TOKYO, KOMPAS - Untuk mempercepat penyelesaian pembangunan kereta semicepat Jakarta Surabaya sepanjang 720 kilometer, pemerintah menyepakati permintaan Jepang membangun tiga jalur dari dua jalur sebelumnya untuk kereta semicepat. Tahap pertama jalur ketiga akan dibangun mulai tahun depan dari Jakarta hingga Semarang, Jawa tengah. Tahap selanjutnya, Semarang hingga Surabaya.
Seusai melakukan serangkaian pertemuan dengan sejumlah pengusaha dan Ketua Asosiasi Jepang-Indonesia (Yapinda) Yasuo Fukuda di Tokyo, Jepang, Selasa (12/6) siang hingga malam, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, pemerintah Indonesia sudah memutuskan dan sekarang tinggal menunggu kajiannya lengkap diselesaikan untuk segera memulai pembangunan jalur ketiga mulai 2019.
“Setelah lengkap (kajiannya) baru akan dimulai. Sekarang tengah dibuat bersama dengan Kementerian Perhubungan. Dari situ baru diadakan tender. Tinggal pilihan-pilihannya yang akan lakukan, seperti yang paling banyak di sana bagaimana menangani lintasan sebidang itu, katakanlah dengan elevated atau underground. Kalau sudah dibangun elevated atau underground, kita bisa lima atau enam jam,” ujar Wapres Kalla.
Menurut Wapres Kalla, pembangunan jalur ketiga khusus harus dilakukan karena jika tidak, sulit untuk pembangunan jalur rel kereta semicepat. “Bisa mengganggu perjalanan kereta di rel gandanya. Karena tidak mungkin dua jalur ditutup. Untuk itu, harus dibangun jalur ketiga khusus untuk kereta semicepat,” katanya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pernah menyatakan pemerintah akan mengevaluasi usulan Badan Kerjasama Internasional Jepang (Japan International Coorporation Agency/JICA) terkait penambahan jalur khusus bagi kereta api semicepat Jakarta-Surabaya. Dengan demikian, nantinya lintas kereta api Jakarta-Surabaya akan memiliki tiga jalur. Budi sepakat dengan ide dari JICA tersebut karena hal itu akan membuat operasional KA Jakarta-Surabaya tak terganggu.
Terkait dana, Wapres Kalla menyatakan, sepenuhnya pinjaman dari Jepang. Namun, akan dicicil dari APBN. “Kita akan menanggung pembebasan tanah dan bangun elevated atau underground untuk mengatasi lintasan sebidang,” kata Wapres Kalla. Sejauh ini, Jakarta ke Surabaya ada sekitar 800 lintasan sebidang.
Pilihan terhadap Jepang yang membangun infrastruktur proyek kereta api semicepat, Wapres Kalla karena kualitas dan pembangunannya bias dilakukan lebih cepat lagi.
Selain proyek kereta api semi cepat Jakarta-Surabaya, Wapres juga menyatakan, pengusaha Jepang juga menaruh perhatian atas pembangunan Pelabuhan Patimban (Kabupaten Subang, Jawa Barat), dan sejumlah proyek infrastruktur lainnya di terowongan tol Padang (Sumatera Barat)-Pekanbaru (Riau), dan angkutan massal cepat (MRT) DKI Jakarta jalur timur-barat.
Sementara itu, terkait dengan pertemuan dengan Marubeni dan lainnya, Wapres Kalla menyatakan, Jepang menanyakamn apa lagi yang bias dibangun oleh pengusaha Jepang.