JAKARTA, KOMPAS — Kepala Terminal Kalideres Revi Zulkarnaen mengimbau para pemudik dengan bus agar menghindari puncak arus balik. Ini untuk menghindari terjadinya kepadatan dan kemacetan lalu lintas.
Revi memprediksi puncak arus balik angkutan bus terjadi pada 20 Juni 2018 atau H+4 Lebaran. Pada saat itu, kata dia, lalu lintas sedang padat karena merupakan hari terakhir cuti bersama.
”Saya mengharapkan pemudik yang hendak balik menghindari puncak arus balik. Sebaiknya balik sebelum atau setelah hari itu karena pada Rabu lalu lintas pasti sangat padat,” ujarnya, Minggu (17/6/2018).
Untuk menyambut arus balik, Terminal Kalideres tetap mengoperasikan beberapa posko, seperti posko pengamanan terpadu, kesehatan, pengujian kendaraan, media center, ruang tunggu, dan ruang laktasi selama 24 jam.
”Bedanya dengan saat mudik, pada arus balik ini waktu pengoperasiannya kami maksimalkan pada dini hari, terutama posko pengamanan dan kesehatan. Umumnya penumpang sampai pada dini hari,” kata Revi.
Pada H+1 Lebaran ini, kata Revi, belum terlihat ada arus balik di Terminal Kalideres. Jumlah penumpang yang sampai di terminal ini masih sedikit.
Hal ini juga diakui Juanda (56), petugas loket tiket Perusahaan Otobus (PO) Sumber Alam. Menurut Juanda, dua bus PO Sumber Alam yang datang dari Jawa hari ini dalam keadaan kosong.
”Arus balik masih sepi, ramai dua atau tiga hari lagi. Hari ini saja bus kami bawa penumpang kosong. Mungkin karena libur agak panjang, jadi orang tidak buru-buru balik,” katanya.
Berdasarkan data dari terminal pada Minggu (17/6/2018) pukul 00.00-19.00, jumlah penumpang yang datang 939 orang dengan 147 bus. Sementara itu, pada Jumat dan Sabtu, jumlah penumpang yang datang 514 orang dengan 211 bus dan 825 orang dengan 184 bus.
Revi memperkirakan arus balik baru mulai terlihat pada Senin dini hari, meningkat pada Selasa, dan mencapai puncak pada Rabu. Ia juga memprediksi jumlah penumpang yang datang di Terminal Kalideres saat arus balik meningkat hingga 30 persen dibandingkan penumpang yang berangkat saat arus mudik. Sejak H-8 hingga H-1, jumlah pemudik di Terminal Kalideres mencapai 37.888 orang.
”Selain karena adanya urbanisasi, juga karena ada program mudik gratis. Saat mudik gratis, para pemudik tidak berangkat dari terminal ini sehingga tidak tercatat. Namun, saat balik mereka berangkat dengan biaya sendiri dan turun di sini,” katanya.
Pemudik
Pantauan Kompas, Minggu (17/6/2018), dari pukul 09.30 hingga 14.00, loket terminal masih diramaikan pemudik. Ratusan penumpang tujuan Sumatera dan Jawa tampak menunggu keberangkatan di sekitar loket. Delapan bus AKAP diparkir sejajar dan siap mengangkut penumpang.
Iwan Maradona (32), pemudik tujuan Padang, Sumatera Barat, terpaksa harus mudik H+1 karena tidak kebagian tiket. ”Sebelum Lebaran ramai sekali orang yang mudik, saya dan istri tidak kebagian tiket. Sementara, harga tiket pesawat mahal. Makanya baru bisa mudik sekarang,” kata Iwan.
Sementara itu, Husein Dipayana (27), pemudik menuju Pati, Jawa Tengah, mengatakan, hari ini adalah mudik kedua baginya dan keluarga kecilnya. Sebelum Lebaran, ia mudik dari Palembang ke Serang, Banten, rumah orangtuanya dan berhari raya di sana.
”Sekarang saya bersama anak dan istri mau mudik ke rumah orangtua istri di Pati. Tiap tahun kita selalu gantian di mana tempat merayakan Lebaran. Tahun kemarin di kampung istri dulu, sedangkan tahun ini di kampung saya,” ujarnya. (YOLA SASTRA)