Tahun ini menjadi masa penting bagi Bless The Knights untuk kembali menunjukkan kreativitasnya. Lewat album kedua, Dunamous, grup band asal Tangerang, Banten, ini menebarkan semangat poditif dalam hidup. Dalam album berisi sembilan lagu ini, Bless The Knights menyuguhkan lirik-lirik transendental-motivasional, tetapi tetap cadas.
Dunamous diambil dari judul lagu yang menjadi andalan dalam album ini. Para awak Bless The Knights, yakni Fritz Faraday (Guitar, Clean Vocal, dan Bass pada rekaman), Olgie Alvianus (Gitar), Rad (Growl/Scream Vocals) dan Opic (Drum), menagartikan Dunamous sebagai kekuatan Tuhan.
Itu bertolak dari banyaknya halangan yang mereka temui selama proses pembuatan album, yang antara lain berkali-kali demonya ditolak label Nowed Records, Hong Kong, yang akhirnya menaungi band ini. Hanya dengan kekuatan Tuhan album tersebut rampung.
“Album ini sudah available di seluruh digital store per hari ini,” kata Manager Bless The Knights, Amrizal A Sena Saragih, Minggu (17/6/2018).
Pada lagu Dunamous, Bless The Knights memotivasi pendengarnya untuk selalau menjaga semangat. Bahwa menjadi hal niscaya jika banyak orang yang membenci, bahwa ada demikian banyak cobaan bagaikan gunung runtuh dan petir menyambar. Akan tetapi jangan pernah berhenti melangkah.
“There is nothing to regret in your life. Show must go on, just make as an experience. Get up, stand up, wake up! God be the power, don’t you stop. Keep on believin’ that one day it pays off,” teriak Fritz Faraday yang lebih senang dipanggil Mrfritzfaraday.
Dua warna vocal: clean vocal oleh Fritz dan scream oleh Rad, menguatkan kesan cadas pada lagu ini. Nuansa musik metal progresif modern dengan balutan suara gitar djent menguatkan hal itu. Djent bisa disebut pula sebagai genre dalam bermusik.
Djent memiliki nuansa ambient dan grove yang dominan. Genre ini dulu lebih dikenal dengan istilah groove metal, subgenre dari metal progresif. Band-band seperti Dream Theater dari Amerika dan Meshuggah dari Swedia bisa dibilang turut mempopulearkan djent.
Menyimak lagu-lagu Bless The Knights, djent bisa juga disebut sebagai distrosi suara gitar yang tebal, dimainkan secara cepat. Meskipun demikian, Bless The Knights tetap memasukkan melodi dalam beberapa bagian pada setiap lagu. Kadang melodi tersebut menyelinap di antara bunyi djent yang cadas. Unsur melodi menjadi daya tarik penting selain kekuatan lirik. Simak misalnya instrumental “Duamous”.
Jika bosen dengan hentakan drum dan bunyi distrosi gitar yang menggairahkan itu, pendengar bisa menikmati lagu manis “Prosvasi”. Lagu ini seolah menjadi jeda telinga dari raungan gitar. Dengan sentuhan akustik, lagu ini mengajak pendengarya untuk lebih santai.
Bless The Knights banyak terpengeruh oleh band-band metal dan progresif mancanegara seperti Jason Richardson, Protest The Hero, Dream Theater, Lamb of God, Threat Signal, Periphery, Monuments, Intervals, Animals as Leaders, dan Whitechapels. Mereka meracik beragam pengaruh itu dengan kreativitas dan komposisi yang mereka buat. Harapannya, agar lagu tersebut diputar ulang pendengarnya.
Jalan Panjang
Album kedua Bless The Knights ini telah melalauiperjalana panjang. Pada kuartal akhir 2017, mereka telah melakukan “Dunamous Promo Tour” setelah single Dunamous muncul. Dilanjutkan dengan “Bless the Knights Bali Aggression Tour” di awal 2018, sebelum akhirnya merilis album “Dunamous” pada tanggal 22 April 2018.
Mulai 23 Juni, mereka menggelar tour keliling ke sedikitnya 12 kota di Jawa seperti Madiun, Purowokerto, Magelang, dan Bandung. Setelah tiu dilanjytkan dengan tour Asia Tenggara yang antara lain ke Singapura, Thailand, dan Malaysia.
Bless The Knights memasang standart tinggi dalam album keduanya ini mengingat album mereka masuk Anugerah Musik Indonesia (AMI) 2016, kategori “Album Metal Terbaik” dan “Artis Metal Terbaik”. Setelah bekerja sama dengan Shredguy Records, USA yang menjadi worldwide distributor dari album perdana, pada album kedua mereka menggandeng Nowed Records asal Hong Kong untuk menjadi publisher internasional.
“Jadi gue itu memang yang paling rajin cari peluang apalagi buat ekspansi karier ke luar negeri. Plot band ini udah buat ke luar negeri. That’s why gue selalu nulis lirik dalam bahasa inggris dan tak pernah peduli atau terpengaruh dengan trend musik yang ada di Indonesia,” kata Fritz menjelaskan sedikit crita di balik kerja sama Bless The Knights dengan Nowed.
Di atas semua itu, Album Dunamous sangat layak menjadi koleksi pendengar yang menyukai musik keras. Harmoni dalam musikalitas album ini sangat menjanjikan. Bisa jadi, semangat positif dalam lirik-liriknya juga akan menginspirasi setiap pendengarnya, termasuk Anda.