Meredam Ketegangan Pada Debat Terakhir Pilgub Jabar
Oleh
DHANANG DAVID ARITONANG
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS-- Sejumlah antisipasi dilakukan untuk meredam ketegangan saat debat terakhir pemilihan gubernur Jawa Barat pada 27 Juni 2018. Perubahan format debat, pembatasan jumlah pendukung yang hadir, hingga pemeriksaan atribut akan dilakukan untuk meredam ketegangan tersebut. Selain itu, tiap pasangan calon diminta fokus agar topik debat tidak keluar dari tema yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum Jawa Barat.
Komisioner KPU Jabar Bidang Sosialisasi dan Partisipasi Masyarakat Nina Yuningsih berharap, insiden pada debat putaran kedua tida terjadi lagi. Sebelumnya, pada debat putaran kedua, terjadi ketegangan karena pasangan calon (paslon) nomor urut tiga, Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) mengeluarkan kaos bertuliskan \'2018 Asyik Menang, 2019 Ganti Presiden\'.
"KPU Jabar telah mengadakan rapat koordinasi dengan para paslon, Bawaslu Jabar, tim kampanye paslon, dan Polda Jabar agar insiden pada debat putaran kedua tidak terjadi lagi," ujar Nina saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (19/06/2018).
Nina mengatakan, nantinya debat putaran ketiga atau debat terakhir ini akan diselenggarakan pada 22 Juni di Sudirman Grand Ballroom, Kota Bandung. Akan ada pembatasan jumlah pendukung dari tiap paslon yang hadir.
"Jumlahnya menjadi lebih terbatas, setiap paslon hanya boleh membawa 50 orang simptisan atau pendukung ke dalam ruangan, total akan ada 200 pendukung. Sisany akn diisi oleh tamu undagan dari KPU dan media, karena kapsitas gedung terbats haya untuk 500 orang," kata Nina.
Selain itu, tambah Nina, akan ada perubahan format debat, yaitu mengilangkan sesi tanya jawab antar para paslon. Nantinya, para paslon hanya akan menerima pertanyaan dari moderator dengan tema soal kebijakan publik. Materinya berfokus pada masalah sosial budaya, perempuan dan anak, pemuda, dan ideologi.
"Sesi tanya jawab antar paslon kami hilangkan sesuai dengan evaluasi dari sejumlah pihak. Alasannya, para paslon cenderung menyerang kepada hal yang sifatnya pribadi, atau kebijakan masa lalu di daerah masing-masing. Bukan menyampaikan ide atau gagasan dalam visi misi yang telah disusun," katanya.
Selain itu, untuk meredam ketegangan, Nina mengatakan, akan ada pemeriksaan yang lebih ketat terhadap atribut yang akan dibawa oleh para hadirin, termasuk para paslon. Nina mengakui, KPU Jabar sempat kecolongan ketika terjadi insiden di debat putaran kedua.
Ketua Bawaslu Jabar Harminus Koto mengimbau agar semua paslon bisa fokus terhadap tema yang disampaikan KPU Jabar. Menurutnya, dari pertemuan dengan seluruh stake holder harus menjadi kesepakatan agar para paslon bisa menjaga kondusifitas debat. "Sebelumnya, paslon nomor urut tiga telah menerima sanksi administrtarif berupa teguran karena insiden yang terjadi," katanya.
Strategi timses
Dihubungi terpisah, Ketua Tim Pemenangan Ridwan Kamil - Ruzhanul Ulum (Rindu), Saan Mustopa menjelaskan, debat terakhir ini menjadi penentu untuk menarik hati masyarakat yang belum menentukan pilihannya. Menururnya, masih banyak masyarakat di daerah perkotaan yang belum menentukan pilihamnya.
"Kami ingin pada debat ketiga para paslon fokus pada persoalan Pilgub Jabar, tidak perlu mengaitkan dengan konteks nasional dan pilpres. Pasangan Rindu tidak akan memperlebar isu atau area perdebatannya," ujarnya.
Sebelumnya, pada Senin (28/5/2018), juru bicara pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi, Adi Nugroho mengatakan tim Deddy-Dedi akan mengikuti tema yang diajukan KPU nanti dalam debat akhir. Selain itu, ia berharap agar debat akhir bisa kondusif dan tidak memicu provokasi.
Selain itu, menurut Adi, wilayah perkotaan atau megapolitan belum tentu menjadi penentu kemenangan sebuah paslon. "Karena di Jabar, perbandingan luas pedesaan dan perkotaan yaitu 78 persen banding 22 persen, jauhblebih luas daerah pedesaan. Oleh sebab itu, prioritas kami masih tetap dibdaerah pedesaan," ucapanya.
Ketua tim media pasangan Tb Hasanuddin-Anton Charliyan (Hasanah), Budiana, menjelaskan para pendukung hasanah sudah menaati instruksi para timses dan paslon untuk menjaga ketertiban selama debat. Selain itu, paslon Hasanah juga akan melakukan pertemuan dengan sejumlah budayawan, tokoh agama, dan para pakar untuk mematangkan materi pada debat nanti.
"Meski sejumlah survei mengatakan pasangan Hasanah masih memerlukan upaya untuk mendongkrak eletktabilitas, tetapi kami mempunyai data sendiri. Kami sudah punya pemetaan terhadap mesin-mesin partai di daerah," ucapnya.
Ketua timses pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik), Haru Suandharu mengatakan timses dan paslon telah melakukan pertemuan untuk mematangkan materi untuk debat nanti.
"Intinya, kami ingin melanjutkan visi misi dan program dari Kang Ahmad Heryawan (Aher), seperti masalah penciptaan lapangan kerja dan wirausaha bagi kalangan ibu rumah tangga," ujarnya.
Haru menjelaskan, terkait insiden pada debat putaran kedua, menurutnya kejadian tersebut merupakan hal yang wajar dalam penyampaian aspirasi dan demokrasi. "Menurut kami, yang namanya debat, pasti ada ketegangan, apalagi jika tiap pasangan calon saling mengkritisi satu sama lain," katanya lagi.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.