VIENNA, MINGGU — Tim nasional Brasil kian menebar ancaman dalam perburuan gelar keenam di Piala Dunia 2018. Pada laga persahabatan internasional, Minggu (10/6/2018), di Stadion Ernst Happel, Brasil mencukur tuan rumah Austria, 3-0.
Kemenangan itu membuat Brasil tidak terkalahkan pada enam laga persahabatan internasional seusai menyelesaikan kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Conmebol.
Pada lima laga sebelumnya, Brasil menang 3-1 atas Jepang di Lille, Perancis; imbang 0-0 dengan tuan rumah Inggris; menang 3-0 atas tuan rumah Rusia; dan menang 2-0 atas Kroasia di Liverpool, Inggris. Semua tim yang dihadapi Brasil, kecuali Austria, merupakan peserta Piala Dunia 2018 di Rusia.
Di hadapan 48.500 penonton yang memadati Stadion Ernst Happel, Brasil seakan pantas menyandang julukan ”Selecao” atau yang terpilih. Ketiga gol tim tamu dicetak oleh penyerang Gabriel Jesus (Manchester City), Neymar (Paris Saint-Germain), dan gelandang Philippe Coutinho (Barcelona).
Brasil juga lebih mendominasi laga dengan penguasaan bola 65 persen berbanding tuan rumah yang cuma 35 persen. Tim asuhan Adenor Bacchi alias Tite ini juga mendikte permainan dengan menciptakan 16 peluang, 10 di antaranya tendangan akurat ke gawang.
Bagai bumi dan langit, Austria hanya menciptakan enam peluang dengan hanya dua tendangan yang akurat. Kiper Heinz Lindner (Grasshoppers) mesti jatuh bangun dan membuat tujuh penyelamatan gemilang sehingga gawangnya cuma bobol tiga kali. Sementara itu, kiper Brasil, Alisson (AS Roma), membuat dua penyelamatan sehingga gawang Brasil tetap suci.
Di laga itu, Tite menurunkan kekuatan penuh dengan formasi 4-3-3, sementara Pelatih Austria Franco Foda mencoba formasi 3-4-3. Brasil kelihatan ingin menciptakan keseimbangan antara serangan dan pertahanan, sedangkan Austria berambisi menahan laju permainan lawan di lapangan tengah.
Namun, Brasil adalah tim yang dianugerahi banyak pemain bintang dengan teknik individual menawan. Petaka bagi tuan rumah datang pada menit ke-36. Dari jauh, bek Marcelo (Real Madrid) melepaskan tendangan spekulasi yang keras, tetapi sempat mengenai tubuh pemain lain.
Di kotak penalti, bola mengenai pemain dan memantul ke sisi kanan gawang Austria. Di sana telah berdiri Jesus yang segera menyambarnya untuk menggetarkan gawang Lindner. Skor 1-0 untuk Brasil bertahan sampai turun minum.
Gol berikutnya lahir pada menit ke-63 lewat aksi individual menawan Neymar. Sebelum mencetak gol, Neymar berdiri sisi kanan gawang Austria. Sayap serang Willian (Chelsea) menggiring bola di tengah dan mengumpan ke Neymar. Sejenak berhenti, Neymar melakukan gerak tipu dan mengelabui bek Aleksandar Dragovic (Leicester City) dan membuat Lindner kembali mati gaya.
Berselang enam menit, gol ketiga Brasil tercipta. Coutinho menerima umpan dari barisan belakang dan segera mengirimnya ke gelandang Roberto Firmino (Liverpool) yang masuk pada menit ke-67 menggantikan Jesus. Saat umpan diterima, Coutinho melesat ke depan dan Firmino mengembalikan umpan itu kepada ”Si Pesulap”, julukan Coutinho. Dengan berlari cepat sambil menggiring bola, Coutinho melesat dan kembali menaklukkan Lindner.
Skuad bertabur bintang tetapi berkedalaman dan merata merupakan anugerah yang harus mampu dimaksimalkan oleh Tite. Di Rusia, Brasil mencoba menebus kesalahan empat tahun sebelumnya saat menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014. Di semifinal, Brasil dipermalukan Jerman dengan skor 1-7.
Jerman akhirnya menjadi juara setelah mengalahkan Argentina di final dengan skor 1-0. Brasil terakhir kali menjadi kampiun di Piala Dunia 2002 setelah mengalahkan Jerman di final dengan skor 2-0.
Di Rusia, Brasil tergabung di Grup E bersama Swiss, Kosta Rika, dan Serbia. Berstatus lima kali juara dunia, delapan kali juara Amerika, dan empat kali juara konfederasi membuat Brasil paling diunggulkan sebagai juara Grup E.
Brasil juga merupakan tim yang diunggulkan menjadi juara di Rusia untuk mengangkat piala dunia keenam yang mereka idamkan. Perjalanan selama kualifikasi Zona Conmebol juga menawan. Brasil memuncaki klasemen kualifikasi dengan 12 kemenangan, 5 seri, dan sekali kalah. Kekalahan hanya diderita dari Cile, tim yang malah tak lolos ke Rusia.