MOSKWA, MINGGU – Gol teramung pada menit ke-35 oleh sayap serang Hirving Lozano mengantar Meksiko menang 1-0 atas juara bertahan Jerman pada laga perdana penyisihan Grup F Piala Dunia 2018, di Stadion Luzhniki, Moskwa, Rusia, Minggu (17/6/2018). Kekalahan Jerman itu seolah memperpanjang "kutukan" yang menimpa juara bertahan pada dua edisi Piala Dunia sebelumnya.
Nasib serupa dialami oleh juara Piala Dunia 2010 Spanyol, yang kalah 1-5 dari Belanda di laga perdana penyisihan Piala Dunia 2014 di Brasil. Sebelum itu, Italia, juara Piala Dunia 2006, juga kalah 0-1 dari Paraguay di laga perdana penyisihan Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.
Kekalahan itu jelas menodai catatan impresif Jerman yang sebelumnya tak pernah kalah pada laga perdana sebagai juara bertahan. Sebagai juara 1954, Jerman menang 3-1 atas Argentina di laga perdana edisi 1958. Selanjutnya, sebagai juara 1974, Jerman seri 0-0 dengan Polandia di pertandingan pertama edisi 1978. Kemudian, sebagai juara 1990, Jerman menang 1-0 atas Bolivia di laga perdana edisi 1994.
Terakhir kali Jerman menderita kekalahan dalam laga perdana Piala Dunia terjadi 36 tahun silam atau pada edisi 1982. Saat itu, Jerman (dulu Jerman Barat) ditaklukkan Aljazair dengan skor 1-2.
“Kami bermain buruk di babak pertama dan tidak nyaman dengan tekanan cepat Meksiko,” kata Pelatih Jerman Joachim Loew, dalam jumpa pers seusai laga, dikutip fifa.com.
Permainan agresif "El Tri" membuat Jerman kesulitan membuat operan cepat dan terorganisasi seperti selama ini. Di babak kedua, Jerman meningkatkan tekanan, tetapi Meksiko mampu mengimbanginya. Banyak kesempatan dan peluang tetapi tak satu pun menjadi gol.
“Semua orang tentu tak senang dan terpukul. Namun, kami harus menatap ke depan dan melupakan kekalahan ini. Kami harus menang meski tekanan bertambah ketika menghadapi Swedia,” ujar Loew. Jerman akan menghadapi Swedia pada 24 Juni pukul 01.00 WIB.
Sementara itu, Pelatih Meksiko Juan Carlos Osorio tak menyangka timnya dapat mengalahkan Jerman. Kemenangan itu dikatakannya merupakan buah perjuangan keras timnya yang tak mau meninggalkan pakem sepak bola menyerang dan bermain dengan hati gembira. “Namun, perjalanan masih panjang,” katanya.
Gol Lozano lahir lewat serangan balik yang mangkus dan cepat. Dua pemain turut terlibat dalam skema tusukan itu, yakni penyerang Javier Hernandez (West Ham United) dan gelandang serang Carlos Vela (Los Angeles FC). Sebelum gol tercipta, Hernandez yang berdiri di lapangan tengah menerima operan lambung dari belakang. Operan itu segera diteruskan ke Vela yang berdiri di belakang Hernandez.
Penyerang berjuluk "Chicharito" itu kemudian berlari kencang ke depan. Vela segera mengembalikan operan itu kepada Hernandez yang dengan cepat berlari sampai di depan kotak penalti dan berhadapan dengan bek Jerman Jerome Boateng.
Hernandez melihat Lozano menusuk ke sayap kiri dengan kecepatan lari menawan yang tak terkejar oleh Joshua Kimmich. Hernandez mengirim umpan kepada Lozano yang kemudian membuat satu gerakan mengelabui Joshua Kimmich. Sebelum dicegah Matt Hummels, Lovano cepat-cepat melepaskan tendangan ke sudut sempit yang menggetarkan jaring gawang kawalan kiper Manuel Neuer.
Gol itu merupakan sumbangan kedelapan Lozano bagi skuad “El Tri”. Namun, di Piala Dunia, itulah gol perdana pemain berusia 22 tahun tersebut. Bersama PSV Eindhoven semusim lalu, Lozano telah menciptakan 17 gol.
Catatan gol Lozano di timnas dan klub itulah yang membuat cemas Joachim Loew dalam jumpa pers jelang laga kontra Meksiko. Loew mengatakan, sebenarnya tak ingin menghadapi Meksiko di laga perdana yang memiliki serangan sayap mematikan dalam diri pemain berjuluk "El Chucky" itu.
Namun, lawan tak bisa dipilih. Gol semata wayang di hadapan 78.000 penonton itu mewujudkan kecemasan Loew yang menilai Lozano bisa membuat repot timnya. Firasat buruknya pun dipenuhi oleh Lozano, pemain yang dijuluki Chucky itu.
Selain faktor gol teramung itu, Meksiko juga patut berterima kasih kepada aksi heroik nan gemilang kiper Guillermo Ochoa (St Liege). Dia membuat sembilan penyelamatan cemerlang. Ketangguhannya membuat 9 peluang tepat sasaran "Der Panzer" dalam partai itu buyar.
Kemenangan Meksiko itu sedikit memperbaiki catatan pertemuan kedua tim sejak laga perdana persahabatan pada tahun 1968. Jerman dan Meksiko sudah bertarung 12 kali dengan catatan Jerman menang 6 kali, seri 4 kali, dan kalah 2 kali, termasuk yang terkini di Luzhniki.
Di Piala Dunia, Jerman dan Meksiko telah bertemu empat kali. Di tiga pertemuan sebelumnya, Jerman menang 6-0 di edisi 1978 di Argentina, seri 0-0 di edisi 1986 di Meksiko, dan menang 2-1 di edisi 1998 di Perancis. Kemenangan Meksiko sebelumnya terjadi di City Tournament pada tahun 1985 dengan skor 2-1. (AFP/AP)