MOSKWA, RABU – Senegal mencatat kemenangan pertama tim Afrika di Piala Dunia 2018 setelah mengalahkan Polandia 2-1, Selasa (19/6/2018), di Stadion Spartak, Moskwa, Rusia. Kemenangan Senegal berasal dari gol bunuh diri Thiago Cionek dan gol penyerang Mbaye Niang.
Gol bunuh diri Cionek, bek yang bermain untuk klub SPAL itu, terjadi pada menit ke-37. Bola tendangan pemain Senegal mengenai kakinya dan masuk ke gawang yang dikawal Wojciech Szczesny. Senegal memperbesar keunggulan lewat gol di menit ke-60 oleh Niang. Penyerang Torino ini segera melesat dari tepi lapangan ke depan untuk menyambut arah bola. Gerakan Niang coba diantisipasi oleh Szczesny yang mendekat. Namun, Niang berhasil mengelabui kiper Juventus itu untuk mengubah skor menjadi 2-0.
Polandia hanya membalas lewat sundulan Grzegorz Krychowiak pada menit ke-86. Upaya gelandang West Bromwich Albion untuk menghindarkan timnya dari kekalahan gagal. Senegal bertahan dan mampu meredam upaya-upaya Polandia sampai laga usai. Penyerang Bayern Muenchen Robert Lewandowski kecewa tak bisa mencetak gol atau menyelamatkan timnya.
Laga itu pada awalnya diharapkan menjadi ajang adu kekuatan Lewandowki dan Sadio Mane, sayap serang Liverpool. Lewandowski gagal menunjukkan kelasnya sebagai pencetak gol terbanyak fase kualifikasi (16 gol dari 10 laga). Ketajamannya diredam oleh Singa Teranga, julukan Senegal yang pernah mengejutkan dengan mencapai perempat final Piala Dunia 2002.
Kemenangan itu menjadi kejutan yang terus terjadi di Piala Dunia Rusia hingga laga Grup H. Sebelumnya, tim unggulan Grup H yakni Kolombia takluk oleh Jepang dengan skor 1-2. Itulah kemenangan pertama Jepang atas tim Amerika Latin dan pembalasan setelah tiga laga sebelumnya selalu kalah dari Kolombia. Jepang dan Senegal sementara menguasai dia posisi atas klasemen Grup H. Kolombia dan Polandia yang diunggulkan harus legawa sementara di bawah.
Kemenangan itu tentu disambut gembira oleh Jepang dan Senegal. Namun, kegembiraan harus segera dihentikan sebab kedua tim akan bentrok di laga kedua penyisihan, Minggu (24/6/2018) pukul 22.00 di Ekaterinburg Arena, Ekaterinburg. Di sana, Jepang dan Senegal akan "saling bunuh" untuk memastikan tiket ke fase gugur. Seri, apalagi kalah, bukan pilihan.
Melawan Senegal, pelatih Polandia Adam Nawalka menerapkan formasi 4-2-3-1. Dengan model ini, Lewandowski diyakini akan tajam. Apalagi, di belakangnya berdiri sayap Kamil Grosicki (Hull City), Arkadiusz Milik (Napoli), dan Jakub Blaszczykowski (Wolfsburg). Senegal pada awalnya diyakini akan kesulitan meredam gempuran empat pemain Elang Putih Merah, julukan Polandia.
Namun, pelatih Senegal Aliou Cisse seakan punya resep jitu dengan formasi 4-4-2. Ujung tombak serangan dipercayakan kepada Mame Diouf (Stoke City) dan Niang. Mane dan Ismaila Sarr (Rennes) sedikit turun dengan perannya sebagai penyerang sayap. Diouf-Niang dan Sane-Sarr membalas tekanan Polandia dengan serangan balik cepat.
Sepanjang laga, Polandia memang lebih mendominasi dengan menciptakan banyak peluang tetapi penyelesaian akhir tak mulus. Statistik mencatat Polandia lebih menguasai bola (58 persen) daripada Senegal dengan 42 persen. Pemain Polandia juga lebih akurat dalam mengoper bola (85 persen) dibandingkan dengan Senegal yang tingkat keakurasian umpan 81 persen.
Seusai laga, dikutip dari situs FIFA, Milik mengakui, Polandia bermain buruk. Meski banyak peluang tetapi cuma satu yang berbuah gol. Senegal membangun tembok dan Polandia gagal melewatinya. “Saya ragu apakah Senegal bermain baik atau kami yang buruk. Berat merasakan kekalahan tetapi kami tidak boleh tertekan sebab akan melawan Kolombia dan harus meningkatkan banyak hal,” katanya.
Nawalka mengakui kecewa dengan kekalahan itu. Polandia lebih unggul dalam stamina dan kekuatan, tetapi peluang tak memberi mereka lebih banyak gol. “Saya yakin kami akan segera belajar dari laga ini. Kami akan memiliki hasil lebih baik di laga berikutnya,” katanya.
Cisse sebagai pelatih termuda di turnamen terakbar itu mengatakan, kemenangan tim asuhannya karena mampu mengendalikan permainan, taktik, dan emosi. Kemenangan itu akan membuka lebar kesempatan Senegal untuk mengulang atau memperbaiki capaian impresif 2002. “Tapi kami tahu, akan amat sulit menghadapi Jepang. Kolombia bisa mereka kalahkan,” katanya.
Selain itu, Cisse yakin bahwa Senegal didukung oleh rakyat Afrika. Bahkan, sebelum laga, Cisse mengklaim banyak menerima telepon yang menyatakan dukungan kepada Senegal untuk mengalahkan Polandia. “Kami bangga mewakili Afrika,” ujarnya.
Adapun wakil Afrika lainnya yakni Mesir kalah 0-1 dari Uruguay di laga perdana penyisihan Grup A, kemudian kalah 1-3 dari Rusia di laga kedua Hal serupa dialami oleh Maroko yang membuat gol bunuh diri, sehingga kalah 0-1 dari Iran di Grup B. Nigeria lebih buruk setelah dihajar dengan skor 0-2 oleh Kroasia di Grup D. Tunisia juga sial karena kebobolan di menit akhir sehingga kalah 1-2 dari Inggris di penyisihan Grup G. (AFP)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.