Manfaatkan Libur Panjang untuk Berlibur ke Luar Negeri
Oleh
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS— Libur nasional dan cuti bersama selama sepuluh hari memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berlibur ke luar negeri. Jumlah penumpang penerbangan internasional dari Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, hingga tiga hari menjelang Lebaran meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Data yang dihimpun dari Posko Terpadu Angkutan Lebaran 2018 di Terminal 1 Bandara Soetta, Rabu (13/6/2018), tercatat 142.785 orang berangkat dari Jakarta ke luar negeri sejak dimulainya masa angkutan lebaran, Kamis (7/6) silam hingga H-3 Lebaran pada 12 Juni. Terjadi peningkatan sebesar 4,3 persen atau 5.977 penumpang dibandingkan periode yang sama tahun 2017.
Singapura, Malaysia, dan Thailand masuk ke dalam sepuluh tujuan dengan pengunjung paling banyak. Tercatat 42.462 penumpang diberangkatkan selama 7—12 Juni menuju Singapura. Angka ini menempatkannya menjadi tujuan terpopuler. Kuala Lumpur berada di posisi ke-2 dengan 27.463 penumpang. Dua bandara di Thailand, Don Muang dan Suvarnabhumi, menerima total 10.103 penumpang dari Bandara Soetta. Keduanya berada di posisi ke-5 dan ke-6.
Adapun Hong Kong berada di posisi ke-3 dengan 8.095 penumpang datang, terpaut lebih kurang 19.000 penumpang dari Kuala Lumpur.
Pantauan Kompas di Terminal 3 Bandara Soetta, antrean di pintu 1 dan pintu 2 nyaris kosong di siang hari. Para penumpang duduk di kursi-kursi tunggu di sekitar loket check-in. Beberapa telah datang 4 jam sebelum penerbangannya karena lalu lintas lebih lancar daripada perkiraan. Terdapat rombongan tujuan Arab Saudi yang memakai gamis, kerudung, dan peci dengan pola yang sama.
Ratih Rizki (24), penumpang Saudi Airlines, akan merayakan Idul Fitri di Arab Saudi sembari menjalankan ibadah umrah. Ini adalah kali kedua ia berlebaran di Arab Saudi dalam dua tahun bersama keluarga besar beranggotakan 60 orang.
“Tahun lalu juga begini, Lebaran sambil umrah. Jadi, tahun ini kami kena pajak progresif,” katanya. Biaya untuk tiap orang kira-kira 2.000 riyal dari agen tur langganannya, setara dengan Rp 37 juta, termasuk tiket pulang-pergi (PP).
Hendra (50), memanfaatkan cuti dan libur Lebaran untuk berlibur bersama keluarga di Thailand. Biaya yang dikeluarkan untuk perjalanan ini sekitar Rp 11 juta tiap orang, sudah termasuk tiket pulang-pergi (PP), hotel, dan tur selama lima hari. “Memang biayanya mahal. Sekarang anak-anak kebetulan libur, saya juga libur. Kalau nggak sekarang, susah mencari tanggal. Yang penting pergi sama-sama,” katanya.
Antrean mulai panjang menjelang sore. Rombongan tur mulai berdatangan dan berkumpul di sekitar pemimpin tur yang membawa bendera berlogo agen tur. Paspor-paspor disampul dengan warna yang sama dan dikumpulkan untuk check-in secara kolektif.
Maria (30), pemimpin tur dari Dwidaya Tour, akan membawa 24 orang berlibur di Australia selama delapan hari. Ia mengatakan, tur serupa selalu diadakan setiap bulan, termasuk saat masa puncak (peak season). Tujuan tur beragam, seperti negara-negara Eropa Barat, Eropa Timur, dan Asia Tenggara. Tidak ada seorang pun yang merayakan Lebaran di rombongan yang dibawanya kali ini.
Direktorat Jenderal Hubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso mengatakan, meningkatnya permintaan akan perjalanan jalur udara membuktikan meningkatnya daya beli masyarakat.
Sementara itu, Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan, peningkatan jumlah penumpang pesawat udara ke luar negeri mengatakan, permintaan masyarakat untuk berlibur meningkat seiring libur sepuluh hari. “Sekarang belum masanya haji dan umrah. Menurut saya ini, murni kebutuhan masyarakat untuk berlibur,” katanya.
Terkait dengan harga tiket penerbangan internasional, Kepala Staf Humas Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan, Peraturan Menteri Perhubungan no. 14 tahun 2016 hanya berlaku untuk penerbangan domestik. “Ada acuannya per kilometer. Selain itu, biaya maintenance, bahan bakar, pendaratan, juga berpengaruh. Mekanisme pasarlah yang berlaku,” katanya saat dihubungi melalui telepon. (KRISTIAN OKA PRASETYADI)