CIREBON, KOMPAS — Sejumlah area istirahat atau rest area di jalan bebas hambatan menjadi salah satu sumber kepadatan. Jumlah kendaraan yang ingin menggunakan area tersebut tidak sebanding dengan kapasitasnya. Polisi dan petugas tol pun melakukan rekayasa lalu lintas.
Rest Area 207 A Tol Palimanan-Kanci di Kota Cirebon, Jawa Barat, yang mengarah ke Jawa Tengah ditutup dua kali sejak Rabu (13/6/2018) pukul 14.00 hingga lebih dari pukul 17.00. Polisi dan petugas tol mengarahkan kendaraan keluar dari Pintu Tol Kanci yang berjarak sekitar 3 kilometer. Di sana, pemudik dapat mengisi bahan bakar dan beristirahat.
”Penutupan dilakukan karena rest area tidak lagi mampu menampung kendaraan. Kapasitasnya hanya 600 kendaraan, sementara yang ingin masuk sekitar 900 kendaraan. Dua hari lalu juga dilakukan buka tutup untuk area peristirahatan 207 A,” ujar Manajer Pelayanan Lalu Lintas PT Jasa Marga Cabang Tol Palikanci Agus Hartoyo.
Menurut dia, pada H-2 Lebaran atau Rabu, terjadi lonjakan kendaraan hingga 60 persen dibandingkan hari biasanya. ”Kami perkirakan 50.000 sampai 60.000 kendaraan yang melintasi Tol Palikanci. Bisa jadi ini puncak mudik karena pekerja swasta baru mulai libur Selasa,” lanjutnya.
Di Jalan Tol Cikopo-Palimanan, sistem buka tutup area peristirahatan juga dilakukan di Km 86 dan Km 166 arah Jateng. Sistem lawan arah bahkan diberlakukan pada Rabu siang di Km 83 hingga Km 87.
”Sistem one way atau satu arah juga dilakukan di Km 162 hingga Km 169 dengan sistem buka tutup untuk mengurai kemacetan,” ujar General Manager Operasional PT Lintas Marga Sedaya (pengelola Tol Cipali) Suyitno.
Dengan sistem tersebut, pemudik arah Jateng diprioritaskan, sementara pengendara yang menuju Jakarta dikeluarkan ke jalur arteri.
Rest area tipe B, ujar Suyitno, hanya mampu menampung 100 kendaraan, sedangkan tipe A sekitar 1.000 kendaraan. Namun, saat puncak mudik, hampir 100.000 kendaraan melintas. Menurut dia, pihaknya sudah berupaya memberikan kesempatan kepada pemudik maksimal 1 jam untuk menggunakan area peristirahatan agar pemudik dapat memanfaatkan fasilitas tersebut.
”Dari panjang 166,7 km, kami punya empat rest area yang mengarah ke Jateng. Ini sudah sesuai aturan, bahwa rest area setidaknya terdapat di setiap 50 kmr,” ucapnya.
Risa Restu (43), seorang pemudik, mengeluhkan sulitnya mendapatkan rest area. ”Saya berangkat dari Tangerang pukul 24.00, baru dapat rest area di Km 207 sekitar pukul 15.30. Yang lainnya ditutup,” ujar pemudik tujuan Purbalingga, Jateng, tersebut.
Ia berharap, pengalaman dua tahun lalu ketika terjebak dalam kemacetan di Brebes Exit tidak terjadi lagi. Saat itu, ia harus menghabiskan 2,5 hari untuk mudik.
Satu arah 130 km
Pada Rabu pukul 17.30, sistem satu arah diberlakukan mulai dari Km 88 Kabupaten Subang di Tol Cipali hingga Km 218 di Tol Palikanci. Artinya, sistem satu arah tersebut dilakukan sepanjang 130 km.
Suyitno mengatakan, kemacetan yang panjang di Tol Jakarta-Cikampek membuat petugas tol dan polisi memberlakukan sistem satu arah ke Jateng. Adapun kendaraan yang mengarah ke Jakarta dikeluarkan ke jalur arteri.
”Sampai saat ini (pukul 19.00) masih diberlakukan. Tadi antrean di Jakarta-Cikampek sampai puluhan kilometer. Sekarang sudah mulai terurai. Kami belum tahu sampai kapan pemberlakuan sistem one way,” ujarnya.