Selasa Malam hingga Rabu Besok, Puncak Kedua Arus Mudik
Oleh
ADHI KUSUMAPUTRA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Puncak kedua arus mudik diprediksi terjadi pada Selasa (12/6/2018) malam atau tiga hari menjelang Lebaran hingga Rabu (13/6/2018) besok atau dua hari menjelang Idul Fitri. Prediksi ini menjadi perhatian pemerintah. Pasalnya, Selasa ini merupakan hari terakhir kerja sebelum libur Lebaran bagi karyawan swasta. Hal itu memungkinkan 12,8 juta orang yang belum mudik akan menuju kampung halaman pada Selasa malam dan Rabu besok.
Dalam jumpa pers, Selasa (5/6/2018), Kementerian Perhubungan memprediksi puncak arus mudik terjadi pada 8 Juni atau 9 Juni. Namun, menurut Ketua Harian Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu, Selasa (12/6/2018), Junaidi, kemungkinan puncak kedua arus mudik masih bisa terjadi.
Pada musim puncak (peak season) untuk jalan volume kendaraan mencapai 214.298 untuk ruas jalan tol dan 105.598 untuk ruas jalan nasional. Juniadi menduga pada H-3 dan H-2 ini volume kendaraan lebih banyak dari puncak pertama.
Untuk menghadapi kepadatan yang lebih dari H-5 dan H-6 lalu, Kemenhub akan melakukan antisipasi, seperti memberlakukan sistem lawan arus (contra flow), melakukan manajemen tempat istirahat (rest area) sesuai kebutuhan dan tujuan pemudik di tempat istirahat serta meloloskan antrean kendaraan di depan pintu keluar tol.
Volume kendaraan hingga H-3
Berdasarkan hasil perhitungan data Sistem Informasi Angkutan dan Sarana Transportasi Indonesia, hingga Selasa pukul 20.00, sudah lebih dari 5,4 juta orang yang mudik menggunakan transportasi umum. Jumlah itu belum ditambah dengan yang mudik bersama dan mudik dengan kendaraan pribadi.
Jasa Marga mencatat hingga Selasa pukul 14.00 sudah 1.093.936 pemudik yang meninggalkan Jakarta. Sementara itu, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat juga mencatat sudah 524.068 kendaraan pribadi meninggalkan Jakarta.
Menurut prakiraan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi, peningkatan volume kendaraan masih akan terus terjadi hingga sehari menjelang Lebaran. Libur yang panjang membuat orang bisa memilih kapan akan melakukan mudik, termasuk mudik pada hari pertama Lebaran.
”Hingga hari H Lebaran masih akan ada terus kemungkinan kenaikan volume kendaraan. Pemudik jarak dekat, seperti Cirebon dan sekitarnya, memiliki kecenderungan untuk shalat Idul Fitri di Jakarta kemudian baru pulang kampung setelahnya,” ujar Budi.
Kecelakaan di jalur mudik
Posko Direktorat Jenderal Perhubungan mencatat, pada Selasa (H-3) ini telah terjadi tiga kasus kecelakaan di Tol Cipali dan ruas masuk Tegal arah Semarang. Kecelakaan pertama terjadi pada pukul 12.05 menyebabkan dua petugas derek meninggal.
”Dua orang ditabrak dari belakang oleh pemudik yang diduga mengantuk,” kata Widya Azzahra, petugas Posko Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, yang menerima laporan langsung petugas di lapangan melalui handy talkie (HT).
Menurut data Posko Penelitian dan Pengembangan Kemenhub, ada delapan kasus kecelakaan di jalur mudik, baik di jalan nasional maupun jalan tol yang terjadi sejak H-8 hingga H-5. Dari 8 kasus tersebut, lima korban meninggal, 32 korban luka-luka ringan dan berat.
Pada periode H-8 hingga H-3 telah terjadi 1.248 kecelakaan lalu lintas di seluruh provinsi di Indonesia. Polda Metro Jaya, Polda Jateng, dan Polda Jatim berturut-turut menempati posisi tertinggi dalam kasus kecelakaan yang menyebabkan 17 orang meninggal, 13 luka berat, dan 49 luka ringan itu.
Adapun pada periode H-7 hingga H+7 Lebaran tahun 2017, integrated road safety management system (IRSMS) Kepolisian Negara Republik Indonesia mencatat 3.168 kecelakaan terjadi di jalur mudik dengan 427 orang meninggal, 687 luka berat, dan 4.366 luka ringan. Angka ini turun 30,4 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. (KRISTI DWI UTAMI)