Saat Yudi Latif Mundur, BPIP Sedang Lelang Jabatan
Oleh
Andy Riza Hidayat
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Mundurnya Yudi Latif sebagai Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), menyisakan banyak pertanyaan. Yudi masih aktif bertemu dengan pihak-pihak lain serta menjalankan tugasnya beberapa jam sebelum keputusan itu dibuat. Bahkan saat keputusan itu disampaikan ke Presiden Joko Widodo, BPIP sedang membuka lelang jabatan untuk enam posisi strategis.
Enam posisi itu setingkat dengan pejabat eselon I dan II di kementerian dan lembaga negara. Proses lelang jabatan saat ini sedang berlangsung di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Mengapa di sana ? “Karena lembaga itu yang siap, dan biasa melakukan lelang jabatan terbuka. Kami minta bantuan mereka,” kata Wakil Ketua BPIP Hariyono, saat ditemui di ruang kerjanya di Jakarta, Jumat (8/6).
Lelang jabatan ini dibuka dimulai akhir Mei lalu dan ditargetkan selesai pada 22 Juli selesai. Hariyono yang posisinya setingkat wakil menteri di lembaga kementerian itu menyampaikan posisi tersebut untuk sementara masih kosong.
Rekrutmen pejabat ini sesuai amanat Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2018 Tentang Badan Pembinaan Ideologi Pancasila. Mengacu pada Pasal 5, Perpres 7 Tahun 2018 itu, pada bagian tentang organisasi, BPIP terdiri atas Dewan Pengarah dan Dewan Pelaksana. Pada komposisi Dewan Pelaksana terdiri atas kepala, wakil kepala, sekretaris utama, dan lima orang deputi.
Deputi yang dimaksud antara lain Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga Sosialisasi Komunikasi dan Jaringan, Deputi Bidang Hukum Advokasi, dan Pengawasan Regulasi, Deputi Bidang Pengkajian dan Materi, Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan, dan Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi.
Sejauh mana peran Yudi Latif dalam lelang jabatan ini ? Apakah ada pihak-pihak yang berusaha menitipkan nama untuk duduk di posisi tersebut ? Hariyono menampik tudingan itu. “Tidak ada (yang nitip orang), karena prosesnya lelang jabatan terbuka,” kata Hariyono.
Sementara untuk posisi Kepala BPIP, untuk sementara masih belum jelas. Presiden belum berpikir mencari pengganti Yudi Latif. Sebab surat pengunduran diri diterimanya baru kemarin pagi. "Saya sangat menghargai keputusannya," kata Presiden usai buka bersama di rumah dinas Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan.