JAKARTA,KOMPAS-Sebanyak 2.953 pendaftar membanjiri Program Belajar Bersama Maestro yang digelar Direktorat Kesenian Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Antusiasme para pelajar untuk bisa belajar dan hidup bersama dengan maestro seni ternyata sangat tinggi.
Sejak website Belajar Bersama Maestro (BBM) resmi diluncurkan 15 Mei 2018 lalu, tercatat 2.953 pelajar mendaftarkan diri secara online untuk ikut dalam program tersebut. Dari jumlah tersebut, panitia akhirnya melakukan seleksi tahap kedua hingga tersisih sebanyak 1.661 pendaftar.
"Para peserta yang lolos hingga tahap kedua kemudian kami saring lagi dengan melihat tulisan dan karya video mereka. Dari situ nanti diambil 300 pendaftar yang akan belajar ke para maestro," kata Direktur Kebudayaan Restu Gunawan saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (12/6/2018).
Hari Ini Diumumkan
Sebanyak 300 pelajar yang terpilih menjadi peserta BBM akan diumumkan hari ini, Rabu (13/6/2018) secara online. Prinsip dasar pemilihan para peserta dalam program ini dilihat dari tingkat pemahaman mereka tentang fungsi seni terhadap pembentukan karakter diri.
Para peserta yang telah lolos hingga tahap akhir selanjutnya akan dikelompokkan berdasarkan minat masing-masing, mulai dari seni rupa, seni pertunjukan, seni tari, seni media, hingga seni musik. Yang jelas, seperti pesan pelukis Nasirun, BBM sama sekali tidak bertujuan untuk mencetak atau menjadikan pelajar sebagai seniman.
"Program ini bertujuan melatih siswa-siswi menjadi manusia-manusia kreatif," ujar Nasirun.
Dalam waktu yang bersamaan, Kemdikbud juga menggelar program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS). GSMS merupakan kegiatan yang dapat membantu dan memfasilitasi keterbatasan sekolah dalam menghadirkan guru seni budaya yang selama ini menjadi kendala di satuan pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA/SMK.
Program GSMS telah dirintis dan dilaksanakan sejak 2016 di tujuh provinsi dan pada 2017 di dua puluh enam provinsi. Tahun ini, GSMS kembali digelar melibatkan 1.320 seniman yang akan diterjunkan ke 29 provinsi.
Tahun ini, akan diterjunkan pula lima seniman ke daerah 3 T (Tertinggal, Terluar, dan Terdepan). Pelibatan seniman dalam pendidikan seni serta pembentukan karakter siswa didik diharapkan bisa diadopsi oleh pemerintah-pemerintah daerah sebagai kegiatan rutin tahunan.