Lintasan Rel di Sidoarjo Rawan Banjir dan Ambles, PT KAI Kerahkan Petugas Tambahan
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 8 Surabaya mengerahkan ratusan petugas tambahan untuk memperlancar kegiatan arus mudik Lebaran. Mereka adalah penjaga pelintasan tak berpalang pintu, penilik jalan, dan pemantau daerah rawan yang akan bersiaga penuh di tempat tugas masing-masing.
Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Gatut Sutiyatmoko mengatakan, di wilayahnya terdapat 658 pelintasan kereta api, tetapi hanya 171 pelintasan yang terjaga. Sisanya, 487 pelintasan, tidak berpenjaga. Dari 487 pelintasan liar itu, pihaknya telah berupaya melakukan penutupan secara bertahap karena membahayakan perjalanan kereta api.
”Akan tetapi, dari 168 pelintasan kereta api tak berpenjaga yang, menurut rencana, ditutup tahun ini, baru 44 yang berhasil direalisasikan. Sebanyak 124 lainnya masih terkendala karena mendapat penolakan dari masyarakat,” ujar Gatut, Kamis (7/6/2018).
Untuk menjaga pelintasan liar itulah, dikerahkan tenaga tambahan 199 personel. Mereka direkrut dari penduduk lokal yang tinggal di sekitar pelintasan. Tentunya, dengan jumlah penjaga tambahan yang sedikit ini tidak semua pelintasan liar bisa dijaga petugas.
PT KAI Daop 8 memprioritaskan penempatan petugas jaga hanya pada pelintasan yang arus lalu lintasnya ramai dan rawan kecelakaan. Adapun petugas penilik jalan sebanyak 68 orang ditugaskan memantau kondisi lintasan kereta dari satu stasiun ke stasiun lain.
Rawan bencana
Adapun petugas pemantau daerah rawan bertugas mengawasi sarana dan prasarana transportasi, seperti jembatan, lintasan rel yang rawan banjir, rawan longsor, dan kerawanan lainnya. Di lintasan Surabaya-Malang terdapat dua titik rawan bencana banjir, yakni di Kecamatan Porong, Sidoarjo, dan Kecamatan Bangil, Pasuruan.
”Di Porong terdapat lintasan sepanjang 1.200 meter yang tidak hanya rawan banjir, tetapi juga rawan ambles karena dekat dengan titik semburan lumpur Lapindo,” kata Gatut.
Untuk mengantisipasi terjadinya banjir dan tanah ambles, PT KAI Daop 8 Surabaya sudah meninggikan lintasan hingga 100 sentimeter di atas kepala rel di Porong. Adapun di Bangil, dilakukan normalisasi saluran air di sepanjang lintasan dan pengerukan pada sungai-sungai kecil di sekitarnya.
Hengki Listria Adi dari Humas Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS) mengatakan, pihaknya telah menyiagakan 10 mesin pompa untuk menyedot genangan banjir di kawasan sekitar tanggul lumpur. Selain itu, kolam-kolam juga sudah dioperasikan sebagai tempat penampungan aliran air saat hujan.
Penumpang naik
Gatut mengatakan, animo masyarakat menggunakan kereta api sebagai sarana mudik dan balik saat Lebaran diprediksi meningkat. Apabila Lebaran tahun lalu terdapat 737.824 penumpang, tahun ini diprediksi naik 3 persen menjadi 762.037 orang. Mengantisipasi kenaikan jumlah penumpang itu, pihaknya mengoperasikan kereta tambahan di samping kereta reguler.
Total ada enam kereta tambahan jarak jauh yang dioperasikan, yakni KA Gajayana, Sembrani, Sancaka, Kertajaya, Mataremaja, dan Pasundan. Selain itu, KA Gumarang memperpanjang rangkaian gerbong dari 10 menjadi 16 unit. Total tempat duduk penumpang yang disediakan mencapai 525.580 unit dan saat ini terjual 72 persen atau 377.564 tempat duduk.
Ketersediaan tempat duduk kereta jarak jauh tinggal 28 persen. Adapun penjualan terbanyak justru pada saat arus balik, bukan saat arus mudik. Banyak penumpang ragu membeli tiket mudik karena belum bisa memastikan waktu libur yang diperoleh.