MEDAN, KOMPAS – Ruas Tol Belawan–Medan–Tanjung Morawa resmi terhubung dengan ruas tol Medan–Kualanamu–Tebing Tinggi, Sumatera Utara, Senin (11/6/2018) pagi. Keterhubungan itu akan mampu mengurai kemacetan arus mudik di Gerbang Tol Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang.
Pengguna jalan tol dari Medan menuju Bandara Kualanamu atau ke arah Sei Rampah, Kabupaten Sedang Bedagai, kini tidak harus keluar lagi dari Gerbang Tol Tanjung Morawa yang selama ini sangat padat. Pengguna tol bisa langsung melaju melalui tol hingga ke Kualanamu atau Sei Rampah.
Peresmian penggunaan ruas tol dari Tanjung Morawa hingga ke Lubuk Pakam sejauh 10,75 kilometer tersebut dilakukan oleh Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi dengan melakukan pengguntingan pita. Turut Hadir Direktur Utama PT Jasamarga Kualanamu Tol Agus Suharjanto dan Direktur Teknik PT Jasamarga Kualanamu Tol Agus Choliq.
“Peresmian penggunaan jalan tol ini dilakukan bertepatan dengan momentum arus mudik. Selama masa angkutan Lebaran, tol dari Tanjung Morawa hingga ke Lubuk Pakam tidak dikenai tarif atau gratis. Ini kado Lebaran untuk Sumatera Utara,” kata Erry.
Setelah masa angkutan Lebaran selesai, kata Erry, jalan tol penghubung itu akan beroperasi secara reguler. Tarif tol tersebut sama dengan tol Medan-Kualanamu–Tebing Tinggi yakni sebesar Rp 981 per kilometer.
Ruas tol Belawan–Medan–Tanjung Morawa (Belmera) sepanjang 34 kilometer sebelumnya masih terpisah dengan tol Medan–Kualanamu–Tebing Tinggi (MKTT) yang sejak Oktober 2017 sudah beroperasi sepanjang 41 kilometer. Kedua ruas tol tersebut belum terhubung karena jalan tol dari Gerbang Tol Tanjung Morawa hingga ke Gerbang Tol Parbarakan di Lubuk Pakam masih dalam pengerjaan.
Suharjanto berharap, dengan terhubungnya dua ruas tol tersebut, arus mudik di Sumut bisa semakin lancar. Ia memperkirakan, jumlah pengguna jalan tol MKTT yang sebelumnya hanya 15.000 kendaraan per hari bisa meningkat menjadi 27.000 pada masa angkutan Lebaran ini.
Selain karena meningkatnya jumlah kendaraan karena arus mudik, pengguna jalan tol juga meningkat karena limpahan dari Tol Belmera yang jumlah penggunanya saat ini sudah sekitar 70.000 kendaraan per hari.
Ruas tol MKTT, kata Suarjanto, kini sudah resmi beroperasi dari seksi 1 hingga seksi 6 sepanjang 51,75 kilometer. Namun, seksi 7 tol MKTT dari Sei Rampah hingga Tebing Tinggi sepanjang 10 kilometer masih dalam proses pengerjaan.
“Proses konstruksi terus berjalan dan tidak ada masalah. Hanya ada masalah pembebasan lahan sebanyak tiga persil. Sambil menunggu pembebasan lahan kelar, kami menyewa lahan tersebut agar pengerjaan konstruksi bisa tetap dilakukan. Kami targetkan Sei Rampah–Tebing Tinggi bisa beroperasi Oktober 2018,” katanya.
Choliq mengatakan, selama arus mudik ini, mereka akan meningkatkan pelayanan di ruas tol MKTT antara lain dengan menambah petugas patroli dan menyediakan tempat istirahat di parkir Gerbang Tol Sei Rampah. Di tempat parkir Gerbang Tol tersebut sudah disediakan musala, toilet, dan tempat isi ulang uang elektronik.