NAGREG, KOMPAS — Kepadatan arus balik mudik di jalur selatan, terutama di daerah Limbangan dan Nagreg, mulai berkurang. Namun, kepolisian masih bersiaga untuk menghadapi puncak arus balik berikutnya yang diprediksi terjadi pada H+7 dan H+8 Idul Fitri 1439 Hijriyah.
Kapolres Bandung Ajun Komisaris Besar Indra Hermawan di Nagreg, Kamis (21/6/2018), menyatakan, puncak arus balik mudik di kawasan Nagreg telah dilewati pada Rabu malam sebelumnya. Ia mengatakan, saat ini kepadatan arus dari Limbangan telah berkurang dan perjalanan berangsur normal.
Namun, kata Indra, kepolisian masih mewaspadai adanya puncak arus mudik susulan yang diprediksi terjadi pada H+7 dan H+8. ”Puncak susulan diprediksi terjadi pada Jumat hingga Sabtu ini. Diperkirakan masih ada warga yang mengambil cuti dan kembali pada akhir pekan ini. Kalau Rabu kemarin, biasanya dari masyarakat yang ikut cuti bersama,” ujarnya.
Puncak susulan diprediksi terjadi pada Jumat hingga Sabtu ini. Diperkirakan masih ada warga yang mengambil cuti dan kembali di akhir pekan ini. Kalau Rabu kemarin, biasanya dari masyarakat yang ikut cuti bersama.
Indra mengatakan, skenario lalu lintas yang disiapkan di jalur ini masih berupa buka tutup arus, dengan simpul arus di pertigaan Cikaledong. Hal ini dilakukan karena Jalur Nagreg belum memiliki alternatif pemecah arus. Buka tutup arus diberlakukan jika ada laporan kemacetan yang mengular di Limbangan mengarah ke Tasikmalaya.
”Jadi, kami maksimalkan saja jalur (Nagreg) ini,” ujarnya.
Berdasarkan data yang dikumpulkan Polres Bandung pada H+5 Kamis 00.00-14.00, tercatat 33.815 kendaraan melewati Nagreng, sedangkan pada hari sebelumnya, Rabu, tercatat 107.116 kendaraan.
Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Bandung Ajun Komisaris Dony E Wicaksono menyatakan, kepadatan arus terjadi pada pukul 10.00-12.00, dengan jumlah 9.381 kendaraan. Kepadatan ini membuat petugas memberlakukan sistem buka tutup di jalur Nagreg-Limbangan.
”Di Nagreg, puncak tertinggi arus balik mudik terjadi pada H+2 Lebaran, lebih dari 120.000 kendaraan. Sesuai dengan waktu operasi, kami akan tetap bersiaga hingga akhir minggu ini,” kata Dony.
Lalu lintas yang berasal dari Nagreg ataupun dari Limbangan juga tidak sepadat hari sebelumnya. Pada sore hari, kendaraan roda empat bisa melaju tanpa hambatan di turunan Nagreg. Dari Limbangan, kepadatan masih dirasakan pengendara, terutama dari kendaraan roda empat.
Kasatlantas Polres Garus Ajun Komisaris Erik B Prakasa menyatakan, arus lalu lintas di Limbangan turun 15 persen dibandingkan Rabu sebelumnya. Ia berujar, kendaraan yang melewati Limbangan sudah tidak terlalu padat dan tersendat. Namun, pada siang hari petugas terpaksa memberlakukan buka tutup arus karena terjadi penumpukan dari arah Tasikmalaya.
Untuk mempersiapkan puncak arus balik berikutnya, kata Erik, petugas masih bersiaga di beberapa titik sebagai antisipasi kemacetan yang mengular, terutama di jalur mudik utama Malangbong-Limbangan.
Untuk mempersiapkan puncak arus balik berikutnya, petugas masih bersiaga di beberapa titik sebagai antisipasi kemacetan yang mengular, terutama di jalur mudik utama Malangbong-Limbangan.
Erik juga memprediksi peningkatan arus terjadi pada H+7 dan H+8 dan kemungkinan puncak arus mudik gelombang kedua akan melanda jalur selatan ini.
”Beberapa jalur alternatif juga disiapkan jika kepadatan memaksa petugas melakukan pengalihan jalur, terutama pada akhir minggu ini, karena diprediksi masih banyak warga yang belum balik mudik,” katanya.