ST PETERSBURG, JUMAT — Iran mengeruk tiga poin berharga dalam laga pertamanya di Grup B Piala Dunia 2018 melawan Maroko, Jumat (15/6/2018). Pada partai yang digelar di Stadion St Petersburg, Rusia, itu skuad berjuluk ”Singa Persia” tersebut unggul atas pasukan ”Singa Atlas”, 1-0.
Kemenangan Iran datang pada pengujung pertandingan melalui gol bunuh diri striker Maroko, Aziz Bouhaddouz. Pemain pengganti itu salah mengantisipasi umpan tendangan bebas Iran di dalam kotak penalti Maroko. Bermaksud membuang bola, sundulan Bouhaddouz malah bersarang di gawang sendiri.
Gol itu pun disambut girang para pemain dan ofisial Iran. Kemenangan ini sekaligus menjadi kemenangan kedua Iran selama lima kali partisipasinya dalam Piala Dunia. Kemenangan pertama Iran di Piala Dunia terjadi pada edisi tahun 1998 saat mengandaskan Amerika Serikat, 2-1, dalam penyisihan grup.
Tiga poin itu pun menjadi bekal berharga bagi Iran untuk menghadapi sisa partai penyisihan Grup B melawan dua raksasa sepak bola dunia, yakni Spanyol (21 Juni) dan Portugal (26 Juni). Peluang Iran untuk mencatatkan sejarah pertama kali lolos dari fase penyisihan grup Piala Dunia pun terbuka.
Sebaliknya, kekalahan ini membuat kans Maroko, tim yang baru kembali ke Piala Dunia setelah absen 20 tahun, kian berat mengingat mereka harus mengalahkan kedua ”saudara” Semenanjung Iberia itu. Maroko akan menghadapi Portugal pada 20 Juni dan melawan Spanyol pada 26 Juni.
Seusai laga, Pelatih Iran Carlos Queiroz mengatakan, berbagai persoalan yang merundung negara itu justru merekatkan sisi emosional para pemainnya. Persiapan pertandingan perdana pada Piala Dunia 2018 sempat terganggu sejumlah masalah terkait sanksi ekonomi terhadap negara tersebut.
Menurut Queiroz, sejumlah persoalan itu tidak bisa dijadikan alasan timnya menjadi lesu. Malah, situasi itu justru membakar semangat para pemain Iran. Pasang surut embargo menimbulkan dampak terhadap perekonomian negara tersebut.
Sementara Pelatih Maroko Herve Renard menyatakan sudah mendorong para pemainnya untuk bekerja keras menghadapi Iran. Bahkan, jika tak diberi banyak kesempatan, mereka diminta tetap bermain sebaik mungkin.
“Mungkin ada pemain yang hanya bermain 5 menit, tapi bisa saja itu menjadi momen terpenting baginya. Saya tak mau mendengar pemain mengeluh,” ujar Renard.
Gol petaka bagi Maroko terjadi kurang dari 20 menit setelah Bouhaddouz masuk lapangan menggantikan Ayoub El Kaabi pada menit ke-77. Berawal dari tendangan bebas Iran yang diambil Ehsan Hajsafi di sisi kanan area pertahanan Maroko, bola lambung yang disambut sundulan Bouhaddouz justru menukik dan meluncur ke gawang sendiri. Kiper Maroko, Monir El Kajoui, tak kuasa mencegah.
Pada laga itu, Iran boleh dibilang beruntung. Selain gol bunuh diri Maroko, penguasaan bola Iran juga jauh lebih rendah, yakni hanya 36 persen ketimbang 64 persen bagi Maroko. Pada awal pertandingan, Maroko juga terus-menerus menyerang sehingga Iran tertatih-tatih menahan tekanan.
Selama lima menit pertama, Maroko sudah bermain sangat agresif. Setidaknya, Maroko melancarkan tiga serangan terhadap gawang Iran yang dikawal Ali Beiranvand. Kesempatan datang pada menit ke-18 ketika terjadi kemelut di kotak penalti.
Bola sepakan pemain Maroko, Mehdi Benatia, dapat diblokir Beiranvand dengan baik. Perlawanan Iran baru bisa mengimbangi Maroko setelah menit ke-20 babak pertama. Kesempatan emas muncul pada menit ke-42 ketika Alireza Jahanbakhsh menendang bola, tetapi sanggup ditepis El Kajoui.
Bola muntah kembali dimanfaatkan Sardar Azmoun hanya untuk diantisipasi Kajoui kembali dengan baik. Hingga babak pertama berakhir, skor masih imbang, 0-0.
Babak kedua berjalan tak jauh berbeda. Maroko dan Iran sama-sama menekan secara bergantian, tapi tak banyak peluang gol tercipta. Pertandingan itu berlangsung cukup keras dengan bertabur kartu kuning.
Tercatat, wasit asal Turki, Cuneyt Cakir, terpaksa mengeluarkan empat kartu tersebut, yakni tiga untuk pemain Iran, Mashoud Shojaei, Karim Ansarifard, dan Alireza Jahanbakhsh, serta satu untuk pemain Maroko, Karim El Ahmadi.
Selain itu, Jahanbakhsh harus digotong keluar lapangan karena cedera dan digantikan oleh Saman Ghoddos pada menit ke-83. (AP/FIFA.COM)