WASHINGTON, KAMIS — Presiden AS Donald Trump meremehkan berbagai pelanggaran rezim Kim Jong Un dalam wawancara di televisi menyusul pertemuan puncaknya dengan pemimpin Korea Utara itu.
Trump mengatakan, negara-negara lain juga telah melakukan ”banyak hal buruk”.
”Banyak orang lain (telah) melakukan sejumlah hal yang sangat buruk. Maksud saya, saya melihat di banyak negara ada banyak hal buruk yang dilakukan,” kata Trump dalam wawancara dengan Fox News, seperti dilansir kantor berita Agence France Presse, Kamis (14/6/2018).
Trump memuji Jong Un sebagai ”orang yang sangat pintar dan juga seorang ”negosiator ulung”. ”Saya pikir kami saling memahami,” ujarnya.
Menurut Departemen Luar Negeri AS, rezim Kim Jong Un menahan antara 80.000 dan 120.000 tahanan politik di kamp kerja paksa. Mereka setiap saat menghadapi penyiksaan dan kelaparan paksa.
Terkait pelanggaran HAM di dalam negeri, Kim Jong Un juga diduga memerintahkan pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tirinya, di Bandara Kuala Lumpur, Malaysia, 13 Februari 2017. Seorang perempuan WNI, Siti Aisyah, tersert dalam kasus itu.
Perubahan pandangan Trump terhadap Kim Jong Un terjadi setelah mereka bertemu di Pulau Sentosa, Singapura, Selasa. Sebelumnya, mereka terlibat perang kata-kata, saling mencemooh atau mengejek.
Dalam pidato debutnya di PBB pada September 2017, Trump menyebut Kim Jong Un sebagai ”manusia roket”, yang kemudian dibalas Kim Jong Un dengan mengatakan Presiden AS itu ”sakit secara mental” dan ”pikun”.
Pertemuan di Singapura itu disebut bersejarah karena belum pernah terjadi sebelumnya. Dunia untuk pertama kali menyaksikan pemimpin negara demokrasi paling kuat di dunia itu bersalaman dengan generasi ketiga dinasti diktator Korut.
Donald Trump dan Kim Jong Un berjabat tangan, bercengkerama, dan sesekali saling menepuk punggung seakan menuntun seorang akan yang lain.
Para pengamat telah mengatakan, KTT AS-Korut itu melegitimasi Kim Jong Un. Pengkritik juga menyebut KTT tersebut lebih banyak tentang hal-hal yang tidak substantif sehingga tidak ada kemajuan substantial.
Trump juga memuji Presiden China Xi Jinping dalam wawancara dengan Fox News. Xi digambarkan sebagai ”pria yang luar biasa” dan menyebutkan bahwa Xi ”pada dasarnya adalah presiden seumur hidup. Itu cukup bagus”.