Pernah Dilarang 35 Tahun, Film "The Message" Akan Tayang di Arab Saudi saat Libur Idul Fitri
Oleh
MUSTHAFA ABD RAHMAN
·2 menit baca
Arab Saudi kembali membuat kejutan budaya. Setelah mulai bulan April lalu secara resmi mengizinkan pemutaran film di bioskop setelah 35 tahun dilarang, Arab Saudi secara mengejutkan mengizinkan film dokumenter kontrovesial, "The Message", ditayangkan di kota Riyadh pada saat liburan Idul Fitri pekan ini.
Penayangan film "The Message" di Arab Saudi merupakan revolusi budaya dalam konteks bagian dari pelaksanaan Visi 2030 di negara itu yang digagas Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) sejak April 2016.
Selain di Arab Saudi, film "The Message", yang merupakan karya besar produser dan sutradara Moustapha Akkad serta telah memenangi hadiah Oscar, juga akan ditayangkan di sejumlah negara Arab, termasuk di Mesir, Lebanon, Maroko, Irak dan Uni Emirat Arab (UEA). Hanya Kuwait yang sampai saat ini terang-terangan masih melarang penayangan film "The Message" itu.
Film "The Message" menceritakan kisah lahirnya agama Islam dan kehidupan Nabi Muhammad SAW. Film ini dilarang ditayangkan di negara-negara Arab saat diproduksi tahun 1976. Bahkan, gedung bioskop di negara-negara Barat yang menayangkan film "The Message" saat itu mendapat ancaman dari kalangan kaum radikalis.
Aksi resistensi terhadap film "The Message" yang diproduksi dalam dua versi, yakni Arab dan Inggris, di dunia Arab dan Islam saat itu, lantaran dipercayai aktor utama film tersebut, Anthony Quinn, telah memainkan peran Nabi Muhammad SAW. Padahal, sosok Nabi Muhammad SAW dilarang dimunculkan dalam bentuk gambar atau suara.
Film "The Message" dalam versi Inggris dimainkan oleh aktor utama, Anthony Quinn, dan dalam versi Arab dimainkan oleh aktor utama, Abdullah Gaith. Proses pembuatan film "The Message" memakan waktu dua tahun dari 1974 hingga 1976.
Namun, film "The Message" yang akan ditayangkan di Arab Saudi dan sejumlah Negara Arab pekan ini, telah mengalami restorasi yang ditangani langsung oleh Malek Akkad, putra dari produser Moustapha Akkad.
Adapun Moustapha Akkad bersama putrinya tewas dalam serangan bunuh diri di sebuah hotel di kota Amman – Jordania pada 20 November 2005.
Malek Akkad, sang pemilik hak atas film "The Message" karya ayahnya itu menyampaikan, pemutaran film "The Message" di dunia Arab dan belahan bumi lainnya merupakan langkah cemerlang. Ia mengakui, banyak hambatan dalam perjuangan bisa menayangkan film "The Message" di dunia Arab saat ini, namun semua kendala itu bisa diatasi.
Malek Akkad berencana menyalurkan pendapatan dari tayangan film "The Message" untuk kotak dana atas nama Moustapha Akkad di universitas, tempat ayahnya belajar, di Amerika Serikat (AS). "Ini sebagai penghomatan terhadap ayah saya, Moustapha Akkad,” kata Malek Akkad.