Fajar (26) baru turun dari Kereta Fajar Utama dari Yogyakarta. Dia termasuk salah satu dari ribuan penumpang yang tiba di Stasiun Senen, Jakarta Pusat. Para pemudik yang balik ke Jakarta bertujuan untuk kembali mencari nafkah.
Fajar kembali ke Jakarta karena pekerjaannya. Sudah hampir enam bulan, dia bekerja sebagai buruh di Jakarta. "Saya sebenarnya ya betah tak betah. Di sini kan saya hidup sendirian. Tapi ya mau gimana lagi, wong sawahnya di sini," kata Fajar, Selasa (19/6/2018).
Meski harus hidup seorang diri dan indekos, Fajar tetap berjuang untuk mencari nafkah di Jakarta. Ia mengatakan masih lebih baik mencari nafkah di Jakarta dibandingkan di kampung halamannya.
Setiap kereta yang tiba di Stasiun Pasar Senen rata-rata mengangkut 200 hingga 1.500 penumpang. Mereka membawa barang-barang dalam jinjingan. Ada pula yang membawa oleh-oleh dari kampung halaman berupa buah dan makanan ringan.
Irvan (22), karyawan badan usaha milik negara (BUMN) telah bekerja selama tiga tahun di Jakarta. Sambil menjinjing satu kardus dan membawa ransel di pundaknya, ia siap untuk kembali bekerja dua hari lagi.
"Saya kemarin mudik ke Kebumen cuma satu minggu. Yang penting bisa ketemu sama keluarga," kata Irvan sambil berjalan.
Adapun tiga orang bersaudara dari Kupang yang mengadu nasibnya di Jakarta. Saat dihampiri Kompas, seorang di antara mereka hendak ke Surabaya untuk melanjutkan kuliahnya.
Seorang anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut, Fidel Mikael Juliansen Passo (28), akan kembali ke Surabaya untuk kuliah. Ia pun akan balik ke Jakarta minggu depan, setelah setahun lamanya berkuliah sejak 2017.
"Sebenernya saya udah di Jakarta sejak 2012 tapi tahun lalu saya dipindah ke Surabaya untuk kuliah. Saya ga betah di Surabaya karena ga ada keluarga. Kalau di Jakarta saya udah betah. Selain karena kerjaan, di sini juga udah banyak keluarga dari Kupang," kata Fidel.
Saudaranya, seorang karyawan swasta, Yesky Alexander Passo (28), juga mengatakan hal senada. Ia sudah tiga tahun bekerja di Jakarta. Ia mengatakan telah berencana untuk menetap di ibukota Indonesia.
"Kalau balik ke Kupang lagi paling hanya untuk nengok keluarga aja. Untuk kerja sih tetep di Jakarta, karena udah lumayan juga," kata Yesky.
Begitu pun halnya dengan Randy Benyamin Passo (22). Ia sudah satu tahun berada di Jakarta untuk kuliah. Senada dengan kedua saudaranya, ia pun memilih untuk mencari pengalaman di kota-kota lain selain Kupang setelah lulus nanti.
Masih ada yang mudik
Penumpang dari Cilegon, Hamariam Sani (40), akan mudik ke Surabaya bersama enam belas sanak saudaranya. Mereka membawa tujuh koper besar, dua tas travel, ransel, dan juga kardus. Selain karena mudik, tujuan lainnya adalah untuk mengantar empat anaknya ke pesantren.
"Ini mudik mau ngunjungin keluarga, sekalian anter anak ke pesantren juga. Kan nanti enam bulan lagi baru bisa ketemu. Jadi ini sekalian anterin," kata Sani.
Adapun pemudik yang alasannya karena baru selesai dagang es kelapa selama Lebaran kemarin. Mereka adalah Ema Susanti (40) dan Mujiadi (42). H+3 Lebaran pun menjadi pilhannya untuk mudik selama dua minggu di Surabaya.
"Kemarin kan lagi rame-ramenya, jadi dagang es kelapa dulu. Sekarang baru mudiknya, sekalian liat anaknya juga. Selama ini kan anak diurus sama mbahnya di kampung," kata Ema.
Hiburan di stasiun
Stasiun Senen menyediakan tempat bermain bagi anak-anak di peron 3, tempat keberangkatan. Dengan luas 8 x 4 meter, anak-anak dapat bermain beberapa permainan. Ada ayunan, perosotan, mobil-mobilan, dan juga rumah-rumahan.
Sambil menunggu kereta Kertajaya, anak-anak pun dengan riang bermain. Para orangtua pun mengatakan senang dengan adanya tempat bermain ini.
Erna (36) dan Ari (41), orangtua dan juga pemudik, mengatakan senang dengan adanya tempat bermain bagi anak-anak. Menurut mereka, hal ini dapat membuat anak-anak menjadi tidak bosan selama menunggu kereta.
"Keretanya kan masih satu jam lagi. Ada tempat main kaya gini sih bagus, anak-anak jadi ga bosan, capeknya juga jadi ilang," kata Erna.
Hal senada pun dikatakan oleh Pipit (28). Saat dihampiri Kompas, ia sedang menjaga anaknya bermain. Pipit mengatakan ide tempat bermain ini sangat bagus karena anaknya dapat bermain dan tidak menangis.