Salah satu pesepak bola terhebat di dunia, Cristiano Ronaldo, memang akrab dengan sejarah. Sejak menjadi pesepak bola profesional, emas seakan selalu mengiringi jalan hidup penyerang Real Madrid itu.
Setelah menjadi inspirator Portugal menjuarai Piala Eropa 2016 di Perancis, Ronaldo kembali dipercaya memimpin teman-temannya ke Piala Dunia 2018 di Rusia. Laga perdana Portugal pada penyisihan Grup B di Stadion Fisht, Sochi, Sabtu (16/6/2018) dini hari WIB, pun tak tanggung-tanggung, yakni tetangga sekaligus lawan abadi dalam segala aspek: Spanyol.
Dunia menyebut ”perang” kedua tim di lapangan hijau itu sebagai ”derbi Iberia”. Portugal dan Spanyol berdampingan di Semenanjung Iberia. Kedua bangsa memiliki catatan sejarah kelam dalam konflik sejak abad ke-14. Mereka bersaing dalam penjelajahan dan penaklukan dunia. Hingga kini, aroma perseteruan itu terus terbawa, termasuk di olahraga, khususnya sepak bola.
Di Sochi, kedua tim berbagi skor 3-3 di derbi edisi ke-36 tersebut. Ronaldo memborong tiga gol bagi timnya. Gol dicetak pada menit ke-4 (penalti), menit ke-44, dan menit ke-88.
Sumbangan gol itu membawa Ronaldo, pemain terbaik dunia lima kali, mencetak sejarah sebagai satu-satunya pembuat gol di delapan turnamen besar secara beruntun. Ia mencetak mencetak gol di Piala Eropa 2004, 2008, 2012, dan 2016, juga Piala Dunia 2006, 2010, 2014, dan 2018.
Bagi negaranya, Ronaldo adalah pencetak tiga gol atau lebih di Piala Dunia setelah Eusebio (4 gol kontra Korea Utara di Piala Dunia Inggris 1966) dan Pauleta (3 gol kontra Polandia di Piala Dunia Korea-Jepang 2002). Ketiga gol itu merupakan yang ke-51 sepanjang karier profesionalnya yang tampaknya masih akan lama sebelum berakhir.
Bahkan, ketiga gol itu dibuat ketika usianya sudah menginjak 33 tahun dalam laga yang berakhir 3-3 dengan derbi Iberia merupakan laga ketiga Piala Dunia pada Sabtu dini hari WIB itu.
Penampilan impresif dan tentu saja sumbangan tiga gol yang menyelamatkan timnya dari kekalahan membuat Ronaldo amat pantas mendapat predikat pemain terbaik pilihan fans di situs fifa.com. Status itu jelas cuma secuil dari segudang prestasi dan piala yang telah dia raih bersama Sporting, Manchester United, Real Madrid, dan timnas Portugal.
Selain lima kali pemain terbaik dunia, Ronaldo juga menyandang lima kali juara Liga Champions dan empat kali juara Piala Dunia Antarklub, capaian fantastis individu yang belum bisa disamai oleh siapa pun. Piala Eropa 2016 menyempurnakan capaiannya.
Namun, tinggal satu yang belum didapatnya: Piala Dunia. Jalan yang sedang ia rintis kini di Rusia entah berakhir sesuai harapan atau tidak.
Yang terang, Ronaldo menjadi pemain tertua dalam sejarah Piala Dunia yang mencetak hattrick atau lebih. Capaian itu mungkin akan membuatnya tetap bergairah untuk mendorong Portugal mewujudkan ambisi meraih gelar pertama Piala Dunia. Rusia mungkin menjadi panggung terakhir baginya untuk berjuang mewujudkan kesempurnaan sebagai pesepak bola. (AFP/FIFA.COM)