JAKARTA, KOMPAS — Jumlah penumpang pesawat udara di 13 bandara yang dikelola PT Angkasa Pura I (Persero) lima hari menjelang Lebaran meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Diperkirakan jumlah penumpang akan terus naik hingga masa angkutan Lebaran selesai.
Data terbaru yang dihimpun, sejak H-8 hingga H-5 Lebaran, jumlah penumpang di 13 bandara mencapai 1.169.374 orang. Pada periode yang sama tahun lalu, jumlah penumpang pesawat udara 1.022.999 orang. Artinya, terdapat lonjakan sebesar 14,3 persen.
Sebanyak 84 persen dari seluruh penumpang (984.462 orang) adalah penumpang penerbangan domestik. Pada periode yang sama tahun lalu, jumlah penumpang penerbangan domestik 853.705 orang.
Sementara itu, penumpang penerbangan internasional berjumlah 184.912 orang, meningkat 9,23 persen dari 169.294.
PT Angkasa Pura I (Persero) mengelola 13 bandara, yaitu di Semarang, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Denpasar, Lombok, Kupang, Banjarmasin, Balikpapan, Ujung Pandang, Manado, Ambon, dan Biak. Dua bandara terbesar adalah Bandara I Gusti Ngurah Rai di Denpasar dan Bandara Juanda di Surabaya.
Jumlah penumpang domestik tertinggi sejak H-8 sampai H-5 Lebaran terdapat di Bandara Juanda Surabaya dengan total 228.440 penumpang. Bandara dengan penumpang domestik paling sedikit adalah Bandara Frans Kaisiepo di Biak dengan 5.364 penumpang.
Penerbangan internasional didominasi oleh Bandara I Gusti Ngurah Rai di Denpasar dengan 146.003 penumpang, lebih tinggi dari jumlah penumpang domestik (118.288). Sementara itu, bandara di Banjarmasin, Lombok, Kupang, dan Biak tidak melayani penerbangan internasional.
”Tahun lalu, jumlah penumpang semasa angkutan Lebaran di bandara yang kami kelola ada 5,2 juta orang. Prediksi untuk tahun ini, (jumlah penumpang) bisa tumbuh 6 persen, mencapai 5,5 juta orang,” kata Faik Fahmi, Direktur Utama PT AP I, setelah melepas rombongan mudik gratis BUMN, Senin (11/6/2018), di Kemayoran, Jakarta Pusat.
Untuk menghadapi lonjakan penumpang, Faik mengatakan, jam operasional 13 bandara ditambah. Lima bandara di Denpasar, Surabaya, Yogyakarta, Ujung Pandang, dan Manado dibuka 24 jam. ”Jam operasional bandara lainnya juga fleksibel sehingga bisa melayani penerbangan tambahan,” kata Faik. Ia menambahkan, jumlah penerbangan tambahan di ketigabelas bandara mencapai 1.500 dengan kapasitas 250.000 penumpang.
Faik mengatakan, puncak arus mudik di ketigabelas bandara akan jatuh pada H-4 dan H-3 Lebaran. Untuk memperlancar arus mudik, AP 1 membebaskan biaya mendarat (landing) agar maskapai lebih leluasa beroperasi.
Sudah siap
Setelah diresmikan pada 7 Juni lalu, Faik menegaskan, terminal baru Bandara Ahmad Yani di Semarang siap menerima gelombang pemudik. Dahulu, kapasitas bandara sekitar 2.200 orang. Selama masa angkutan Lebaran, jumlah penumpang bisa sekitar 18.000 orang. Terminal baru berkapasitas 20.000 orang.
Ia menambahkan, respons masyarakat sangat positif dengan adanya terminal baru. ”Masyarakat tidak menduga sekarang bandara jadi bagus. Ini hadiah pemerintah untuk masyarakat Jawa Tengah. Keadaan bandara sebelum dibangun terminal baru memang memprihatinkan,” ujarnya.
Sementara itu, Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulon Progo, DIY, diperkirakan dapat beroperasi secara minimum April 2019. Faik menjelaskan, kini bandara sedang dalam tahap konstruksi. April 2019, diperkirakan landasan pacu selesai dibangun, sedangkan apron 50 persen, dan terminal 40 persen selesai. Bandara NYIA akan dapat menampung 14 juta penumpang setahun. Hingga kini, masih ada 37 keluarga yang masih bertahan di kawasan bandara. (Kristian Oka Prasetyadi)