CILEGON, KOMPAS — Sebanyak 31.000 pejalan kaki, 21.000 sepeda motor, dan 16.000 mobil diperkirakan meninggalkan Pulau Jawa menuju Pulau Sumatera melalui Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, pada Selasa (12/6/2018) malam atau H-3 Lebaran. Mereka merupakan bagian dari 47,6 persen pemudik yang belum pulang ke kampung halaman di sejumlah daerah di Sumatera melalui Pelabuhan Merak.
Direktur Utama PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi saat diskusi Forum Merdeka Barat (FMB9) bertajuk ”Mudik Guyub, Aman, dan Nyaman 2018” mengatakan, sejak H-8 hingga H-3 Lebaran pukul 08.00, baru 70.939 pemudik pejalan kaki yang menyeberang di Pelabuhan Merak. Jumlah tersebut baru 52,4 persen dari perkiraan pemudik yang akan menyeberang sebanyak 143.475 orang.
Adapun sepeda motor baru 43,6 persen, mobil 65,3 persen, bus 68,0 persen, dan truk sebanyak 91,1 persen. ”Pelabuhan Merak siap menghadapi puncak arus mudik yang diperkirakan terjadi pada H-3 dan H-2,” ujarnya.
Ira menuturkan, akan terjadi lonjakan penumpang yang cukup signifikan pada H-3 dibandingkan tiga hari sebelumnya. Jika pada H-6 hingga H-4 ada sekitar 19.000 pemudik pejalan kaki per hari, pada puncak H-3 Lebaran diperkirakan naik hingga 31.000 orang.
Sementara itu, jumlah sepeda motor juga naik dua kali lipat dari 10.000 unit per hari menjadi 21.000 unit, sedangkan mobil naik dari 13.000 unit per hari menjadi 16.000 unit.
Adapun pada puncak arus mudik Lebaran 2017, tercatat ada 31.084 pemudik pejalan kaki, 21.407 sepeda motor, dan 16.951 mobil. ”Peningkatan tertinggi diperkirakan terjadi pada sepeda motor karena sebagian pegawai baru libur pada Selasa. Puncaknya terjadi pukul 21.00 hingga 03.00,” ucap Ira.
Ira memaparkan, ASDP Cabang Merak mengantisipasi puncak arus mudik dengan meningkatkan pelayanan di loket antrean dan keberangkatan kapal. Bagian loket antrean untuk pemudik pejalan kaki ditambah dari 5 loket menjadi 26 loket.
Loket untuk sepeda motor juga ditambah dari 2 loket menjadi 34 loket. Loket untuk mobil ditambah dari 8 loket menjadi 18 loket. Jumlah personel juga ditambah dari 881 orang menjadi 1.000 personel yang sebagian besar bertugas mengarahkan pemudik masuk ke kapal.
Adapun untuk mempercepat penyeberangan, pihaknya menyiapkan 36 kapal berukuran besar yang mampu mengangkut hingga 2.500 sepeda motor atau 250 mobil di enam dermaga.
Khusus untuk sepeda motor disiapkan di dermaga 6. Namun, jika terjadi lonjakan, pemudik sepeda motor akan diarahkan ke dermaga 1, 2, 3, dan 4. Begitu pula ketika kapal di dermaga 6 belum siap, sepeda motor langsung diarahkan ke dermaga lain agar tidak terlalu lama mengantre.
Demikian pula jika sebuah kapal sudah penuh dan berlayar, kapal selanjutnya sudah bersiap sehingga penumpang tidak terlalu lama menunggu. ”Waktu bongkar muat juga dikurangi dari 60 menit menjadi 45 menit agar tidak terjadi penumpukan pemudik,” ujarnya.
Untuk pintu keluar Tol Merak, Direktur Teknik dan Operasi PT Marga Mandala Sakti mengatakan, jumlah pintu tol di Gerbang Tol Merak ditambah dari empat unit menjadi enam unit. Jika masih terjadi antrean panjang, kendaraan menuju Pelabuhan Merak akan dikeluarkan di Pintu Tol Cilegon Barat yang memiliki enam gardu.
Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya antrean seperti pada H-6 dan H-4 Lebaran dengan antrean kendaraan keluar pintu tol mencapai 2,5 kilometer. ”Kapasitas maksimal bisa mengeluarkan 2.000 kendaraan per jam sehingga kami akan koordinasi dengan ASDP agar tidak terjadi penumpukan,” ujarnya.