Gerbang Tol Kertasari dan Gringsing Jadi Titik Kemacetan Puncak Arus Mudik
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
TEGAL, KOMPAS - Gerbang Tol Kertasari, Kabupaten Tegal serta titik pertemuan antara kendaraan dari tol fungsional di jalur pantura di Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menjadi titik potensi rawan kemacetan. Sejumlah antisipasi disiapkan kepolisian guna mengurai kepadatan kendaraan di titik-titik tersebut.
Pada Sabtu, (9/6/2018), sejak pagi, antrean sekitar 1 kilometer terjadi di Gerbang Tol (GT) Kertasari, yang menjadi tempat pembayaran terakhir pemudik sebelum masuk tol fungsional. Dari 13 gardu yang tersedia, sembilan gardu difungsikan. Sementara sisanya disiapkan apabila antrean terus mengular.
Setelah GT Kertasari, lalu lintas cenderung lancar. Namun, kepadatan kembali terlihat di sejumlah rest area (tempat peristirahatan), seperti di KM 321 dan KM 344. Di rest area, sejumlah pemudik mengisi BBM, ke toilet, dan beristirahat. Nyaris semua rest area dipadati kendaraan yang antre dan parkir.
Di Gringsing, antrean sekitar 2 km terjadi karena Jembatan Kali Kuto belum bisa dilintasi. Terjadi penyempitan dari tiga lajur menjadi satu lajur saat kendaraan diarahkan ke jalur pantura dan dimasukkan kembali tol fungsional di Weleri. Adapun sebagian kendaraan diarahkan utk menggunakan jalur pantura seterusnya.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah (Polda) Jateng, Komisaris Besar Agus Triatmaja, mengatakan, langkah-langkah disiapkan kepolisian guna mengatasi potensi kepadatan. "Di GT Kertasari, misalnya. Apabila terjadi antrean hingga 3 km, maka arus kendaraan menuju tol fungsional akan dialihkan ke GT Brebes Timur (menuju pantura)," ujar Agus.
Di Gringsing, lanjut Agus, polisi bersiaga untuk mengatur lalu lintas, termasuk menerapkan sistem lawan arus (contra flow) saat terjadi kemacetan di jalur pantura. Adapun kendaraan dari tol fungsional disediakan jalur khusus di sebelah selatan pantura sehingga tak mengganggu arus lalu lintas setempat.
Agus menambahkan, tol fungsional Brebes-Semarang dibuka 24 jam. Sementara pada Tol Fungsional Salatiga-Kartasura, akses ditutup pada malam hari. "Sebab, jembatan Kali Kenteng (Kabupaten Semarang) belum rampung sehingga menggunakan jalur bawah. Jadi untuk malam hari ditutup," kata Agus.
Kondisi tol fungsional
Berdasarkan pantauan, sebagian besar ruas tol fungsional dalam kondisi baik, berupa cor dan aspal. Namun, di beberapa titik terdapat permukaan jalan yang tak rata. Selain itu, di beberapa titik masih ada debu beterbangan. Selain pasir, juga dari truk-truk yang melintas di atas tanah, di sisi tol fungsional.
Sejumlah rambu peringatan juga terpasang di sisi kanan dan kiri jalan, seperti imbauan berhati-hati, jalan bergelombang, dilarang berhenti dan melintas di bahu jalan, serta jalan berdebu. Adapun batas maksimal kecepatan yakni 40 kilometer per jam. Namun, sejumlah kendaraan tampak malaju di atas batas kecepatan, khususnya saat lalu lintas lengang.
Gunawan (42), pemudik asal Tangerang Selatan, yang hendak ke Yogyakarta, mengatakan, secara umum, kondisi tol fungsional baik dan membantu menghindari kemacetan di jalur pantura. "Memang ada beberapa kepadatan, tetapi tidak masalah. Saya sengaja mudik lebih awal karena kalau dekat-dekat hari H sepertinya bakal lebih ramai," ujarnya.
Dari Brebes Timur-Gringsing, terdapat tujuh rest area (tempat peristirahatan), yakni pada KM 278, KM 321, KM 352, KM 360, KM 373, dan KM 379. Selain pengisian BBM, juga tersedia fasilitas toilet umum, mushala, tempat beristirahat, tempat makan, dan posko kesehatan.