficking. ”Ini yang harus disadari teman-teman di Eropa,” ujar Susi.
Menjawab pertanyaan Dubes Chile untuk Norwegia, Waldemar Coutts Smart, Susi menyatakan, upaya memerangi pencurian ikan dimulai Indonesia karena dampaknya yang luar biasa.
”Seperti saya katakan, pencurian ikan tidak saja membuat nelayan kami tidak sejahtera. Jumlah nelayan kita pun dari 2003 sampai 2013 sudah turun menjadi separuh,” katanya.
Susi menambahkan, Indonesia akan terus mengajak negara-negara di dunia memerangi pencurian ikan.
”Kami sudah melihat dampak langsung pencurian ikan dan kita tidak boleh mundur lagi,” katanya.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.