Waspadai Titik-titik Kemacetan
SALATIGA, KOMPAS Kemacetan diprediksi akan tetap membayangi pemudik saat arus balik Lebaran 2018. Potensi kemacetan itu berada di Jembatan Kali Kenteng di Salatiga dan Kalikuto di Batang, Jawa Tengah.
Selain itu, juga area-area peristirahatan di ruas jalan tol, Gerbang Tol Cikarang Utama, Nagreg di Kabupaten Bandung, dan Gerbang Tol Cileunyi. Kepolisian mengantisipasi kemacetan dengan menyiapkan rekayasa lalu lintas, terutama pada puncak arus balik.
Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara RI (Korlantas Polri) memprediksi, gelombang besar arus balik terjadi dua kali pada 19-20 dan 24 Juni.
”Sebanyak 70 persen pemudik diperkirakan kembali saat gelombang puncak arus balik pertama,” kata Kepala Korlantas Polri Inspektur Jenderal Royke Lumowa kepada Kompas, Minggu (17/6/2018).
Royke mengatakan, tingkat kerawanan lalu lintas arus balik lebih tinggi daripada arus mudik. Hal itu disebabkan pilihan pemudik melakukan perjalanan lebih sedikit dibandingkan dengan arus mudik.
Arus mudik sudah terjadi sejak H-8. Adapun pada saat balik, sejumlah pemudik hanya punya waktu sekitar empat hari sebelum kembali masuk bekerja.
Aparatur sipil negara dijadwalkan kembali bekerja pada Kamis (21/6) setelah sebelumnya cuti bersama.
”Kami tetap akan mengantisipasi kepadatan yang kemungkinan terjadi di jalan tol dan jalan arteri akibat kepulangan pemudik secara bersamaan,” kata Royke.
Kepolisian juga telah meminta pengelola jalan tol menambah gerbang tol pembayaran untuk arah menuju Jakarta. Tujuannya agar antrean kendaraan bisa cepat terurai.
”Tempat istirahat di sepanjang Jalan Tol Palimanan-Kanci (Cipali), dan Cikampek akan diberlakukan buka tutup seperti arus mudik jika sudah melebihi kapasitas,” ujarnya.
Royke juga mengimbau pemudik yang kembali ke Jakarta agar waktu perjalanan mereka tidak mepet dengan jadwal masuk kerja. Hal ini agar terhindar dari puncak arus balik.
Hindari 19-20 Juni
Di Solo, Jawa Tengah, jalan tol fungsional ruas Colomadu-Salatiga akan difokuskan untuk arus balik mulai Senin (18/6). Tol fungsional sepanjang 32 kilometer ini akan dibuka selama 24 jam.
”Mulai Senin pukul 06.00 arus kendaraan di jalan tol fungsional akan dibalik (menjadi) dari timur ke barat menuju Jakarta,” kata Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah Inspektur Jenderal Condro Kirono di Solo.
Condro memperkirakan puncak arus balik kendaraan di Jawa Tengah terjadi pada 19 dan 20 Juni. Pemudik dapat melewati jalan nasional Solo-Boyolali-Salatiga dan memanfaatkan tol fungsional Colomadu-Salatiga.
”Pemudik tidak perlu khawatir melewati tanjakan di proyek jembatan Kali Kenteng di ruas tol fungsional Colomadu-Salatiga. Sudut kemiringan tanjakan tersebut hanya 7,2-7,4 derajat, bukan 57 derajat seperti yang viral di media sosial,” kata dia.
Di Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), lonjakan arus balik mulai terjadi. PT Lintas Marga Sedaya (LMS) sebagai operator ruas tol tersebut mencatat, hingga Minggu sif 1 (pukul 06.00-14.00), rata-rata 1.440 kendaraan melintas setiap jam menuju Jakarta. Ini meningkat dibandingkan sehari sebelumnya, yakni rata-rata 834 kendaraan per jam.
”Lonjakan kendaraan arus balik akan terus terjadi hingga puncaknya pada H+4 Lebaran (20 Juni). Kami mengimbau pengendara untuk mengatur waktu keberangkatan. Sebaiknya menghindari tanggal 19-20 Juni,” kata General Manager Operasional PT LMS Suyitno.
Di Jalan Tol Cikampek, Kilometer 66 menjadi salah
satu titik kemacetan yang
diwaspadai. Pasalnya, area tersebut merupakan lokasi pertemuan dua arus kendaraan dari arah Tol Cipali dan Tol Cipularang. Selain itu, ada juga beberapa area peristirahatan yang berpotensi menyebabkan kemacetan.
Cuaca cerah
Kepala Bidang Prediksi Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ramlan mengatakan, cuaca wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur pada puncak arus balik secara umum akan cerah berawan. Rentang suhu berkisar 22-34 derajat celsius. Di kawasan Batang hingga Pemalang, suhu berkisar 25-34 derajat celsius.
”Wilayah yang akan sangat panas nanti kemungkinan terjadi di wilayah pesisir karena di daerah tersebut suhu maksimum bisa mencapai 35 derajat celsius,” katanya.
Di Garut, Polda Jawa Barat mewaspadai kepadatan lalu lintas di jalur selatan. Wakil Kepala Polda Jawa Barat Brigadir Jenderal (Pol) Supratman mengatakan, wilayah-wilayah rawan kemacetan di jalur Jabar selatan, antara lain Gentong, Limbangan, Nagreg, dan Cileunyi.
”Jika terjadi kemacetan, salah satunya akan diberlakukan satu arah,” kata Supratman.
Penggunaan jalur alternatif Garut-Bandung, yakni lewat Jalan Raya Cijapati dan Kamojang, mesti disertai kehati-hatian dan kepatuhan terhadap imbauan. Sebab, medan jalan di dua jalur tersebut cenderung berkelak-kelok serta berupa tanjakan dan turunan. Bahkan, beberapa di antaranya relatif curam.