PALEMBANG,KOMPAS — Jalan Tol Palembang-Indralaya sejauh 22 kilometer resmi dibuka secara fungsional, Jumat (8/7/2018). Jalan tol ini menjadi alternatif pemudik dari Palembang menuju jalan lintas Sumatera. Walau sejumlah perlengkapan belum terpasang sempurna, tetapi jalan tersebut masih bisa dilalui dengan rata-rata kecepatan 70 km per jam.
Pantauan pada Sabtu (9/6/2018), banyak pemudik sudah melintasi jalan tol pertama di Sumatera Selatan ini. Pengendara masuk jalan tol dari kawasan Keramasan atau Jakabaring, Palembang. Saat tiba di gerbang tol Palembang pemudik harus membayar Rp 6.000 untuk kendaraan pribadi. Adapun untuk dua seksi lainnya, yakni Pamulutan-KTM Rambutan, dan seksi III, KTM Rambutan- Simpang Indralaya, pengguna jalan tol tidak dibebani tarif.
Di seksi I Palembang-Pemulutan sejauh 7 km, jalan tol masih terbilang mulus. Ruas jalan tol ini sudah resmi dibuka tahun lalu. Sejumlah rambu lalu lintas sudah terpasang. Penunjuk jalan pun sudah tertera rapi.
Namun, di seksi II (Pemulutan-KTM Rambutan) jalan masih belum terlalu mulus. Masih banyak kerikil di beberapa tempat, lampu penerangan belum terpasang. Jalan tol itu hanya bisa dilalui dengan kecepatan 50-60 km per jam. Sejumlah pekerja juga terlihat masih melakukan pengerjaan proyek di pinggir jalan.
Pembangunan ruas Jalan Tol Pemulutan-KTM Rambutan memang paling lambat dibandingkan dengan dua ruas lain karena sempat terkendala pembebasan lahan. Saat memasuki ruas jalan tol Seksi III, jalan mulus kembali.
Pembukaan jalan tol secara fungsional ini cukup memberikan kemudahan bagi para pemudik karena dinilai jauh lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan jalan nasional yang kerap dipenuhi kendaraan berat dan juga jalan yang tidak sebaik jalan tol.
Manajer Proyek PT Hutama Karya Divisi Jalan Tol Palembang-Indralaya (Palindra) Hasan Turcahyo, di Palembang, mengatakan, untuk memperlancar proses arus balik dan mudik pada Lebaran 2018, pihaknya akan membuka jalur Jalan Tol Palembang-Indralaya sejak tujuh hari sebelum Idul Fitri sampai tujuh hari setelah Idul Fitri.
Oleh karena masih dibuka secara fungsional, ada beberapa perangkat jalan yang belum selesai, seperti marka jalan dan penerangan. Namun, untuk keselamatan pengendara, sejumlah perlengkapan, seperti stiker penanda dan peralatan lain, disediakan. Nantinya akan ada ambulans dan mobil derek yang beroperasi.
Hasan menerangkan, setelah arus mudik dan balik Lebaran selesai. Dua seksi jalur tol, yakni II dan III akan ditutup kembali untuk dilanjutkan lagi pengerjaannya. Menurut rencana, pembangunan konstruksi rampung pada Juli 2018 dan dapat dibuka secara penuh pada September 2018 setelah melalui proses uji kelayakan.