BANYUWANGI, KOMPAS — Momen pulang kampung saat Lebaran dijadikan agenda khusus oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk mengumpulkan para perantau asal Banyuwangi. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menjadikan momen ini untuk menyampaikan kondisi Banyuwangi kepada perantau.
Ratusan perantau yang didominasi tenaga kerja Indonesia, Minggu (17/6/2018), tumpah ruah di Pendopo Sabha Swagata Blambangan. Beberapa organisasi TKI yang hadir adalah Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) Malaysia, Ikawangi Korea, Ikawangi Taiwan, Ikawangi Hong Kong, dan sejumlah Ikawangi dalam negeri, yakni Jakarta, Irian Jaya, Mamuju, Bali, Surabaya, dan Malang.
Selain TKI, sejumlah tokoh yang berkiprah di tingkat nasional juga hadir. Beberapa di antaranya ialah Menteri Pariwisata Arief Yahya, Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Arief Hidayat, Konsul Keuangan dan Bea Cukai KJRI Hong Kong Imik Eko Putro, dan pedangdut Fitri Karlina.
Selain digunakan untuk bersilaturahim, kesempatan ini juga digunakan untuk menyampaikan kondisi Banyuwangi. ”Teman-teman yang sedang pulang ke Indonesia, silakan manfaatkan kesempatan ini untuk mengurus KTP. Kami sudah mengajukan blangko sehingga tidak ada layanan pembuatan KTP yang tersendat,” ujarnya.
Anas juga menyampaikan prestasi Banyuwangi sebagai salah satu dari tiga kota di Indonesia yang masuk dalam jaringan kota cerdas ASEAN (ASEAN Smart Cities Network). Selain Banyuwangi, dua kota lainnya ialah Jakarta dan Makassar.
”Prestasi tersebut kita peroleh karena sudah banyak desa di Banyuwangi yang telah tersedia fasilitas fiber optik. Dari 189 desa se-Banyuwangi, sudah ada 167 desa yang teraliri fiber optik,” kata Anas.
Pertumbuhan Banyuwangi yang pesat mendapat apresiasi dari Menteri Pariwisata Arief Yahya yang merupakan salah satu putra Banyuwangi yang berkiprah di level nasional. Arief merasa bangga lahir dan besar di Banyuwangi.
Pertumbuhan Banyuwangi yang pesat mendapat apresiasi dari Menteri Pariwisata Arief Yahya yang merupakan salah satu putra Banyuwangi yang berkiprah di level nasional.
”Banyuwangi terus berbenah bukan hanya slogan. Setiap saya pulang ke Banyuwangi, selalu saja ada hal baru. Selain rindu keluarga, ada rasa penasaran yang membuat saya tertarik ke Banyuwangi,” katanya.
Hal senada disampaikan Konsul Keuangan dan Bea Cukai KJRI Hong Kong Imik Eko Putro. Kendati bertugas di Hong Kong, ia selalu mengikuti perkembangan Banyuwangi melalui pemberitaan.
”Kami siap apabila dilibatkan dalam upaya pembangunan Kabupaten Banyuwangi. Kami juga ingin mewujudkan cinta kami kepada tanah leluhur kami,” kata Imik.
Tak hanya mendengarkan sambutan dan bersilaturahim, para perantau asal Banyuwangi juga disuguhi aneka kesenian dan kuliner khas Banyuwangi. Halaman belakang rumah Bupati Banyuwangi menjadi lokasi pesta kebun para perantau.