logo Kompas.id
UtamaTeh Indonesia Belum Jadi...
Iklan

Teh Indonesia Belum Jadi Primadona

Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/1l9yTDt3-5eSvcyl8i9yNgk_5XY=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F05%2F20180511JAN21.jpg
KOMPAS/JANNES EUDES WAWA

Hamparan perkebunan teh di Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Jambi. Teh hitam Kayu Aro termasuk yang terbaik di dunia. Sebagian besar teh di daerah ini diekspor ke Eropa, Timur Tengah, dan sebagian negara di Asia.

JAKARTA, KOMPAS — Teh Indonesia masih belum menjadi primadona layaknya kelapa sawit dan kopi kendati teh merupakan minuman favorit kedua di dunia setelah air putih. Produktivitas teh masih belum optimal, sedangkan luas lahan perkebunan semakin menyusut.

Teh adalah minuman yang paling sering dikonsumsi oleh dunia setelah air putih berdasarkan artikel dari situs Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO). Teh diperkirakan telah dikonsumsi sejak 5.000 tahun silam. Namun, potensi produktivitas teh Indonesia jauh lebih kecil daripada produk andalan lainnya, seperti kelapa sawit dan kopi.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000