JAKARTA, KOMPAS - Di masa libur Lebaran 2018, pelayanan transportasi publik dengan transjakarta dan bus tingkat wisata tetap normal.
Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Budi Kaliwono mengatakan, bus transjakarta hanya tidak beroperasi antara pukul 05.00-09.00 di hari Jumat mendatang. "Kami memberi kesempatan kepada kru untuk beribadah dulu," ucapnya, Rabu (13/6/2018).
"Bus tujuan tempat wisata seperti ke Ragunan, Monas, dan Ancol akan tetap banyak. Kami akan menempatkan petugas tambahan di tempat wisata itu untuk membantu kelancaran operasional bus," katanya.
Selain itu, bus tingkat wisata juga tetap beroperasi di masa Lebaran. Dari total 29 bus tingkat, 24 bus tingkat yang akan dijalankan.
Ia memprediksi, jumlah penumpang di masa Lebaran akan berkurang dibandingkan saat hari kerja. Pada pekan ini, jumlah penumpang bus transjakarta sudah merosot yakni di bawah 400.000 penumpang per hari. Di hari normal, penumpang berkisar 550.000-570.000 penumpang per hari. Untuk itu, armada bus juga akan disesuaikan yakni 62 persen dari total 1.500-an bus yang tersedia.
Adapun pelayanan KRL tetap normal. Direktur Utama PT KAI Commuter Indonesia Wiwik Widayanti mengatakan, jumlah perjalanan KRL tetap 928 perjalanan sehari di 79 stasiun. ”Sejauh ini, kami menilai, jumlah perjalanan KRL sudah memadai untuk angkutan Lebaran,” katanya.
Untuk kenyamanan dan keamanan penumpang, Wiwik mengatakan, ada penambahan loket di sejumlah stasiun saat angkutan Lebaran H-7 hingga H+7 Lebaran.
Penambahan loket itu antara lain di Stasiun Bogor, Stasiun Jakarta Kota, dan Stasiun Bekasi. ”Ini untuk mengantisipasi antrean panjang penumpang yang akan membeli tiket harian berjaminan (THB),” ujar Wiwik.