Belum Semua Pemudik Kembali, Arus Lalu Lintas di Akhir Pekan Diantisipasi
CIREBON, KOMPAS — Kepadatan arus balik menuju Jakarta diperkirakan masih akan terjadi meskipun puluhan ribu kendaraan telah merasakan kemacetan pada Selasa (19/6/2018) dan Rabu (20/6/2018) di sejumlah ruas jalan tol, terutama dari Tol Cikopo-Palimanan hingga Tol Cikampek. Untuk ketiga kali sistem satu arah menuju Jakarta diterapkan dalam dua hari.
Berdasarkan data PT Lintas Marga Sedaya (LMS), pengelola Jalan Tol Cipali (Cikopo-Palimanan), hingga Rabu sif 1 (pukul 06.00-14.00), 51 persen dari 528.957 kendaraan atau 273.876 unit masih menuju arah Jakarta melalui Cipali. Masih ada 49 persen atau 259.188 kendaraan yang belum kembali.
”Pemudik akan kembali hingga Minggu (24/6/2018) seiring berakhirnya libur Lebaran. Puncak arus balik terjadi Selasa dan Rabu ini,” ujar General Manager Operasional PT LMS Suyitno, Rabu sore.
Kepadatan lalu lintas di Cipali diantisipasi, antara lain, dengan membuka maksimal gardu di Gerbang Tol (GT) Palimanan hingga 26 gardu. Rabu malam, sistem satu arah diterapkan di Jalan Tol Cipali hingga Cawang, Jakarta. Sebelum penerapan sistem satu arah, waktu tempuh dari Jalan Tol Cikampek Km 68 hingga GT Cikarang Utama 3 sepanjang 39,2 km adalah 1 jam 17 menit. Kecepatan rata-rata 30,5 km per jam.
Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Royke Lumowa mengatakan, sistem satu arah diterapkan di bawah kendalinya didasarkan pada arus kendaraan dari arah Jawa Tengah menuju Jakarta. ”Waktunya disesuaikan. Jika arus dari timur masih padat, akhir pekan bisa jadi diterapkan lagi,” ujarnya.
Sistem satu arah diterapkan lebih cepat untuk mencegah penumpukan arus lalu lintas di jalur tol. Itu dilakukan bertahap dari Jakarta, Purwakarta, mundur ke belakang, sampai Palimanan di Jawa Tengah.
Apabila jumlah kendaraan terus meningkat, pihaknya akan memperpanjang sistem satu arah hingga GT Kertasari, Tegal, Jateng, sampai Cawang, Jakarta Timur. Total jarak itu mencapai 294 km dan telah diberlakukan Selasa lalu. ”Kalau memang masih padat terus, sama seperti kemarin, sampai Kertasari,” ujarnya.
Rabu pukul 17.00, PT LMS membuka maksimal GT Palimanan arah Jakarta untuk sistem satu arah. Kendaraan menuju Jateng dialihkan ke jalur arteri.
Di jalan tol arah Jakarta, sebagian besar kepadatan arus lalu lintas karena imbas kendaraan masuk keluar tempat peristirahatan (rest area), seperti di Km 164, Km 130, dan Km 101 Tol Cipali arah Cikampek.
Di Km 130 B Cipali arah Cikampek, kepadatan terpenggal-penggal sepanjang 14,5 km. Waktu tempuhnya 32 menit dengan kecepatan rerata 27 km per jam.
Kepadatan juga tampak di Km 47 arah Jakarta yang terpantau sepanjang 1,9 km, dengan waktu tempuh 5 menit dan kecepatan rata-rata 22,8 km per jam. ”Karena penyempitan jalur di Km 49 hingga Km 46 arah Jakarta,” ujar Wakil Kepala Posko Operasi Ketupat Korlantas Polri Ajun Komisaris Besar M Arsal Sahban.
Menyiasati kepadatan arus, sistem satu arah juga diberlakukan di GT Palimanan hingga Tol Cawang, Selasa pukul 15.00 hingga Rabu pukul 03.00. Sebelumnya, dua hari jelang (H-2) Lebaran, sistem serupa diberlakukan untuk arah Jateng.
”Evaluasi sementara, sistem satu arah sangat efektif mengurai kemacetan. Kami juga dapat masukan warga yang mudik ke Jawa karena tidak bisa melintas di tol,” ujarnya.
Kepala Subdirektorat Keamanan dan Keselamatan Ditlantas Polda Jabar Ajun Komisaris Besar Mahyudin mengatakan, sistem satu arah tidak akan memindahkan titik kemacetan dari tol ke pantura. ”Kapasitas jalur pantura masih bisa menampung kendaraan yang dialihkan dari tol,” lanjutnya.
Berdasarkan pantauan Kompas, hingga Rabu pukul 18.30, arus kendaraan di pantura Cirebon menuju Jawa ramai lancar. Kecepatan kendaraan berkisar 40-60 km per jam.
Masuk Jakarta
Di Bekasi, Jabar, berdasarkan data PT Jasa Marga (Persero) Tbk, jumlah kendaraan keluar di GT Cikarang Utama, Rabu pukul 06.00-14.00 mencapai 34.656 unit. Jumlah itu 36 persen lebih banyak dari jumlah kendaraan kondisi normal, yaitu 25.395 kendaraan.
