ROSTOV-ON-DON, SENIN - Ambisi Brasil menebus kegagalan pada Piala Dunia 2014 di rumah sendiri menemui batu sandungan awal. Melawan Swiss pada laga perdana mereka di Grup E Piala Dunia 2018, tim "Samba" gagal menuai poin penuh setelah ditahan imbang, 1-1.
Usai laga, Pelatih Brasil Tite mengatakan, dia tidak gembira dengan hasil kontra Swiss tersebut karena Brasil menginginkan kemenangan. "Namun, kegelisahan memukul kami sangat keras. Tekanannya luar biasa. Kami tidak tajam saat mendapatkan peluang untuk mencetak gol," ujarnya.
Sementara itu, Pelatih Swiss Vladimir Petkovic mengatakan, hasil itu menunjukkan timnya selalu percaya atas kekuatannya sendiri. "Kami akan bermain dengan konsistensi yang sama ke depan," ujarnya.
Hasil imbang melawan Brasil itu membuat Swiss melanjutkan tradisi sebagai skuad yang kerap menjadi rintangan tim-tim besar pada babak penyisihan. Pada Piala Dunia 2010, misalnya, Swiss menaklukkan raksasa Spanyol dalam pertandingan kedua grup H dengan skor 1-0.
Swiss juga mampu menahan imbang Perancis pada pertandingan kedua grup G Piala Dunia 2006 dengan skor 0-0. Bahkan, Swiss meninggalkan Perancis dengan menduduki peringkat teratas grup tersebut, sementara “Les Bleus” menempati posisi ke-2.
Pada Piala Dunia 2014, prestasi Swiss juga tak buruk dengan menjadi runner up grup E. Swiss pun tak pernah kalah pada pertandingan pembuka, setidaknya sejak Piala Dunia 2006.
Pertahanan apik
Pertahanan Swiss yang apik saat melawan Brasil membuat tim Samba frustrasi. Brasil unggul lebih dulu pada menit ke-20 yang diawali tendangan gelandang Marcelo Vieira dan disundul pemain belakang Swiss.
Bola muntahan itu dimanfaatkan gelandang Philippe Coutinho sangat baik dengan melancarkan tembakan melengkung dari luar kotak penalti. Insting Coutinho yang tajam menghasilkan tembakan yang sangat akurat sehingga bola mengarah ke sisi kiri gawang.
Pantulan dengan arah yang tepat menyebabkan bola bersarang di gawang Swiss. Coutinho pun melompat sambil mengepalkan tangan kanannya ke atas dan berteriak gembira. Sementara, kiper Swiss Yann Sommer tampak hanya meneguk air dari botol minumnya.
Namun, suka cita Brasil tak berlangsung lama. Pada babak kedua, tepatnya menit ke-50, Swiss mengimbangi skor menjadi 1-1. Steven Zuber mengolah umpan lambung dari tendangan sudut Xherdan Shaqiri yang lantas disundul ke tengah gawang. Tandukan Zuber begitu keras sehingga tak mampu diblok kiper Brasil Alisson Becker.
Setelah itu, Brasil berulang kali menggempur Swiss untuk mengejar kemenangan. Namun, solidnya pertahanan skuad berjuluk "Die Nati" itu menjadi benteng yang tidak mudah didobrak tim "Samba".
Salah satu kunci keberhasilan Swiss menahan Brasil adalah "mematikan" peran Neymar. Penyerang andalan Brasil itu kerap diadang dua hingga tiga pemain Swiss saat menguasai bola. Neymar yang baru pulih dari cedera pun gagal berkutik pada laga tersebut.
Permainan itu berlangsung dengan ritme sangat cepat. Laga yang cukup keras membuat wasit asal Meksiko Cesar Ramos mengeluarkan empat kartu kuning, yakni tiga untuk pemain Swiss dan satu untuk pemain Brasil. (REUTERS/fifa.com)