KRASNODAR, MINGGU — Gol teramung pada menit ke-84 oleh Iago Aspas membuat Spanyol menang 1-0 atas Tunisia dalam laga persahabatan di Stadion Krasnodar, Rusia, Sabtu (9/6/2018) waktu setempat.
Bagi kedua tim, hasil itu menjadi modal penting sekaligus proyeksi kesiapan mereka bertarung di Piala Dunia 2018. Di turnamen terakbar FIFA itu, Spanyol yang juara dunia 2010 serta juara Eropa 1964, 2008, dan 2012 tergabung di Grup B. Tim ”Matador” akan bertarung dengan juara Eropa 2016, Portugal; juara Afrika 1976, Maroko; dan juara Asia 1968, 1972, 1976, Iran.
Tunisia, juara Afrika 2004, berada di Grup G bersama juara Piala Dunia 1966, Inggris; finalis Piala Eropa 1980, Belgia; serta finalis Piala Concacaf 2005 dan 2013, Panama.
Sebagai salah satu tim unggulan di Rusia nanti, Spanyol sudah menekan barisan pertahanan ”Elang Kartago”, Tunisia. Secara umum, Spanyol yang dilatih Julen Lopetegui itu mendominasi laga dengan penguasaan bola 63 persen. Namun, Spanyol yang turun dengan formasi 4-2-3-1 cukup kesulitan mengatasi tim asuhan Nabil Maaloul (Tunisia) dengan formasi 4-5-1.
Sepanjang laga, Spanyol menciptakan sepuluh upaya mencetak gol, tetapi hanya dua yang akurat dan dua lainnya diblok. Penampilan kiper Tunisia Aymen Mathlouthi cukup baik dengan satu penyelamatan gemilang. Tunisia yang kurang menciptakan peluang (enam berbanding sepuluh) dan tidak banyak menguasai bola (37 persen) ternyata cukup merepotkan.
Enam upaya mencetak gol itu terdiri dari dua tendangan akurat ke gawang, tiga tendangan melebar, dan satu tendangan diblok. Kiper Spanyol, David de Gea, dipaksa membuat penyelamatan gemilang dua kali.
Di babak pertama, meski terus digempur Spanyol, Tunisia mampu membuat balasan gertak. Pada menit ke-12, gelandang Ferjani Sassi menerima umpan pendek saat berada di kotak penalti. Umpan disambar dengan tendangan first time ke tengah gawang, tetapi De Gea secara beruntung menggagalkan kesempatan emas itu dengan kakinya.
Pada menit ke-34, penyerang Naim Sliti juga punya kesempatan emas mencetak gol. Namun, serangan dari sayap itu penyelesaiannya masih melebar di sisi kanan gawang De Gea.
Di babak kedua, Lopetegui berjudi dengan merombak tim. Pada menit ke-46, Lucas Vazquez, Koke, dan Nacho Fernandez dimasukkan untuk menggantikan Isco, Thiago Alcantara, dan Alvaro Odriozola. Perubahan segera berdampak, terlihat dari kerja sama antara Vazquez dan Nacho yang terus mengirim ancaman pada barisan pertahanan Tunisia.
Namun, gol tak kunjung datang. Lopetegui pun merombak lini serang pada menit ke-60. Rodrigo digantikan oleh Diego Costa. Kemudian, Marco Asensio menggantikan David Silva. Tunisia merespons pada menit ke-62 dengan menugaskan Mohamed Ben Amor menggantikan Saif Khaoui.
Pada menit ke-69, Saber Khalifa masuk menggantikan Naim Sliti. Spanyol menanggapi dengan memasukkan Iago Aspas pada menit ke-76 menggantikan Jordi Alba. Maaloul pun kembali menjawab dengan memasukkan Yohan Bealouane menggantikan Anice Badri dua menit kemudian.
Keunggulan berada di sisi Spanyol pada menit ke-84. Costa coba menggempur pertahanan Tunisia, tetapi dua-tiga kali upayanya masih bisa dihalau. Pada satu kesempatan, Costa mengumpan pendek kepada Aspas di belakangnya. Aspas pun kemudian melepaskan tendangan keras yang membuat bola melaju deras ke sisi pojok kiri bawah untuk mengubah skor menjadi 1-0.
Pada waktu tambahan, Tunisia coba membuat perubahan dengan memasukkan Bassem Srarfi menggantikan Fakhreddine Ben Youssef. Namun, hal itu gagal mengubah pertandingan. Skor 1-0 untuk kemenangan Spanyol bertahan sampai laga di hadapan 33.200 penonton itu diakhiri wasit asal Belanda, B Nijhuis.
SUSUNAN PEMAIN:
SPANYOL (4-2-3-1): David De Gea; Jordi Alba (Aspas 76), Alvaro Odriozola (Nacho 46), Gerard Pique, Sergio Ramos; Andres Iniesta, Thiago Alcantara (Koke 46), Sergio Busquets, David Silva (Asensio 61), Isco (Vazquez 46); Rodrigo Moreno (Costa 60).