BEKASI, KOMPAS — Jumlah kendaraan yang memasuki jalan tol dari arah Cikampek, Jawa Barat, menuju DKI Jakarta meningkat. Untuk memperlancar laju kendaraan, sistem satu jalur diterapkan.
Berdasarkan data PT Jasa Marga (Persero) Tbk, jumlah kendaraan yang keluar di Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama, Rabu (20/6/2018), pada pukul 06.00-14.00 mencapai 34.656 kendaraan. Jumlah tersebut 36 persen lebih banyak daripada jumlah kendaraan pada situasi normal, yaitu 25.395 kendaraan. Namun, jumlah tersebut 11 persen lebih sedikit daripada jumlah kendaraan yang diperkirakan melintas, yaitu 38.863 kendaraan.
Meski demikian, jumlah kendaraan yang keluar di GT Cikarang Utama itu naik dibandingkan sehari sebelumnya. Pada Selasa (19/6/2018) pukul 06.00-14.00, jumlah kendaraan mencapai 31.412 unit. Kemudian pada pukul 14.00-22.00 jumlah kendaraan adalah 56.313 unit dan pada pukul 22.00-06.00 adalah 42.400 kendaraan.
Irwansyah dari Humas PT Jasa Marga Cabang Tol Jakarta-Cikampek mengatakan, untuk mengurangi kemacetan, diberlakukan sistem satu arah mulai dari GT Cikampek hingga GT Cikarang Utama. Setelah melalui GT Cikarang Utama, kendaraan tetap melalui jalur normal hingga keluar di Jakarta. Adapun sistem satu arah dimulai pada pukul 15.00 secara bertahap di setiap GT.
Pada pukul 16.00, arus lalu lintas dari arah GT Cikarut menuju Jakarta tampak lancar. Kendaraan dapat melaju dengan kecepatan 60 kilometer per jam. Kemacetan terjadi di Kilometer 47 dan Kilometer 28 karena antrean keluar GT dan penyempitan jalan.
Pada pukul 17.00, rekayasa lalu lintas ditambah dengan penerapan contra flow (melawan arus). Kendaraan dari arah GT Cikarut juga menggunakan satu lajur di ruas jalan tol dari arah Jakarta menuju Cikampek. Meski telah dikurangi satu lajur, lalu lintas kendaraan dari arah Jakarta tampak lancar. Jalan mereka dibatasi dari GT Halim hingga GT Cikarang Barat.
Kepala Kepolisian Resor Metro Bekasi Komisaris Besar Candra Sukma Kumara mengatakan, kendaraan yang keluar dari GT Cikarang Barat diarahkan ke jalan arteri, yaitu ke Lemah Abang, lalu ke jalur pantai utara (pantura). Pihaknya menyiapkan 300 polisi untuk berjaga di sepanjang jalan.
Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Royke Lumowa mengatakan, sistem satu arah tidak diterapkan di semua GT. Adapun penerapannya dilaksanakan dengan satu komando, yaitu dari pihaknya.
Komando untuk menerapkan sistem satu arah didasarkan pada arus kendaraan dari arah Jawa Tengah menuju Jakarta. ”Tolak ukurnya adalah kendaraan dari Semarang, Jawa Tengah, dan Purwokerto, Jawa Tengah,” ujar Royke.
Saat ini diperkirakan belum semua pemudik kembali ke Ibu Kota. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan, arus balik akan terbagi ke dalam dua tahap. Tahap pertama pada 18-20 Juni 2018 dan tahap kedua pada 22-24 Juni 2018 (Kompas, 14/6/2018).