SOCHI, KOMPAS - Belgia memenangi pertandingan perdana grup G Piala Dunia 2018 dengan skor 3-0 di Stadion Fisht, Sochi, Rusia, Senin (18/6/2018). Hingga saat ini, kemenangan “Setan Merah” menjadi debut paling sukses di antara laga perdana tim-tim unggulan.
Belgia memperoleh skor terbesar setelah tim-tim perkasa lain hanya mampu menang tipis, seri, bahkan dikalahkan skuad tak diunggulkan. Perancis misalnya, hanya bisa menang dengan skor 2-1 atas Australia pada pertandingan perdana grup C di Kazan, pada Sabtu lalu.
Sementara, Portugal dan Spanyol di grup B, bermain 3-3 di Sochi pada 15 Juni 2018. Argentina juga ditahan Eslandia yang tak diperhitungkan pada pertandingan pertama grup D dengan skor 1-1.
Bernasib sama, Brasil tak bisa berbuat banyak ketika melawan Swiss pada pertandingan perdananya di grup E dengan skor akhir 1-1 di Rostov-on-Don. Nasib paling nahas dialami Jerman yang diunggulkan sebagai juara Piala Dunia 2014. Meksiko mengalahkan “Der Panzer” dengan skor 1-0. Belgia yang menempati peringkat ke-3 FIFA akhirnya mengelak dari kutukan grup-grup raksasa itu.
Sejak awal, pertandingan tersebut didominasi dengan serangan Belgia. Meski demikian, hingga menjelang babak pertama berakhir, laga itu belum menggambarkan Belgia sebagai tim papan atas FIFA. Panama juga mendapatkan beberapa peluang tetapi gagal dimanfaatkan menjadi gol.
Kebuntuan berakhir pada awal babak kedua saat Eden Hazard menyundul bola yang disambut sesama pemain depan Belgia, Dries Mertens pada menit ke-47. Penyerang klub Napoli itu melepaskan tembakan yang bersarang di gawang Panama.
Kiper Panama Jaime Penedo meski sudah melompat tetap kesulitan menepis bola itu dan hanya bisa tersungkur. Mertens segera berlari dan membentuk lambang cinta dengan tangannya. Di sudut lapangan, Mertens dan rekan-rekannya saling berpelukan.
Pemain depan Belgia Romelu Lukaku mencetak gol kedua lewat kerja sama yang apik antara Hazard dan gelandang Kevin De Bruyne. Perlahan tapi pasti, Hazard terus mendesak pertahanan Panama di kotak penalti. Hazard melepaskan operan kepada De Bruyne yang memberikan umpan lambung kepada Lukaku.
Tanpa kawalan ketat, Lukaku melakukan penyelesaian yang sangat baik dengan sundulan yang tak bisa ditangkap Penedo pada menit ke-69. Lukaku segera dirangkul rekan-rekannya seusai memperlebar jarak timnya dengan Panama menuju kemenangan.
Lukaku menambah frustasi Panama setelah Hazard dengan tangkas menerobos pertahanan Panama. Hazard memberikan umpan silang kepada Lukaku yang melepaskan kawalan bek Panama Roman Torres. Lukaku pun berhadap-hadapan dengan Penedo yang menghadangnya.
Penedo terlanjur menjatuhkan diri namun Lukaku dengan cerdas mencungkil bola hingga bersarang di gawang Panama. Lukaku melakukan selebrasi dengan berlari sambil merentangkan kedua tangan lalu melompat dan menunjuk ke arah rekan-rekannya.
Belgia mengerahkan hampir semua pemainnya di wilayah Panama sehingga “Los Canaleros” menerapkan sistem pertahanan dengan jarak pemain yang rapat. Para pemain berseragam putih dan biru itu sangat paham tim Belgia akan sangat berbahaya jika menemukan ruang kosong di lini belakang lawan.
Panama bermain fleksibel dengan meregangkan formasinya, namun tiba-tiba bisa menjadi rapat saat Belgia menguasai bola. Meski demikian, kapten Belgia Hazard yang digadang-gadang sebagai penantang Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo, mampu memimpin timnya mengobrak-abrik pertahanan Panama.
Pelatih tim nasional Belgia Roberto Martinez mengatakan, sangat gembira. Hasil laga dengan Panama sesuai harapan. “Tidak ada pertandingan Piala Dunia yang bisa dilewati dengan mudah. Kami memulai laga dengan sangat baik meski sempat frustasi,” katanya.
“Gol yang dicetak Mertens memukau dan sangat penting. Kami harus mengutamakan kebersamaan,” ucap Martinez.
Pelatih tim nasional Panama Hernan Dario Gomez mengatakan, timnya mendapatkan pelajaran dari pertandingan melawan Belgia. “Hari ini sangat emosional tetapi permainan Panama tidak buruk. Pengalaman luar biasa bagi kami. Panama kalah secara bermartabat,” katanya. (Reuters/FIFA)