Rabu pukul 16.00, arus dari GT Cikarang Utama menuju Jakarta pun lancar. Kendaraan melaju 60 km per jam. Kemacetan terjadi di Km 47 dan Km 28 karena antrean keluar GT dan penyempitan jalan.
Adapun situasi arus lalu lintas di sisi barat Jakarta dari Pelabuhan Penyeberangan Merak, Banten, hingga tol dalam kota sampai dengan Rabu pukul 11.00 umumnya lancar. Kepadatan hanya tampak di GT Tomang, Jakarta Barat.
PT Marga Mandalasakti, pengelola Jalan Tol Tangerang-Merak, memprediksi arus balik pemudik di ruas tol itu akan terjadi Sabtu dan Minggu. Pengguna tol ini adalah pemudik asal Sumatera. Diprediksi akan terjadi kenaikan arus lalu lintas angkutan Lebaran sebesar 18,05 persen dibandingkan rata-rata harian normal atau sebanyak 165.475 kendaraan.
Puncak arus balik Lebaran kali ini juga dipengaruhi arus wisata dengan data yang tercatat 51.199 kendaraan berasal dari kawasan wisata pantai Anyer dan Carita.
”Mengantisipasi arus balik ini, kami memaksimalkan operasional 89 gardu reguler yang terdapat pada 10 gerbang tol yang ada sepanjang jalur ini,” ujar Kepala Divisi Hukum dan Humas PT Marga Mandalasakti Indah Permanasari.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada Lebaran tahun 2017, kenaikan arus kendaraan ini diprediksi sebesar 5,67 persen.
Jalur selatan Jabar
Sementara itu, arus balik di kawasan selatan Jabar diperkirakan masih akan mengalir. Selain Rabu dan Kamis ini, gelombang arus balik diperkirakan akan terjadi pada Sabtu dan Minggu.
Catatan Pos Pengamanan Cileunyi, jumlah kendaraan yang masuk kawasan Nagreg, Kabupaten Bandung, hingga Rabu pukul 18.00 lebih dari 45.000 unit. Selasa lalu pada pukul 00.00-24.00, tercatat melintas 115.324 kendaraan.
”Diperkirakan masih ada 300.000 kendaraan belum melintas di Nagreg dan sekitar 30.000 kendaraan di Gerbang Tol Cileunyi. Namun, bisa jadi pemudik kembali lewat pantura,” ucap Kepala Polres Bandung Ajun Komisaris Besar Indra Hermawan.
Dari Surabaya dilaporkan, tol fungsional Gempol-Pasuruan yang dioperasikan sebagai salah satu jalur mudik ataupun arus balik Lebaran 2018 ditutup total pada H+5, Rabu. Penutupan berlangsung sejak pukul 06.00. Pemudik diarahkan melalui jalan nasional pantai utara Surabaya-Probolinggo.
Roedi Purwanto dari Humas PT Jasa Marga Gempol-Pasuruan mengatakan, penutupan dilakukan karena persiapan peresmian tol seksi II (Rembang-Pasuruan) oleh Presiden Joko Widodo pada Jumat (22/6/2018). Tol fungsional seharusnya dibuka hingga H+7 Lebaran.
”Sampai sekarang tidak ada dampak signifikan dari penutupan lebih awal jalur tol fungsional Gempol-Pasuruan terhadap lalu lintas arus balik. Pemudik bisa melalui jalur pantura Jatim,” ujar Roedi.
Tol Gempol-Pasuruan (Gempas) yang membentang sepanjang 34,15 km merupakan bagian dari tol Trans-Jawa. Tol Gempas terbagi dalam tiga seksi. Seksi 1 Gempol-Rembang membentang sepanjang 13,9 km beroperasi sejak 2017, yang dimulai dari Simpang Susun Gempol hingga GT Rembang.
Adapun Tol Gempas Seksi 2 Rembang-Pasuruan membentang sepanjang 6,6 km dari GT Rembang hingga Kota Pasuruan. Adapun Seksi 3 Pasuruan-Grati yang membentang sepanjang 13,65 km masih dalam proses konstruksi. Tol Gempas Seksi 2 inilah yang menurut rencana akan diresmikan Presiden Joko Widodo.
Selama arus mudik, Tol Gempas Seksi 2 beroperasi fungsional selama 24 jam mulai H-7 Lebaran. Adanya tol fungsional ini mendekatkan akses masyarakat menuju Kota Pasuruan karena pintu keluar tol berada di kawasan dalam kota.
Setelah acara peresmian, Tol Gempas Seksi 2 akan dibuka kembali sehingga bisa memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Tol Gempas dibangun untuk memperlancar arus lalu lintas Surabaya-Probolinggo yang relatif di jalur pantura. Hal itu memperpendek waktu tempuh.
Roedi menambahkan, Tol Gempas juga mampu mempercepat distribusi barang atau logistik dari Surabaya menuju wilayah timur Jatim dan sebaliknya. Ini karena angkutan barang memiliki jalur alternatif selain jalur pantura. (KYR/IKI/PIN/BOW/NIK/SEM)